Kejutan?

1.6K 207 44
                                    

I love so bad, the person on my mulmed 😭😭😭

Kok sekalinya ngepost bikin makin bucin 😭😭😭

☆☆☆

I’m on a hellevator
My hellevator
I’m on a hellevator
My hellevator
I’m on a hellevator ~~~

Laki-laki manis itu bangun dengan kesal dan meraih ponselnya yang berdering sangat keras di atas nakas.

Dia bangkit lalu keluar kamar dengan wajah kesal tingkat tinggi.

Tok tok tok

Tok tok tok

Tok tok tok

Dia mengetuk pintu kamar di samping kamarnya dengan tidak santai.

"Apasih? Ganggu aja." Kesal si pemilik kamar.

Laki-laki manis itu memperlihatkan layar ponselnya dan alarmnya ke wajah pemilik kamar yang merupakan kakaknya.

"Eheheh..maaf dek."

"MAMIH! LIAT INI KAK GUAN GANGGUIN ADEK TERUS."

Teriak laki-laki manis itu seraya menuruni tangga mencari Mamihnya untuk melaporkan kejahilan kakaknya.

"Felix, gak usah teriak. Masih pagi." Peringat mamihnya ke putra bungsunya yang wajahnya kini sudah manyun.

"Ish Mamih harusnya marahin kak Guan sana. Dia gangguin adek terus. Masa alarmnya disetel volumenya maksimal. Kan ganggu tidur adek."

Luhan mengelus surai putra bungsunya sayang.

"Biar kamu gak telat kuliah. Kakak kamu udah baik itu." Jelas Luhan sambil menyiapkan kembali sarapan untuk keluarganya.

"Ish Mamih mah. Lebih sayang kak Guan dari adek. Adek kesal sama Mamih."

Felix berdiri dari duduknya lalu melangkah menaiki tangga lagi ke arah kamarnya.

Berpas-pasan di tangga dengan Guanlin. Guanlin hanya memeletkan lidahnya meledek adiknya yang kesal. Felix hanya diam. Moodnya sudah hancur untuk bercanda.

"Mih, masak apa?" Tanya Guanlin yang sudah duduk di meja makan.

"Omelet sama roti panggang.  Kamu jangan usilin adek kamu terus."

Ucap Luhan seraya meletakkan roti panggang ke piring Guanlin.

"Iya. Tapi gak janji Mih. Heheh."

Ujar Guanlin sambil nyengir. Luhan hanya geleng kepala menatap tingkah putra sulungnya itu.

"Kalo adek kamu beneran gak suka sama kamu tanggung sendiri resikonya." Ujar Luhan menakuti.

"Iya. Gak bakal, Mih."

Felix datang beberapa saat kemudian setelah tadi mandi dan bersiap-siap untuk berangkat kuliah.

Dia duduk di kursinya tanpa suara. Masih kesal dengan kakaknya yang tiap hari menjahilinya dan mereka sering ribut tidak jelas. Tapi saling menyayangi dan tak bisa dipisah walau hanya beberapa hari.

Karena akan ada salah satu yang akan sakit jika mereka berpisah. Entahlah.

"Dek, dihabisin omeletnya." Ujar Guanlin ketika Felix akan meninggalkan meja makan tanpa menghabiskan makanannya.

Felix memdecih lalu kembali memakan omeletnya.

Luhan hanya tersenyum melihat kedua putranya yang saling peduli meski sering bikin mansion seperti konser karena suara ribut mereka yang menggema setiap hari.

SHORT STORY (CHANGLIX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang