Love is blind (?)

1.9K 191 48
                                    

☆☆☆

Felix menyirami satu pot bunga tulip yang telah dia rawat selama satu minggu ini. Dia merawat bunganya itu dengan sangat baik. Setiap hari tak pernah dia lewatkan untuk mengeceknya satu kali pun.

Bahkan, kakaknya dibuat bingung oleh keanehan Felix. Tiba-tiba menyukai bunga. Karena selama ini, Felix yang dikenalnya tidak menyukai bunga. Apapun jenisnya.

"Dek, kamu kesambet apaan?" Tanya Seo Changbin – kakak Felix – yang kini jongkok di samping Felix yang asyik menyirami bunga yang dipeliharanya.

Felix membeli bunga Tulip merah yang sudah memiliki kuncup, sehingga dia hanya menunggu bunganya itu akan mekar.

Felix menoleh lalu tersenyum manis hingga matanya tenggelam. Changbin semakin bingung.

"Emang adek kenapa?" Felix balik bertanya sembari berdiri dan memasuki kamarnya kembali – tadi mereka di balkon kamar Felix.

Changbin mengikuti adiknya yang telah masuk ke kamar.

Felix merebahkan diri di ranjang king size-nya dengan dua kaki yang menjuntai ke bawah di pinggir ranjang. Matanya tak lepas dari konstelasi perbintangan di langit-langit kamarnya.

Changbin mengambil duduk di kursi yang ada di dekat meja belajar adiknya dan duduk menghadap Felix yang memandang langit-langit kamar.

"Kamu akhir-akhir ini aneh, dek. Kalo ada masalah cerita. Jangan disembunyiin. Kakak gak mau kamu kenapa-napa." Ujar Changbin dengan wajah yang tak bisa menyembunyikan kekhawatiran terhadap tingkah aneh adiknya.

"Jadi kakak ngira aku gak baik karena melihara bunga doang? Hahah..kakak lucu." Tawa Felix yang menertawai pemikiran kakaknya.

Namun Changbin tidak tertawa, masih menatap Felix dengan wajah khawatir dan serius.

"Yaudah, kamu tidur kalo gapapa. Jangan tidur larut lagi." Changbin berdiri lalu melangkah mendekati Felix.

Membenarkan posisi tidur Felix hingga membuat laki-laki manis itu mencebikkan bibirnya karena tidak suka diperlakukan seperti anak kecil oleh kakaknya.

Changbin tak mempedulikan wajah merengut Felix. Dia tetap menyelimuti adiknya hingga sebatas leher.

"Selamat malam, koalanya kakak. Mimpi indah." Ucap Changbin yang menatap adiknya teduh dan mengelus lembut pipi gembil Felix. Kemudian Changbin mematikan lampu dan keluar dari kamar Felix.

Felix tersenyum mengantarkan kepergian Changbin, kemudian senyum itu semakin lama semakin pudar.

Felix memegang dadanya yang terasa sangat sesak dan segera bangkit untuk menuju kamar mandi.

Memuntahkan bunga seperti bunga yang dia pelihara. Dia mengidap penyakit Hanahaki. Padahal, Felix tidak mempercayai penyakit itu ada. Dia meyakini penyakit itu hanya bualan penulis-penulis di cerita online yang pernah dia baca.

Sampai pada akhirnya dia menderita sendiri penyakit tersebut.

Hanahaki Byou atau yang biasa disebut Hanahaki Disease, merupakan sebuah penyakit yang menyerang saluran pernapasan manusia. Penyakit ini mengakibatkan tumbuhnya kebun bunga di paru-paru manusia. Bunga-bunga itu akan terus mekar dan bertumbuh hingga menyumbat sistem pernapasan, termasuk batang tenggorokan. Bila sudah parah, penderitanya dapat meninggal karena kekurangan oksigen.

Felix kembali mengingat satu paragraf panjang yang pernah dia baca di situs cerita-cerita online yang dia kunjungi.

"Haahh..kenapa harus kak Changbin?"

SHORT STORY (CHANGLIX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang