41. Jangan Kembali | 2

2.8K 168 34
                                    

     Ilham memandang keluar jendela ruangan kerja nya. Ia masih berfikir tentang perjalanan hidup nya yang begitu rumit. Memori nya bersama Syila kembali terputar di otak nya bagaikan kaset.

Syila yang dahulu sangat arogan,tomboi dan asal jeplak itu sekarang menjadi pribadi yang mandiri. Pribadi yang penyayang dan selalu menghargai setiap apapun yang Ilham lakukan sebagai suami.
Ia paham bahwa pernikahan nya dengan Syila waktu itu adalah pernikahan dadakan. Tetapi semakin hari setelah Ilham menjalani nya, ia tau bahwa Syila lah bidadari dunia akhirat nya.
Ia hanya bisa berdoa untuk selalu bisa di samping Syila dalam keadaan apapun.

"Permisi" Seseorang membuka pintu ruangan Ilham.
Ternyata Ayya dengan membawa plastik berisi makanan titipan nya.

"Ini makanan nya. Aku siapin ya" Ucap Ayya tanpa peduli dengan apa yang akan aku lakukan.

"Aku masih punya tangan kok. Biar aku aja" Ucap Ilham mengambil alih pekerjaan Ayya.

"Tapi.."

Ilham hanya membalas senyuman yang membuat Ayya akhirnya menurunkan tangan nya.

"Makasih ya, ini uang nya" Ilham menyodorkan beberapa lembar uang kepada Ayya. Namun Ayya tolak dengan Alasan

"Gak usah, Anggap aja hari ini aku traktir kamu"

"Dalam rangka apa?" Tanya Ilham

"Gak ada apa-apa. Cuma pengen traktir aja. Emang gak boleh ya?" Tanya Ayya kembali yang hanya di balas sikap diam Ilham.

"Iya iya aku tau kok, aku emang bukan siapa-siapa kamu. Tapi emang salah sebagai teman traktir teman nya sendiri?"

"Kamu gak salah,Ay. Sekali lagi makasih ya"

"Iya sama-sama" Ucap Ayya , lalu duduk di kursi yang berada di hadapan kursi kerja Ilham.

Ilham mengerutkan kening nya.

"Kamu.. mau makan disini?" Tanya Ilham ragu

"Iya. Aku males makan sendirian. Temenin ya. Biar aku abis banyak"

Ilham masih terdiam.

"Kan pintu nya kebuka. Jadi gak akan ada fitnah. Aku tau batasan kok" Ucap Ayya seakan tau apa yang ada di pikiran Ilham.

Akhirnya dengan terpaksa Ilham pun makan semeja dengan Ayya.

"Syila.. maaf" Ilham membatin seraya melihat foto Syila.

                    

                           ❤️❤️❤️

"Syah, aku pulang ya. Udah sore nih. Aku belum masak buat makan malem Ilham" Syila pamit kepada Aisyah yang sedang merekap buku kas nya.

"Ohiya udah sore ya. Sampe gak kerasa deh kerja di temenin kamu, Syil. Sekali lagi makasih ya. Maaf loh aku ngerepotin kamu"

"Yaampun, Syah. Aku ini siapa sih sampe kamu bisa bilang ngerepotin. Santai aja kali. Yaudah ya aku pulang dulu. Assalamualaikum." ucap ku pamit.

"Waalaikumussalam"

Senang rasanya bisa membantu orang lain. Walaupun bukan hal yang besar , tapi ketika melihat orang yang kita bantu itu tersenyum bahagia, ada rasa puas di dalam hati.
Aku jadi teringat Abi. Nasehat ini yang selalu Abi ajarkan kepada ku.
Kira-kira Abi,Umi dan kakak-kakak ku sedang apa ya. Setelah menikah dan pisah rumah. Rindu ini selalu datang.
Aku yang dahulu tidak bisa jauh dari orang tua dan kakak-kakak ku , kini menjelma menjadi wanita yang harus mandiri dan kuat. Sifat manja yang selalu aku perlihat kan di depan kakak-kakak ku kini sudah berganti dengan sikap romantis yang harus selalu aku perlihatkan di depan suami ku.

Aku melanjutkan aktivitas ku , yaitu memasak makanan kesukaan Ilham. Sebenarnya Ilham bukan tipe orang yang pemilih dalam hal makanan. Apapun ia suka asal itu halal dan tidak ada bawang goreng nya. Namun, setelah ku telaah sedikit. Ia akan lebih lahap makan jika aku memasak orek teri kacang. Apalagi jika nasi nya tidak keras. Bisa sampai nambah. Dan itu adalah hal luar biasa sebagai istri. Melihat suami lahap dengan masakan nya.

Tak terasa sudah Maghrib. Semua masakan pun sudah tersaji. Tinggal menunggu Ilham pulang . Mungkin nanti tinggal ku panaskan saja sebentar agar lebih nikmat saat di makan.

Aku mengambil wudhu kemudian menunaikan sholat Maghrib.
Dahulu aku sering bermimpi ,ketika nanti aku menikah. Aku ingin menjalankan sholat lima waktu secara berjamaah dengan suami ku. Namun fakta nya setelah menikah. Suami sholat di masjid dan istri sholat di rumah. Jamaah nya kapan dong?
Ya, disaat sholat Sunnah seperti tahajud dan Dhuha.
Ekspektasi yang indah namun realitanya malah lebih indah.
Siapa yang tidak mengidam-idamkan bisa sholat tahajud berjamaah. Indah nya luar biasa. Dan itu selalu aku lakukan dengan Ilham setiap malam.
Kegiatan indah lain nya setelah mempunyai suami yaitu bisa menyetorkan hafalan dengan suami sebelum tidur dan setelah sholat tahajud. Ketika malas, Ilham selalu menghukum ku dengan hukuman harus menyedekahkan sebagian uang ku kepada orang yang membutuhkan atau ke amal masjid yang aku titipkan kepada Ilham setiap Ilham ingin sholat berjamaah disana.
Jangan pernah berfikir bahwa aku tidak punya rasa malas. Bahkan Ilham yang selalu berpidato ketika rasa malasku muncul. Dan aku hanya bisa menjawab "iya ,Mas" dengan senyuman maut yang membuat Ilham akhirnya berhenti berpidato lalu memberiku hadiah satu ciuman di kening karena aku mendengarkan ocehan nya dengan sabar. Unik? Ya begitulah. Namun, ini sangatlah indah.
Dan aku bersyukur mempunyai  suami seperti Ilham yang tidak hanya membimbingku soal dunia tapi soal akhirat juga.

Benar lah janji Allah dalam surah An-Nur ayat 26

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)"

Patutlah untuk seorang muslim atau muslimah yang ingin mendapatkan pasangan yang juga Sholeh atau Sholehah, harus memperbaiki diri nya terlebih dahulu agar bisa selaras dengan pasangan surga mu.
Karena jika kedua nya sama-sama menikah karena Allah. Saat menjalani nya pun akan terasa indah sebab dekat dengan Allah.

Namun,bagaimana jika Allah malah menjodohkan dengan pasangan yang jauh dari apa yang di harapkan.
Kunci nya tetap husnudzon kepada Allah. Bahwa mungkin saja Allah berikan ia di hidup mu untuk menguji kesabaran mu. Dan untuk menjadikan pahala yang sebesar-besarnya sebab kamu sabar dan tawakal.

Ingatkah kisah Asiyah binti muzahim yang Allah janjikan masuk surga sebab kesabaran nya?
Asiyah adalah istri Fir'aun. Orang yang sangat kejam pada zaman nya.
Bisa di bayangkan wanita Sholehah di takdirkan menjadi seorang istri dari raja paling kejam, orang yang sudah Allah janji kan masuk ke neraka.
Lantas apakah Asiyah marah kepada Allah? Tidak.
Apakah Asiyah durhaka kepada suami nya? Tidak.
Maka karena kesabaran nya lah yang membuat Asiyah bisa mendapatkan surga nya Allah.








---------------------------------------------------------

Semoga dalam setiap part cerita yang ku buat, ada hikmah dan manfaat yang bisa kita ambil untuk kehidupan sehari-hari dan bisa menjadi semangat untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi.❤️

Maaf ya buat readers sholehahku , kalau aku buat setiap part nya gak terlalu panjang dan selalu up nya malem banget *eh udh pagi malah hehehe.
Karena ada beberapa kegiatan dan aktivitas yang harus aku lakukan juga. Terutama ngurus baby. Jadi bisa up nya kalau baby udah bobo.
Begadang terus dong Thor? Hehe aku yakin kok apapun yang aku lakukan jika ikhlas dan yakin ,insya Allah . Pasti Allah bukankan jalan rezeki untuk ku.
Terimakasih untuk seluruh sahabat readers sholehahku yang terus selalu semangatin aku buat lanjutin cerita ini. Makasih juga yang udah vote dan follow wattpad aku. Semoga kalian selalu sehat dan Allah lancarkan rezeki nya.

Tetap jaga kesehatan yaa 🤗😘
Dan jangan lupa baca Al Quran selagi masih bisa terbaca.
Karena Al Qur'an lah satu-satu nya penerang kita di alam kubur. Dan satu-satu nya pembela kita ketika di akhirat kelak.

Cintai Aku Lewat Al-Qur'anTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang