Menghilang (?)

2K 203 81
                                    

Frecklesnya subhanallah sekali 💕💕💕

☆☆☆

Pagi ini kota Seoul diguyur hujan. Sudah tidak sederas setengah jam yang lalu. Rintiknya masih belum reda. Masih tersisa satu-satu.

Laki-laki manis itu membuka payungnya yang berwarna merah maroon dan memayungi dirinya agar rintik itu tak mengenainya. Kemudian dia berjalan keluar dari area apartemennya menuju halte bus untuk menuju kampus.

Dia duduk di tempat duduk yang tersedia di halte itu, menunggu busnya datang. Tak lupa ia menyenandungkan lagu favoritnya yaitu Lost Star – Adam Levine. Memang lagu lama, namun dia sangat menyukainya.

Saat dia asyik bersenandung...Byurr

Sebuah mobil melaju kencang saat melewati genangan air yang tak jauh dari keberadaan laki-laki manis itu – Felix – dan mengenai dirinya.

Pengendara mobil itu tidak berhenti – mungkin tidak sadar jika telah mengenai Felix dengan cipratan genangan air di jalanan yang dia lewati.

“Sabar Felix! Belum waktunya membunuh orang.” Batin Felix menenangkan dirinya yang emosi.

Lalu berdiri untuk melihat dan menghapal nomor plat mobil tadi. Mobil yang tidak asing.

Felix mengelap ripped jeansnya yang basah karena kecipratan genangan air tadi dengan sapu tangan warna soft blue miliknya. Beberapa saat kemudian bus yang dia tumpangi telah datang dan dia naik lalu duduk di tempat favoritnya, yaitu tempat duduk bagian pojok kanan nomor dua dari belakang.





☆☆






Braakk

Seisi kelas beralih ke arah pintu masuk kelas mereka. Jam kuliah belum dimulai ngomong-ngomong. Mereka melihat seseorang yang saat ini wajahnya dipenuhi aura gelap dan tidak bersahabat sedikitpun.

“Woii...lu apain lagi tetangga lu itu?” Tanya Hyunjin kepada Changbin.

Changbin hanya mengendikkan bahunya tak peduli. Dia kembali memasangkan ear phone-nya dan menyandarkan dirinya ke sandaran kursi lalu memicingkan mata – tidur sejenak sebelum dosen masuk.

Laki-laki manis yang menggebrak pintu kelas Changbin tadi menarik paksa ear phone dari telinga Changbin sampai sang empunya membuka mata kembali. Lalu menatapnya jengah.

“Maksud kakak apa hah?” Tanya laki-laki itu dengan nada cukup tinggi.

“Apa lagi, Felix? Hobi banget marah-marah sama kakak.”

Laki-laki yang dipanggil Felix itu mengambil ponselnya lalu mendekatnya ke muka Changbin agar dia melihat apa yang dia maksud.

“Iya, itu mobil kakak. Lalu?”
Feix mendengus kesal. Kepalanya sebentar lagi meledakkan semua kekesalannya.

“Apasih maksud kakak nyari gara-gara terus sama aku tiap hari? Aku salah apa sih? Tadi pagi kakak sengaja kan lewatin genangan air biar bisa ngenain aku?"

Hening. Semua mahasiswa di kelas Changbin kembali fokus ke kegiatan masing-masing ketika mendapati Changbin memergoki mereka menguping.

“Kalo kakak gak suka bilang. Aku bisa pindah dari apartemen itu! Sekalian aku mau pergi dari hidup kakak kalo kakak keganggu sama keberadaan aku!”

SHORT STORY (CHANGLIX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang