Pagi ini aku di antar oleh Abah menuju Universitas baru ku. Universitas Al-Azhar. Universitas ini merupakan sekolah tinggi tertua kedua di dunia setelah University of Al-Karaouine di Maroko. Awal mula Universitas Al-Azhar adalah dari sebuah masjid yang bernama Al-Azhar yang dibangun oleh Panglima Besar Dinasti Fathimiyah yaitu Jauhar As-Shaqaly. Dibangun pada tanggal 24 Jumadil Ula tahun 359 H (April,970 M) sebagai tempat ibadah, enam tahun kemudian tepatnya pada 365 H/976 M mulai dibuka kegiatan belajar-mengajar dan majelis ilmu pengetahuan bermadzhab Syi'ah Ismailiyah, sehingga 12 tahun kemudian 378H/988 M Al-Azhar telah menjadi sebuah universitas besar dan terkanal.Bangunan ini berbentuk persegi empat panjang yang dindingnya terbuat dari batu tatah berwarna terakota sehingga tampak kuat dan kokoh.
Pada gerbang masuk dihiasi ukiran zaman Mamluk, yang juga tergambar pada keseluruhan desain bangunan. Ruangan dalam diterangi dengan puluhan lampu qindil berbentuk bulat serta cahaya yang masuk dari kaca patri berwarna-warni di leher kubah dekat mihrab.Aku berjalan dengan Abah menuju ruang administrasi. Abah masuk ke dalam sedangkan aku memilih untuk menunggu di luar.
Mataku tak henti-henti nya mengedarkan pandangan ke seluruh arah. Melihat para mahasiswi berlalu lalang dengan kesibukan nya masing-masing.Setelah beberapa menit akhirnya Abah keluar.
"Syila,kamu bisa mulai kuliah sekarang. Nanti kalau sudah jam pulang telfon Abah,biar nanti Abah jemput" Ucap Abah.
"Iya Abah. Sebelum nya terima kasih ya Bah,syila gak tau lagi harus bales kebaikan Abah dengan apa"
"Dengan cara kamu belajar yang serius dan rajin menghafal Al-qur'an" Abah tersenyum sambil mengusap ujung kepalaku.
"Siap Abah. Syila janji gak akan ngecewain Abah"
"Yaudah Abah pulang dulu ya,jangan lupa telfon abah. Assalamu'alaikum" Ucap Abah sambil berlalu pergi.
"Wa'alaikumussalam" jawab ku sambil terus melihat kepergian abah hingga tak tambak lagi tubuh nya yang agak berisi itu.
♡♡♡♡♡
"Kamu serius? Apa ini tidak terlalu cepat,Mas?" Tanya gadis cantik dengan hijab yang terulur hingga menutupi pantat nya.
" Orang tua ku yang menyuruhku untuk cepat-cepat melamar mu" Ucap Ilham gusar.
"Mas,kita ini masih kuliah" Ucap gadis bernama Ayya.
"Ay,maaf jika aku lancang berbicara seperti ini. Sebelum nya aku ingin bertanya kepadamu. Apa kamu mau menikah dengan ku?" Tanya Ilham was-was. Sudah sekitar setengah jam mereka berbicara namun kedua nya masih tetap dalam pendirian nya. Tetap menjaga pandangan nya.
Ayya terdiam mendengar pertanyaan yang terucap dari mulut ilham. Ia bingung harus menjawab apa.
"Aku tidak pernah memaksa mu untuk menerimaku,Ay. Tapi asal kamu tau. Aku mencintaimu sebelum orang tua ku memintaku untuk melamarmu" Ilham tak bisa membendung perasaan nya lagi. Setelah hampir dua tahun ia menyembunyikan nya dari wanita ini,akhirnya ia memutuskan untuk berbicara secara terang-terangan.
Gadis bernama lengkap Ainuha Suraiya Abqoriah ini tak bisa berkutik apa-apa. Pengakuan pemuda disamping nya ini membuat nya serba salah."Mas,Maaf Ayya pergi dulu. Ada hal penting yang harus ayya urus. Assalamu'alaikum" gadis ini bergegas pergi. Mas,panggilan yang biasa ayya ucapkan jika bertemu dengan Ilham. Ia tidak biasa memanggil ilham dengan sebutan namanya. Disinilah letak nilai plus di mata ilham. Gadis ini selain sholehah juga sangat sopan. Tidak pernah sekalipun ucapan nya menyakiti hati ilham. Ia lebih baik diam dari pada berbicara yang bisa menyakiti perasaan orang lain. Itu juga salah satu alasan mengapa ilham jatuh cinta kepada ayya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintai Aku Lewat Al-Qur'an
Teen FictionAsyila Tazkiyatunnisa tak pernah menyangka bahwa ia akan dipertemukan dengan Muhammad Ilham nur Farizi lewat cara yang sangat indah. Lewat Al-Qur'an ini akhirnya Syila menemukan siapa jodoh terbaik nya Perjuangan hijrah yang tidak semudah membalikan...