18. Menikah?

5.5K 301 3
                                    

Ketika impian menjadi kenyataan
Disitulah Allah menguji.
Apakah kita bersyukur atau sebaliknya?


----------------------❤❤❤---------------------

Aisyah termenung di Masjid Kampus,tempat biasa ia dan Syila menunaikan sholat. Terbayang kenangan bersama Syila selama ini. Jujur sebenarnya Aisyah masih kecewa,namun ibu nya yang menyadarkan nya. Ibu nya yang menasehati nya. Alhasil disinilah Aisyah berada. Berada di tempat Aisyah biasa memuroja'ah hafalan nya. Aisyah rindu Syila. Namun rasa kecewa nya belum memudar. Ia masih kesal dan belum sepenuhnya menerima kenyataan ini.
Aisyah bangkit kemudian keluar dari Masjid. Ia tidak ingin berlama-lama menangis mengingat Syila. Syila pun sudah bahagia dengan kehidupan baru nya,pikir Aisyah.

"Mang,nuhun saya duluan ya. Permisi" Ucap Aisyah kepada Mang Asep,marbot Masjid kampus.

"Mangga neng,aduh neng udah gelieus mane teh sholehah pisan" Ucap Mang Asep memuji Aisyah.

"Ah Mang Asep bisa aja. Alhamdulillah Mang karunia Allah. Punten,Aisyah pulang dulu takut keburu hujan" Ucap Aisyah berlalu.

"Mangga neng"

Mang Asep kembali menyapu beranda Masjid. Kali ini tinggal Area wanita yang belum tersapu. Dengan sigap Mang Asep menyapu setiap sudut di Masjid ini sambil mendendangkan sholawat dengan logat sunda nya yang khas.
Saat ingin menyapu di pojok kanan Masjid,tepat di dekat jendela. Mang Asep melihat Al-Qur'an berwarna biru. Hanya satu-satu nya al-qur'an yang terletak di situ karena yang lain nya sudah berjajar rapi di rak kecil khusus Al-Qur'an.

"Ini teh Al-Qur'an saha ya? Nte aya cap Masjid nya,berarti ini teh bukan milik Masjid" Mang Asep mengambil Al-Qur'an tersebut sambil membolak-balikan nya,mencari apakah ada nama pemilik al-qur'an tersebut. Tapi ternyata tidak ada.

"Apa ini teh punya nya neng geulis Aisyah ya? Yasudah lah taruh sini wae ,besok teh saya tanya ke orangnya"  Mang Asep menaruh Al-qur'an itu di tumpukan khusus Al-Qur'an dan kembali mengerjakan pekerjaan nya.

Aisyah menepi di sebuah halte di dekat kampus. Hujan yang deras membuat gadis ini memilih untuk berteduh sejenak,walaupun niat awal nya ingin tetap menerobos hujan hingga ia mendapatkan kendaran umum. Setidaknya ia bisa menunggu Angkutan Umum lewat tanpa membuat pakaian nya basah.

                    ♡♡♡♡♡

Akhir-akhir ini hujan turun tanpa jeda. Bahkan hampir setiap hari hujan mengguyur kota metropolitan ini. Ilham berusaha menerobos hujan dari gedung fakultas nya ke parkiran.
Hujan sudah membasahi pakaian nya. Namun,Ia tetap memilih menerobos nya. Membelah jalan dengan pakaian yang sudah bahas kuyub karena ia tidak membawa jas hujan padahal mama nya sudah bawel setiap kali Ilham ingin berangkat ke kampus.

Ilham menghentikan motor nya ketika melihat seseorang sedang menepi sendirian. Gadis ini sedang berusaha melindungi tubuh nya agar tidak terkena cipratan air hujan.

"Assalamu'alaikum" Ucap Ilham ketika berhenti di depan Aisyah.

"Wa'alaikumussalam" Jawab Aisyah. Ia sempat gugup saat melihat bahwa yang berhenti di depan nya ini adalah Ilham.

"Nunggu jemputan Syah?" Tanya Iham sambil melepas helm nya.

"Enggak,Aku nunggu Angkot lewat Ham" suara mereka terdengar bertabrakan dengan suara hujan. Jadi mereka harus sedikit lebih kencang mengeluarkan suaranya.

"Ayo bareng aja. Soal nya dari tadi aku gak liat angkot lewat Syah" Ucapan Ilham sukses membuat jantung Aisyah terasa ingin copot dari tempat nya.

"Maaf Ilham,aku nunggu aja" tolak Aisyah,sebenarnya ia mau tapi tak mungkin juga ia berboncengan dengan laki-laki yang bukan mahrom nya.

Cintai Aku Lewat Al-Qur'anTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang