Cukup, Aku Berhenti

2.3K 234 126
                                    

Ekhem..tau sih Koala burikku manis dan kiyowo
Sampe segitunya diperhatiin 😆😏

Btw, part ini panjang
Tiati membosankan 😂😂😂



☆☆☆



Felix's POV

Sepertinya aku memang dari awal tak ada harapan sama sekali. Dia begitu jauh dan tak terjangkau. Aku hanyalah satu dari sekian ratus atau ribu orang yang menginginkannya di kampus ini.

Menjadi adik tingkat dan teman satu klubnya saja, itu sudah seperti sebuah keajaiban. Meskipun dia tak mengenaliku.

Brengsek! Aku harus berhenti menyukai ataupun mengikutinya. Dia tidak pernah menyukai bahkan tertarik kepadaku yang bukan apa-apa dibandingkan dirinya.

Dia pangeran kampus, sedangkan aku hanya mahasiswa biasa yang bisa kuliah disini karena mendapat beasiswa dari pihak kampus. Dimana orangtuanya adalah salah satu donatur terbesar.

Felix, bangun dari mimpimu sekarang. Berhenti. Jangan terlalu tenggelam dalam jurang yang kau gali sendiri.

Aku merutuki diriku sendiri karena hal ini. Kenapa aku bisa jatuh begitu dalam untuk orang yang tak pernah melirikku sekalipun.

Haahh..aku menghela nafas karena perasaan yang menyesakkan dadaku ini. Aku duduk di kursi di samping meja belajarku. Kemudian menatap fotonya yang kuambil diam-diam dua bulan yang lalu.

Prang!

Aku melemparkan foto itu ke lantai dan kacanya hancur berkeping-keping.

Aku akan berhenti mulai sekarang. Aku akan memulainya dengan keluar dari klub yang dia pimpin. Aku tak akan ikut kegiatan klub itu lagi. Klub Rapp.

Felix's POV End




☆☆☆



Laki-laki bersurai kelam itu memasuki ruang klubnya setelah kegiatan kuliah selesai.

"Hai Bin, ada yang mengundurkan diri nih." Ujar laki-laki tinggi yang memiliki bibir seksi ketika laki-laki bersurai kelam itu telah duduk.

Laki-laki bersurai kelam itu - yang bernama Changbin - menoleh ketika seseorang memanggil namanya.

"Siapa?" Tanyanya ke arah laki-laki tadi yang memberitahunya.

"Lee Felix. Adik tingkat lu. Dia keluar karena alasan ada kesibukan lain."

Changbin terdiam sejenak. Lalu merebut berkas pengunduran diri Lee Felix dari tangan Hyunjin, laki-laki yang memiliki bibir seksi itu.

"Kesibukan apa?" Tanya Changbin tidak santai. Lebih ke tidak terima.
Hyunjin mengendikkan bahunya tanda tak tahu.

"Padahal bulan depan kita ada lomba. Kenapa dia keluar mendadak?!" Dia sebenarnya emosi bukan karena hal itu.

Hyunjin memgendikkan bahunya sekali lagi. Changbin menghela nafas panjang.

"Lu tau dimana dia tinggal?" Tanya Changbin kepada Hyunjin.

"Ini." Hyunjin menyerahkan satu kertas yang berisi beberapa nomor kepada Changbin. Changbin mengeryitkan dahinya.

"Itu nomor ponselnya. Gue gak tau dia tinggal dimana. Lagian dia orangnya tertutup banget. Lu tanya aja langsung."




SHORT STORY (CHANGLIX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang