10. Who She?

4.9K 293 1
                                    

"Apakah mencintaimu harus sesakit ini"

-

--------------------❤❤❤----------------------
"Syil,maaf ya aku tinggal sebentar. Aku mau ke toilet dulu gapapa kan?" Ucap Ilham kepadaku

"Iya". Ilham beranjak bangun untuk pergi ke toilet sebentar. Tinggal aku sendiri disini.

Tiba-tiba handphone Ilham berdering. Ternyata ada panggilan masuk. Karena letak Handphone Ilham tepat berada di samping ku jadi aku bisa melihat siapa yang menelpon Ilham.

" rufaqa' alruwh" Aku membaca nama kontak yang tertera di ponsel Ilham. Ponsel miliknya masih berdering. Aku tidak berani untuķ mengambil ponsel itu lalu mengangkat telfon tersebut. Ini sama saja tidak sopan.

Ilham tiba-tiba saja datang. Sontak aku kembali dengan posisi semula. Ilham kembali duduk di tempat nya,disebelahku. Dering ponsel itu sudah berhenti tepat disaat ilham datang.

"Ham tadi ada telfon masuk di Handphone lo" Ucap ku memberitahu.

"Dari siapa?" Tanya nya. Ia langsung mengambil ponsel dan melihat nya. Ada satu panggilan tak terjawab terpampang di layar ponsel nya.

"Hmm gak tau" Jawab ku berbohong. Padahal aku melihat nama kontak yang menelfon nya. Bahkan nama itu saat ini masih terbesit di otak ku. Bukan karena aku penasaran siapa orang nya tapi aku penasaran apa arti nama itu.

Sesaat Ilham sibuk dengan ponsel nya. Seperti nya ia sedang mengirim sebuah pesan,terlihat dari cara nya memainkan ponsel. Tak lama senyum terlihat dibibir nya. Senyum yang membuat ku lebih penasaran dari nama seseorang yang tadi menelpon nya. Senyum itu untuk siapa? .Otak ku terus bertanya tanpa henti.

Ah mungkin itu dari ibu nya,ucapku dalam hati.

"Hai hai haiii cemilann datangg" Ucap Aisyah memecahkan lamunanku.

"Nih ada cemilan sama minuman nya. Maaf ya lama hehe" Ucap Aisyah sambil menaruh beberapa cemilan dan minuman di atas meja.

"Emang kalo mau diskusi harus ada sesajen nya ya?" Tanya ku meledek Aisyah.

"Yee kalo tanpa ini semua, otak gak bisa lancar. Ya gak Ham?" Tanya Aisyah kepada Ilham yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Ham" panggil Aisyah karena tidak ada respon dari Ilham

"I..iyaa ya kenapa?" Jawab Ilham tersadar nama nya di panggil

"Kok malah balik nanya si" Ucap Aisyah kesal. Inilah Aisyah kadang sikap nya seperti anak kecil. Tak jarang aku pun kena semprot oleh nya karena sering lama merespon ucapan nya.

"Maaf maaf aku gak denger Aisyah" Ucap Ilham meminta maaf. Karena tak ingin Aisyah marah akhirnya ponsel nya ia letakan di atas meja.

"Kamu tuh ya dari tadi aku ngomong kamu malah asik sama HP" Omel Aisyah

"Iya maaf Aisyah,tadi ada hal penting" Jawab Ilham dengan tenang. Ketenangan Ilham bahkan membuat Aisyah langsung luluh. Coba kalau marah sama aku. Bisa 1×24 jam

"Yaudah ayo kita terusin lagi diskusi nya. Tadi sampe mana ya" Tanya Aisyah.

"Nih sampe sini.." Ucap ku memberitahu.

"Oke kita lanjut lagi" Ucap Aisyah mengajak kami untuk fokus lagi dengan materi diskusi yang sempat terhenti.

Sekitar dua jam kami berdiskusi. Akhirnya aku dan Ilham pamit pulang karena sudah malam.
Kami,tepat nya aku dan Ilham. Pulang bersama sampai tikungan di ujung jalan menuju rumah ku. Aku mengendarai motorku didepan sedangkan Ilham dengan motor nya berada di belakangku.
Kami berpisah setelah sampai di tikungan rumah ku.

Sampai dirumah Aku langsung beranjak menuju kamar.
Nama itu masih terus saja terbayang di pikiran ku. Rasa penasaran ku sangat tinggi.
Akhirnya aku mengambil Handphone ku yang masih berada di Tas. Aku membuka Aplikasi Google Translite. Aku mulai mengetik kalimat yang sejak tadi sangat mengganggu pikiranku.

Tok..tok..tok

"Syila,kamu udah sholat Isya Nak?" Suara Umi terdengar dari luar kamarku

"Belum Umi" Jawabku.

"Cepet sholat dulu" Ucap Umi mengingatkan.

"Iyaiya Umi" Jawab ku. Aku langsung bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Astagfirullah kenapa aku mudah sekali memikirkan hal yang menurutku tidak terlalu penting. Sedangkan kewajibanku sendiri tidak ku pikirkan.

Aku menggelar sejadah lalu memakai mukenahku. Empat rakaat ku kerjakan dengan khusyuk.
Doa ku panjatkan seperti biasa setelah sholat.

"Amiin" Ucap ku setelah selesai berdoa. Aku teringat aktivitas ku yang sempat terhenti tadi. Aku langsung mengambil ponsel yang tergeletak di atas kasur tanpa membuka mukenah ku dahulu. Rasa penasaran ku sudah di ujung.

Aku mengetik ulang kalimat itu. Dan.... muncul lah kalimat yang begitu indah namun sangat menyayat hati ku.
Kalimat itu seakan seperti pisau yang tertancap tepat di dadaku. Kini aku tau mengapa Ilham tersenyum ketika membalas pesan singkat dari seseorang. Dan si rufaqa' alruwh inilah yang membuat senyum Ilham muncul.

rufaqa' alruwh yang berarti Belahan Jiwa dalam bahasa Arab. Sungguh indah nama itu. Dan begitu Dahsyat kalimat itu hingga berhasil membuatku merasakan sakit yang belum pernah aku rasakan selama ini. Sakit yang tidak terlihat namun sungguh luar biasanya rasanya. Tidak berdarah namun teramat sangat sakit.

Air mataku dengan lancang nya menetes membasahi pipiku. Aku menangis. Ya aku menangisi seseorang yang baru beberapa hari ini membuat hati ku berbunga-bunga. Seseorang yang beberapa hari ini selalu ku sebut dalam setiap Doa ku. Seseorang yang berhasil membuat ku membuka jendela dunia dengan Ilmu nya dan seseorang yang melantunkan Ayat Al-Qur'an dengan sangat merdu hingga aku berani untuk memberikan hati ku kepada nya. Namun malam ini. Malam dimana akhirnya seseorang yang nama nya tidak pernah absen ku sebut dalam Doa kini berbalik menjadi seseorang yang tak ingin lagi rasanya ku sebut namanya.

Ia sudah mempunyai kekasih. Dan aku? Aku hanyalah seonggok daging yang menjadi bahan untuk ia potong.
Ya Allah,Mencintainya apa harus sesakit ini?
Aku baru merasakan indah nya mencintai hamba-Mu Dan kini engkau berikan aku rasa sakit yang begitu dahsyat.

Aku menenggelam kan wajahku di tanganku,air mata ku tak bisa terbendung lagi. Untuk pertama kalinya aku menangis karena sosok lelaki. Lelaki yang baru beberapa bulan ini aku kenal.
Ya,lelaki itu adalah Muhammad Ilham nur Farizi.

Assalamu'alaikum Readers...
Maaf ya slow update banget hehe. Maaf juga kalo cerita nya makin kesini makin garing kriu kriuk 😀
Semoga kalian gak bosen baca ceritaku😊

Cintai Aku Lewat Al-Qur'anTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang