Seperti angin yang masih bisa dirasakan walaupun kadang hilang dan kadang muncul kembali
Seperti itulah perasaan ku saat ini---------------------❤❤❤----------------------
Aku menginjakan kaki ku kembali di bandara ini.
Kenangan pahit yang ku rasakan kini terlintas di benak ku.
Akan kah semua nya masih sama seperti dahulu?Abi dan Kak Andi sudah stay menunggu ku di tempat penjemputan. Sosok laki-laki yang wajah nya sudah termakan usia itu tersenyum dari jauh. Ya Allah aku rindu senyuman itu. Abi.
Aku langsung berlari menghampiri Abi,memeluknya sangat erat,menangis bagai anak kecil direbut permen nya.Abi mengusap punggung ku,menenangkan ku. Abi tau bagaimana aku. Asyila Tazkiyatunnisa,gadis cengeng yang dengan mudah nya mengeluarkan air matanya bahkan pada hal yang sepele. Mungkin menurut sebagian orang wanita seperti ku ini adalah wanita lemah. Tapi sejatinya itulah wanita,perasaan nya jauh lebih lembut dibanding laki-laki. Jika laki-laki menggunakan logika nya,wanita menggunakan perasaan nya. Jadi,untuk para kaum adam di seluruh muka bumi,jangan salahkan para wanita jika ia lebih sering mengeluarkan air mata nya walaupun untuk hal yang kecil,karena itu lah senjatanya.
Aku melirik ke arah Kak Andi. Dokter tampan itu tersenyum. Rindu adik bawel nya. Aku pun begitu. Aku rindu sosok bijak Kak Andi. Aku membalas senyuman Kak Andi lalu melepas pelukan Abi.
"Assalamu'alaikum Adik kecil kesayangan Kakak" Ucap Kak Andi sambil tersenyum. Ah,rasanya jika kami tidak terikat status kakak adik,mungkin aku sudah jatuh cinta dengan Kak Andi. Tapi aneh,kenapa sosok tampan dan mapan seperti Kak Andi ini masih saja menjomblo.
"Wa'alaikumussalam Kak Andi. Ih kok adik kecil sih. Aku udah gede Kak" protes ku tak terima. Jelas saja tak terima,aku sudah sedikit lebih tinggi sekarang,sedikit hehe.
"Kalo kakak bilang kamu tinggi berarti tanda nya kakak lagi bohong" Ledek kak andi.
"Tuhkan mulai deh. Syila baru nyampe udh di julid-in" Ucap ku kesal.
"Sudah-sudah. Ledek-ledekan nya di pending dulu. Kasian Ummi nungguin di rumah. Ayo" ucap Abi.
Ummi? Ah rasanya tak sabar ingin cepat-cepat sampai ke rumah. Ingin melihat sosok bidadari dunia dan akhirat ku. Ummi... Syila rindu.♡♡♡♡♡
Acara telah selesai. Ilham sudah sejak sepuluh menit yang lalu berdiri di depan pintu gedung acara tersebut. Ingin membuat hal spesial untuk calon istrinya.
Tampak sosok Ayya berjalan keluar gedung. Disamping nya ada Tante Lisda dan Om Hilman,Ummi dan Abi nya Ayya.
"Assalamu'alaikum" Ucap Ilham sambil mencium tangan kedua orang tua Ayya.
"Loh Nak ilham disini? Tante kira kamu gak dateng" ucap Tante lisda
"Ilham pasti dateng dong,kan ini hari spesial nya Ayya,masa iya Ilham gak hadir" Ayya hanya menunduk,tersenyum."Berarti kamu dari tadi nungguin di luar?" Tanya Om Hilman.
"Iya Om"
"Ohiya ini,Congratulation perawat cantik Ayana" Puji Ilham sambil memberi buket bunga serta kado kepada Ayya. Ayya mengambil nya. Ia tak percaya ilham sampai membuatkan hadiah seperti ini untuk nya.
"Ya ampun,kalian romantis banget sih" ledek Tante Lisda "Jadi inget pas dulu jaman-jaman nya kita masih kaya mereka ya Abi" Lanjut Tante Lisda lagi. Om Hilman mengangguk dan tersenyum sambil melingkarkan tangan nya ke pinggang istrinya.
"Makasih ya ham,harus nya kamu gak usah repot-repot kaya gini" Ucap Ayya sambil malu-malu. Jujur saja,jika bertemu dengan ilham rasanya Ayya masih sangat canggung. Itulah mengapa ayya tak pernah banyak omong jika bertemu dengan Ilham. Tapi ilham memaklumi,ya nanti juga kalau sudah sah semua akan berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintai Aku Lewat Al-Qur'an
Novela JuvenilAsyila Tazkiyatunnisa tak pernah menyangka bahwa ia akan dipertemukan dengan Muhammad Ilham nur Farizi lewat cara yang sangat indah. Lewat Al-Qur'an ini akhirnya Syila menemukan siapa jodoh terbaik nya Perjuangan hijrah yang tidak semudah membalikan...