"Jangan mencintai orang dari hati,karena bila mencintai dari hati,pasti akan terasa sakit nantinya. Maka dari itu,cintailah orang dengan perasaan,karena perasaan akan pulih kapan saja"
---------------------❤❤❤----------------------
"Syila..." Panggil seseorang dari arah belakang, ketika aku sedang berjalan di koridor kampus.
Suara itu... ya benar itu adalah Si bawel cantik Aisyah. Aisyah langsung merangkul ku. Terlihat senyum bahagia di bibir nya."Lo kenapa?" Ucap ku curiga. Karena tidak biasa-biasanya Aisyah senyum-senyum seperti ini.
"Nih kamu baca deh" Ucap Aisyah sambil memberikan selembar kertas kepada ku.
"Apa ini?" Tanya ku.
"Baca aja" Ucap nya.
Aku membaca dengan seksama isi tulisan di kertas tersebut.
"Beasiswa ke Kairo? Lo yakin ngasih gue beginian" Ucap ku heran. Kairo,kota yang tidak pernah sama sekali ada di daftar traveler ku.
"Ah lo aja deh Syah. Lo kan pinter tuh. Gue jamin lo pasti bakal lolos seleksi" Aku mengembalikan kertas tersebut kepada Aisyah.
"Aku mau kamu ikut Syil" Ucap nya berharap.
"Itu kan impian lo Syah. Gue gak ada planning buat kuliah di Kairo. Apalagi Kairo,gue kuliah disini aja karena Abi gue"
"Ayo lah Syil,coba aja siapa tau kan kamu beruntung. Nanti kita bisa kuliah bareng di sono" Aisyah tetap kekeh.
"Oke oke gue ikut karena gue ngehargain lo doang ya. Ya syukur-syukur gue gak lolos seleksi"
"Kok gitu? Berdoa tuh yang baik-baik Syila. Ralat doa nya cepetan" Ucap Aisyah sambil mencubit pipiku. Kalau sudah begini Aku yang harus mengalah karena jika tidak bisa habis pipiku dicubit oleh Aisyah.
"Iya iya nih gue ralat. Ya Allah semoga bisa ke terima beasiswa di Kairo"
"Gitu dong" Ucap Aisyah memeluk ku.
Aisyah,untung gue sayang sama lo,gumam ku.
"Yaudah ini formulir nya kamu isi sekarang,nanti kasih ke aku ya. Aku mau ke ruang Pak Riadi dulu,tadi dipanggil soalnya. Pokonya harus diisi. Assalamu'alaikum" Ucap Aisyah lalu beranjak pergi.
"Wa'alaikumsalam"
Aku memandangi kertas yang berada di genggaman ku.
Kairo? Kota peradaban islam. Hanya itu yang aku tau."Isi gak isi gak isi gak isi gak" Oceh ku sambil memainkan jemari ku seperti seseorang yang sedang menghitung.
"Apanya yang di isi?" Ucap seseorang tiba-tiba muncul dan berdiri di sampingku. Otot di seluruh tubuh ku serasa mendadak berhenti.
"Assalamu'alaikum" Ucap nya lagi.
"Wa-wa'alaikumussalam" Ucap ku tersadar. Aku menetralkan pikiran dan hatiku karena orang yang semalam membuat ku menangis kini berada di samping ku.
Mata sembab ku?
Aku memegang kedua mata ku. Seperti nya sudah tidak terlihat,buktinya tadi Aisyah tidak menyadari bahwa mata ku sedang sembab. Alhamdulillah setidak nya Aku bisa lebih lega sekarang,karena jika mata sembab ku masih terlihat bisa-bisa Ilham akan bertanya."Lagi ngitungin apa sih? Kok aku liat dari tadi serius amat" Tanya Ilham
"Hmm ini gue dikasih formulir sama Aisyah. Gue bingung mau di isi apa enggak" Ucap ku
"Formulir apa?"
"Beasiswa Study Kairo"
"Wah itu peluang buat kamu Syil. Kamu ambil aja siapa tau kamu bisa lolos beasiswa itu. Banyak orang diluar sana yang pengin banget kuliah di kairo loh" Ucap Ilham. Kenapa harus melibatkan orang ini juga Ya Allah,gumam ku.
"Hm iya sih,tapi gue gak tertarik sama ini" Ucap ku jujur
"Coba dulu aja" Ucap nya.
"Syil duduk sebentar yuk disana" Ilham mengajak ku untuk duduk di sebuah bangku di area taman kampus.
"Ada apa? Tumben" Ucap ku ketika sudah duduk. Jarak duduk kami cukup jauh dan di sini pun ramai mahasiswa lain yang hilir mudik jadi menurut ku aman-aman saja kan.
"Kamu pernah ngerasain jatuh cinta?" Tanya Ilham tiba-tiba. Pertanyaan ini? Pertanyaan yang pernah Ilham tanyakan juga kepada ku waktu itu dan sekarang ia kembali bertanya.
Pertanyaan yang membuat ku sedikit tertohok mengingat kejadian semalam."Pernah,kenapa emang?" Jawab ku. Sebisa mungkin Aku bersikap biasa. Padahal jika Stetoskop di letakan di dadaku. Mungkin bisa terdengar bagaimana cepat nya detakan jantung ku.
"Aku jatuh cinta Syil" Ucap Ilham. Aku mendadak tak bisa bergerak. Kata-kata ini benar-benar membuat ku takut.
"Hmm sama siapa?" Tanya ku. Sebisa mungkin aku mengeluarkan suara. Sebenarnya tak sanggup namun rasa penasaran ku mengalahkan segalanya.
"Wanita ini ku temui dua tahun yang lalu. Aku jatuh cinta sejak pertama kali aku bertemu dengan nya di sebuah rumah sakit ketika Aku mengantarkan sepupu ku untuk cek up. Paras nya yang sangat anggun membuat ku mengagumi nya. Dia yang telah merubah ku menjadi seperti sekarang. Satu hal yang selalu ku ingat dari nya yaitu aku selalu melihat Al-Qur'an di tangan nya. Surat Al-Kahfi selalu ku dengar ketika aku melihat nya membaca Al-Qur'an di Rumah Sakit" Aku menyimak setiap ucapan yang keluar dari mulut Ilham walaupun kini hati ku sudah tak beraturan.
Dengan sekuat tenaga Aku menahan air mata yang kini sudah sedikit demi sedikit mengumpul di pelupuk mataku."Setiap Aku mengantarkan sepupuku untuk Cek Up rutin,Aku selalu bertemu dengan nya dan selalu dengan keadaan yang sama,yaitu melihat nya sedang membaca Al-Qur'an. Hingga saat ini Aku masih mencintainya...dalam diam" Ucap Ilham. Kini tatapan nya menunduk. Seperti ada beban yang sedang ia tanggung di hatinya.
"Terus lo masih sering ketemu sama cewe itu?" Tanya ku. Pertanyaan yang sama sekali tidak ingin ku dengar jawaban nya.
"Masih. Bahkan sampai sekarang komunikasi masih tetap berjalan walaupun hanya lewat handphone"
"Kenapa lo gak nyatain perasaan aja sama dia. Siapa tau lo bisa jadian" Ucap ku.
"Belum waktunya"
" Rufaqa' alruwh? Dia orang nya?" Tanya ku. Inilah yang selalu ingin ku tanyakan kepada nya. Nama kontak di handphone nya yang ia beri nama Belahan Jiwa.
"Ya dia orang nya" Ucap nya.
Jederrr. Cairan bening yang ku tahan-tahan sejak tadi akhirnya meluap menetes jatuh melewati pipiku. Aku cepat-cepat menghapus air mataku agar Ilham tidak mengetahui nya. Ini lebih menyakitkan dari semalam. Seseorang yang ku cintai ternyata mencintai wanita lain."Maaf Ham. Gue pergi dulu. Ada urusan yang harus gue selesain. Assalamu'alaikum" Pamit ku pergi tanpa mendengar jawaban salam Ilham. Hati ku sudah hancur berkeping-keping. Dua kali lelaki ini berhasil meneteskan air mataku.
Assalamu'alaikum readers
Maaf ya kalo ada kata-kata yang masih ambruadul😁 kadang masih suka typo dan masih banyak tanda baca yang belum tepat hehe.
Ramein kolom komentar yaa,kasih pendapat gimana cerita "C.A.L.A" dari awal sampe di part ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintai Aku Lewat Al-Qur'an
Teen FictionAsyila Tazkiyatunnisa tak pernah menyangka bahwa ia akan dipertemukan dengan Muhammad Ilham nur Farizi lewat cara yang sangat indah. Lewat Al-Qur'an ini akhirnya Syila menemukan siapa jodoh terbaik nya Perjuangan hijrah yang tidak semudah membalikan...