Setidak nya aku sudah berusaha. Hasil nya? Hanya Allah yang tau
----------------------❤❤❤--------------------
"Kapan Umi gendong cucu?"
Jleb..
Pertanyaan horor yang Umi tanyakan ketika Aku baru saja berhasil merenggangkan bahu ku di sofa."Udah ada tanda-tanda belum?" Tanya Umi lagi.
Sidang macam apa ini? Niat ku kesini kan ingin mengistirahatkan hati,kenapa malah disodori pertanyaan macam ini.
Apa yang harus ku jawab? Tanda-tanda apa? Bersentuhan dengan Ilham saja belum,apalagi....."Kok malah diem?" Tutur Umi. "Pasti kamu mau bikin kejutan buat Umi kan? Tapi Umi malah udah tau duluan"
"Hmm itu Umi..."
"Itu apa?"
"Syila hamil,Mi? Berapa bulan? Cewe atau cowo anak nya?" Kak Reza tiba-tiba datang dengan suara yang membuat ku makin terpojokan. Apa yang harus aku jelaskan?
"Pantes tiba-tiba dateng kesini terus gak ngabarin dulu. Ternyata mau bikin kejutan" Lanjut Kak Reza.
Ya Allah tolong hamba...
"Dijaga kandungan mu ya,Nak. Bayi ini berhak lahir dari sosok ibu yang sholehah seperti dirimu. Semoga lancar hingga hari H. Umi bahagia akhirnya bisa denger suara bayi lagi nanti"
Ucap Umi dengan wajah berseri-seri.Dosa apa lagi yang sedang aku perbuat Ya Allah. Rasa nya tidak tega jika harus berkata jujur di depan mereka semua bahwa aku belum hamil. Tak tega menghancurkan kebahagiaan Umi yang sangat berharap mempunyai cucu. Tapi jika aku tidak bilang? Apa yang akan terjadi kedepan nya? Jika aku jujur? Ah,kenapa aku selalu dihadapi dengan situasi sulit seperti ini. Seakan semua nya serba salah.
"Kamu mau buah? Biar Umi yang siapin"
"Ngga usah,Umi."
"Calon bayi mu butuh asupan yang baik"
Stuck ! Tak bisa ku berbuat apa-apa selain meng-Iyakan ucapan Umi.
Umi bergegas ke dapur. Sementara Kak Andi kembali dengan buku tebal nya. Ya seperti itu lah dia. Tak pernah tertarik dengan hal-hal selain Obat dan alat-alat kedokteran. Dia hanya mengekspresikan kebahagiaan nya dengan tersenyum tanpa sepatah katapun. Dingin.
Sedangkan Kak Reza..
"Pas malem pertama rasanya gimana,De?" Sorotan mata nya membuatku jijik. Tunggu. Sejak kapan ia memanggil ku dengan sebutan itu."Apaan sih" jawab ku acuh
"Enak gak?"
"Pasti ketagihan kan?"
"Berapa kali?"
Plakk.. tas ku mendarat di kepala nya
"Apaan sih nanya nya bikin jijik tau gak. Dasar otak mesum" Cibir ku lalu berpindah ke sebelah Kak Andi.
"Kak.."
"Hmm"
"Liat dulu ih" Ucap ku kesal karena Kak Andi masih fokus dengan buku nya.
"Apa?"
"Kakak marah?"
"Marah kenapa?"
"Karena Syila gak pernah kesini"
"Kamu udah punya kehidupan sendiri. Jadi wajar aja"
"Gak biasanya kakak kaya gini" Kak Andi menutup buku tebal nya lalu menaruh nya di meja kecil di depan nya.
"Kamu mau tau kenapa Kakak kaya gini?"
"Kenapa?"
"Karena kamu udah berhasil bohongin Umi dan Kakak mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintai Aku Lewat Al-Qur'an
Novela JuvenilAsyila Tazkiyatunnisa tak pernah menyangka bahwa ia akan dipertemukan dengan Muhammad Ilham nur Farizi lewat cara yang sangat indah. Lewat Al-Qur'an ini akhirnya Syila menemukan siapa jodoh terbaik nya Perjuangan hijrah yang tidak semudah membalikan...