Ketika musibah datang pasti disertai dengan kecintaan Allah kepada hamba-Nya
----------------------❤❤❤---------------------
Pagi ini hujan mengguyur kota Jakarta. Ilham melajukan motor nya menuju kampus. Tadi sebelum berangkat ke kampus,mama nya sudah berceramah panjang lebar agar ilham tidak lupa memakai jas hujan nya. Bahkan ceramah nya sudah ilham hafal di luar kepala.
Sepanjang perjalanan tak henti nya ia melafazkan surah al-qur'an yang sudah ia hafal. Ia ingat pesan Kyai Arifin. Sesibuk apapun seseorang,sebisa mungkin al-qur'an tetap berada di hatinya.
Ilham melajukan motor nya agak cepat namun teratur,ia tidak ingin telat ke kampus hanya karena soal jas hujan.
Hujan semakin deras membuat penglihatan ilham sedikit terganggu karena air hujan membuat kaca helm nya sedikit tertutup.
Braakkkk
Nasib tak berpihak kepadanya hari ini. Seorang ibu-ibu yang tengah menyebrang dengan payung berada di genggaman nya itu sontak tertabrak oleh ilham. Ibu-ibu itu terpental ke pinggir jalan sedangkan pengendara motor tersebut terseret sekitar 2 kilo meter. Nyaris hampir saja terlindas oleh mobil truk yang sedang melintas. Untung saja sang sopir truk dengan sigap mengerem mobilnya. Pengendara motor tersebut tergeletak dengan darah yang sudah tercampur oleh rintikan air hujan. Sang sopir truk serta orang-orang disekitar langsung membawa pengendara motor dan ibu-ibu tersebut ke rumah sakit.
♡♡♡♡♡
Selang oksigen,infus,perban dimana-mana,serta kaki sebelah kanan yang di gips membuat siapapun merasa iba melihat pemuda yang sedang terbaring lemah di ruang UGD. Siapa sangka bahwa ilham akan mengalami hal buruk seperti ini. Itulah rencana Allah tidak ada yang bisa memastikan.
Seorang ibu paruh baya tak henti-henti nya menangis melihat kondisi anak satu-satu nya terbaring dengan luka yang hampir memenuhi sekujur tubuh nya. Suami nya,hanya bisa memeluk sang istri. Menyalurkan kekuatan yang ia punya agar sang istri bisa ikhlas menerima nya.Sudah hampir lima jam,ilham tak kunjung sadar. Sudah lima jam pula orang tua nya menunggu sang anak. Berharap keajaiban datang.
Teman-teman kampus ilham pun datang menjenguk. Aisyah,gadis yang telah lama mencintai ilham itu pun syok atas apa yang terjadi dengan ilham. Batin nya teriris melihat kondisi ilham seperti itu.
Air mata nya tak kunjung berhenti melihat orang yang dikasihinya itu harus berjuang melawan sakit yang amat sangat ini. Belum lagi melihat kondisi Ibu nya yang juga terbaring lemah di rumah sakit akibat kecelakaan yang menimpanya. Ya ibu-ibu yang ilham tabrak adalah Ibu nya Aisyah.Kondisi sang ibu yang ilham tabrak tak terlalu parah,hanya luka di kening serta sedikit lecet di sikunya. Ibu itu sudah dipindahkan ke ruang rawat beberapa jam yang lalu.
♡♡♡♡♡
Di lain sisi..Aku duduk di balkon kamarku. Menatap indah bintang-bintang yang terpancar malam ini. Aku rindu suasana seperti ini dirumah. Aku juga rindu kamar ku di indonesia. Jika disini,malam terasa sangat sunyi tidak seperti di indonesia.
Aku terus menatap bintang-bintang itu dengan ucapan tasbih yang tak pernah usai aku lantunkan.
Betapa indah ciptaan Allah ini.
Jika bintang saja bisa indah dengan sinar nya. Kenapa manusia tidak bisa indah dengan akhlak nya?. Pertanyaan yang tiba-tiba terlontar di pikiran ku. Begitu hina nya aku. Rasanya hijrah ku belum sepenuhnya berhasil."Ilham,sedang apa dia?" Otak ku tiba-tiba berganti dengan namanya.
"Astagfirullah.. " Ucap ku tersadar. Aku menegak kan posisi duduk ku. Kenapa perasaan aneh ini belum hilang sejak tadi pagi. Perasaan tidak enak yang aku rasakan ini tak kunjung hilang. Kenapa wajah ilham yang selalu hadir di dalam pikiran ku. Ada apa sebenarnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintai Aku Lewat Al-Qur'an
Teen FictionAsyila Tazkiyatunnisa tak pernah menyangka bahwa ia akan dipertemukan dengan Muhammad Ilham nur Farizi lewat cara yang sangat indah. Lewat Al-Qur'an ini akhirnya Syila menemukan siapa jodoh terbaik nya Perjuangan hijrah yang tidak semudah membalikan...