25. Sayap-Sayap Patah

4.7K 271 2
                                    

Jika kau hanya berharap kepada manusia,kau tidak mendapatkan apa-apa.
Tapi jika kau berharap kepada Allah,maka kau akan dapat segalanya

----------------------❤❤❤---------------------

Hari ini adalah hari yang paling berharga untuk Ilham,Aisyah serta para mahasiswa lain nya yang telah sukses melewati masa-masa menjadi mahasiswa. Wisuda di lakukan di sebuah gedung mewah yang memang khusus dijadikan sebagai tempat acara-acara di kampus.

Ilham sudah berhasil meraih gelar sarjana kedokteran nya. Sedangkan Aisyah berhasil meraih gelar sarjana dakwah nya.

Ilham mendapatkan nilai cumlaude dengan IPK tertinggi 38,52. Masya Allah.

Keluarga ilham datang,tak terkecuali Ayya dan kedua orang tua nya. Begitu bahagia nya ilham hari ini. Anugrah yang Allah berikan sangat lah indah.

Ayya,Gadis berbalut gamis berwarna pink itu mendekati ilham sambil memberikan bouquet bunga yang sangat indah.

"Congratulation Ham. Semoga ilmu yang sudah kamu pelajari selama ini bisa bermanfaat untuk orang lain" Ucap Ayya tersenyum. Senyum yang suatu saat akan ilham lihat setiap hari.

"Makasih,Ay" Jawab Ilham balas tersenyum.

"Cie yang udah Ay-Ay an" Ucap Aisyah tiba-tiba datang dan meledek Ilham. Sebenarnya hati nya sangat teriris ketika ia datang dengan niat ingin memberikan ucapan selamat tapi ternyata sudah ada seseorang yang terlebih dahulu mengucapkan nya. Sakit? Pasti.

Perasaan yang sejak lama Aisyah pendam kepada ilham masih tersimpan rapih di hati nya. Hanya Syila yang mengetahui. Jika ia bukan seseorang yang sabar. Mungkin sudah dari dulu ia berteriak di hadapan ilham bahwa selama ini ia mencintai nya.
Namun,Aisyah masih waras dan ia tidak mungkin melakukan semua itu apalagi ia tau bahwa sebentar lagi lelaki yang ia cintai akan menikah dengan gadis yang saat ini sedang menjadi sorotan mata ilham

"Loh kan memang nama dia Ayya. Ya jadi aku panggil Ay" Ilham sempat kikuk. Sebenarnya jika di pikir-pikir panggilan ilham yang seperti itu seperti ada makna tersendiri di balik nya.

Aisyah tersenyum "Oh iya pak dokter. Selamat ya atas prestasi nya. Kalau nanti saya sakit berobat nya gratis ya" Ledek Aisyah.

"Aamiin. In shaa allah. Doakan aku ya Syah semoga aku bisa jadi dokter yang amanah. Dan amanah menjadi suami dari gadis ini" Ilham melirik Ayya. Ayya hanya tersenyum kemudian menunduk.

"Aamiin. Semoga acara kalian lancar sampai ijab qobul di kumandangkan" Ucap Aisyah. Sukses. Drama hati yang sedang Aisyah mainkan benar-benar sukses. Di balik rasa sakit yang seakan telah menjalar di tubuh nya,Aisyah masih tetap tersenyum. Berpura-pura seakan-akan dirinya tidak pernah mencintai ilham.

"Oh iya selfie yuk" Ajak Aisyah. Ayya dan ilham hanya mengangguk.

Aisyah mengotak-ngatik handphone nya lalu mengatur posisi handphone nya menghadap kearah mereka bertiga. Aisyah di depan memegang handphone. Sedangkan ilham berada tepat di belakang Aisyah namun sedikit bergeser ke kanan. Ayya berdiri di sebelah ilham. Sangat dekat. Hingga terlihat tidak ada jarak diantara mereka. Aisyah melihat gambar di layar handphone. Air mata nya sebisa mungkin ia tahan.
'Ini moment indah untuk ilham Syah. Gak boleh cengeng' hati nya mengingatkan

Cekrek..

Cekrek..

Cekrek..

Hampir sekitar tiga foto yang sudah terabadikan. Aisyah melihat foto-foto itu di handphone nya.

"Ini bagus.. boleh gak aku cetak? Buat kenang-kenangan" Aisyah tersenyum.

"Silahkan. Kalau mau foto aku sendiri juga gapapa Syah hehe" canda ilham.

Cintai Aku Lewat Al-Qur'anTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang