Flower 🌷 #3

1K 218 56
                                    

Maaf klo banyak typo.

☆☆☆☆☆

Ini sudah satu bulan Felix bersekolah di sekolah yang sama dengan kakaknya.

Changbin menatap datar ke arah meja kantin yang menjadi tempat duduk Felix dan Jeongin. Kedua pemuda itu menjadi dekat sejak Jeongin mengajak Felix berteman.

"Woii.. bisa bolong itu punggung adek lu diplototin mulu." Sergah Jeno. Membuyarkan fokus Changbin.

Minho dan Hyunjin otomatis menoleh ke arah pandang Changbin sebelumnya. Sedangkan Changbin kembali fokus dengan makanannya.

"Lu segitu bencinya sama Felix? Padahal manis gitu." Seru Samuel. Changbin menatap jengah Samuel dan teman-temannya yang selalu saja memuji adiknya.

"Bolelah buat gue kalo lu gak suka." Sahut Minho dengan menaikkan satu alisnya dan memasang wajah menyebalkan. Membuat Changbin makin dalam mood buruk.

Changbin berdiri lalu meninggalkan mejanya dan gengnya tersebut. Sedangkan Hyunjin, Jeno dan Sunwoo hanya tertawa melihat reaksi Changbin.

Pemuda dark itu bukan meninggalkan mejanya untuk kembali ke kelas, namun berjalan ke meja yang ditempati adiknya dan Jeongin.

"Ikut gue." Changbin menarik salah satu tangan adiknya membuat Felix kaget dan mendongak untuk melihat siapa yang menariknya tiba-tiba.

"T-tapi..aku belom selesai." Cicit pemuda manis itu dengan wajah takut.

"Lu ngebantah gue?" Tanya Changbin dingin. Membuat Jeongin mendecih.

"Apaan sih. Felix udah gede. Ngapain harus lu atur." Seru Jeongin menarik kembali tangan Felix dan agar pemuda manis itu kembali duduk.

"Lu gak usah ikut campur!" Geram Changbin. Seluruh atensi siswa kantin tertuju ke arah mereka.

"Ayo ikut." Changbin kembali menarik tangan Felix lalu membawanya keluar dari kantin.

"Kak..kita mau kemana?" cicit si manis itu tanpa berani menatap ke wajah Changbin.

"Masuk." Titah Changbin. Ia menyuruh adiknya masuk ke mobil. Felix hanya mengikuti.

"Nih, makan." Changbin menyerahkan satu kotak bekal yang tadi pagi lupa ia berikan ke Felix.

"Punya siapa kak?" Tanya Felix masih sedikit takut menatap wajah Changbin yang datar.

"Punya lu. Gue lupa ngasih." Sahut pemuda tampan itu lalu menyandarkan dirinya ke sandaran jok mobil. Berniat menunggu adiknya selesai makan.

"Makasih kak." Lalu tangan Felix terulur untuk membuka pintu mobil. Namun ditahan Changbin.

"Makan disini." Titahnya. Felix merasa tidak nyaman. Karena takut nanti mobil kakaknya kotor.

"Aku makan di kelas aja kak." Jawab Felix. Changbin menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

"Makan disini, Seo Felix." Lalu Changbin memejamkan matanya dan nenyandarkan kepalanya  ke aandaran jok mobil.

Akhirnya dengan perasaan masih takut, Felix membuka kotak bekalnya. Kemudian melahapnya dengan tenang dan hati-hati, agar tidak ada yang jatuh. Ia takut nanti membuat kotor mobil kakaknya. Lalu berakhir ia yang dimarahi.

"Makan yang bener." Changbin menyeka pinggir bibir Felix yang ada blepotan makanan dengan jemarinya. Felix jadi ngefreeze. Ini terlalu mendadak. Membuat ia kaget dan detak jantungnya hampir berhenti. Mana wangi citrus bercampir mint menguar dari tubuh kakaknya, membuat Felix merasa ingin terbang.

"Nih, minum." Changbin mengambil satu botol minuman dingin yang ia bawa bersamanya tadi dari kantin, lalu menyerahkannya kepada Felix. Pemuda manis itu dengan cepat menerimanya. Ia masih berusaha menetralisir detak jantungnya akibat perlakuan mendadak kakaknya tadi.

SHORT STORY (CHANGLIX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang