Sahabat

1.7K 193 25
                                    


☆☆☆

Felix's POV

Aku dan kak Changbin sudah sahabatan dari kecil. Kemana-mana selalu berdua. Sering beli barang yang sama. Misal merknya sama, warnanya beda. Kita sudah seperti saudara kembar. Orang-orang sering ledekin kita dengan sebutan 'soulmate'.

Tapi aku tidak ambil pusing. Karena aku tidak mengerti apa yang mereka katakan. Heheh. Kak Changbin juga diam saja tanpa mengomentari atau pun mengelak. Jadi aku ikut apa yang kak Changbin lakukan saja.

Tapi itu dulu. Dulu, sebelum kita berpisah karena kak Changbin pindah sekolah ketika sudah lulus. Aku masih kelas 9 waktu itu. Aku masih junior high school di JYP JHS dan kak Changbin pindah ke D9 SHS. Letaknya pun sedikit berjauhan. Rumah kita juga beda arah.

/Plis, siapapun tolong tampol kepala si burik. Kan udah lulus, yaiyalah pindah sekolah/

Kita jadi jarang komunikasi semenjak saat itu. Aku takut menghubunginya duluan, karena sepertinya kak Changbin sibuk dengan teman-teman barunya – dari foto yang sering dia unggah di akun instagramnya.

Aku kehilangan. Tidak punya sahabat kembar lagi. Huftt.

Felix's POV End

☆☆

"Dek, cepetan. Ntar kamu telat. Udah gak ada yang tinggal kan? Ayo buru." Teriak Guanlin dari lantai satu ke arah kamar adiknya yang berada di lantai dua. Felix dengan secepat kilat menyambar tasnya dan lari dengan kecepatan Cheetah menuju Guanlin – kakaknya.

"Heheh. Ayo kak." Ujar Felix sambil nyengir lalu melewati Guanlin untuk berjalan ke arah mobil mereka. Guanlin mengikuti.

Guanlin yang menyetir dan Felix cuma duduk diam di kursi penumpang.

Setelah lima belas menit, mereka sampai di parkiran sekolah mereka – sekolah baru Felix – D9 SHS. Felix sekarang jadi siswa baru – kelas 10, sedangkan Guanlin sudah kelas 12.

"Ntar kalo capek, ijin aja ke panitia MOS-nya buat istirahat. Ok?"

Ujar Guanlin mengingatkan sebelum berpisah dan menuju arah berbeda – Guanlin ke kelas, Felix ke aula sekolah.

"Ok Bos. Dah kakak." Lalu Felix berlari ke arah aula dengan riang – karena semangat untuk bertemu teman baru.




☆☆




Felix meringis ketika kakinya ditarik pelan oleh seseorang. Tadi Felix terjatuh ketika lari-larian di lapangan bersama teman-teman barunya saat diberi waktu istirahat dan saling berkenalan.

Apalagi saat bermain dengan teman barunya yang bernama Han Jisung. Mereka sibuk saling kejar berdua.


/Gak bisa diem kayak cacing kepanasan. Pantes aja jatoh/


"Makanya, lain kali jangan banyak tingkah." Felix mendongak untuk melihat si pelaku yang menarik kakinya dan berbicara sedingin itu.

Felix berada di UKS, menunggu kakaknya pulang sekolah agar bisa mengobati lututnya. Felix tidak mau diobati selain kakaknya.

Padahal lututnya cukup parah – dia mengenakan celana pendek – tadi dia jatuh tersungkur dan lututnya bertemu pasir serta kerikil kecil – pinggir lapangan tidak ada rumput.

Felix kembali menunduk setelah tadi sempat bertemu tatap dan kaget sebentar melihat siapa pelaku yang berkata dingin kepadanya. Tatapan orang itu begitu dingin. Felix takut.

SHORT STORY (CHANGLIX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang