Chapter 25 : Ada Apa Dengan Aurel? (2)

70 6 0
                                    

"Jangan berubah, kumohon. Aku takut kehilangan dirimu yang sudah membuatku nyaman."
-A&J-

Sore ini Jeremy pulang dengan keadaan yang basah kuyup. Sejak siang tadi hujan turun dengan lebatnya dan Jeremy harus naik ojek untuk bisa sampai ke rumahnya. Jadilah sekarang seragamnya basah.

   Jeremy merasakan getaran di saku celananya. Ia lupa kalau sejak tadi ia sedang chatting dengan Aurel.

   Handphone-nya juga basah. Setelah melepas sepatu Jeremy mengambil tissue yang ada di meja makan dan mengeringkan handphone-nya.

Aurel: Jer, lo dimana?

Jeremy: Mbb Rel, gue baru sampai di rumah
Jeremy: Hehe basah kuyup nih gue kena air hujan

Aurel: Tuh kan! Dibilangin jangan dulu pulang malah maksa,-

Jeremy: Iya, nggak lagi deh
Jeremy: Gue mandi dulu ya? Lanjut nanti

   Tanpa menunggu balasan Aurel, Jeremy segera masuk ke dalam kamarnya dan menchars handphone-nya. Ia menaruh tasnya di samping kasurnya dan mengambil handuk yang tergantung di belakang pintu.

   Jeremy harus mandi. Kalau tidak, ia bisa sakit karena masuk angin.

   Selesai mandi, Jeremy melihat handphone-nya yang baterainya hampir full. Jeremy memutuskan untuk mengisi perutnya terlebih dahulu. Perutnya sedaritadi sudah meminta jatah.

   Setelah makan, Jeremy meminta izin pada Mamanya untuk pergi bermain. Teman-temannya sudah menunggu.

   Jeremy juga menyempatkan diri untuk memberitahu Aurel kalau ia akan pergi bermain bersama teman-temannya. Entah kenapa, Jeremy merasa ia harus memberitahu Aurel.

   Sesampainya di WarNet, Jeremy langsung duduk di sebelah temannya. Kali ini ia tidak bersama Rico maupun Eric. Sekarang, ia sedang bersama Sandy.

   Sandy itu teman laki-lakinya yang menurutnya apa adanya. Tidak jaim dan mudah berbaur dengan orang baru.

   "Hei bro!" sapa Jeremy.

   "Lama banget sih lo. Lumutan nih gue tunggunya," ujar Sandy menggerutu sebal.

   Jeremy terkekeh pelan.

   "Pacar lo gimana? Udah dikabarin belum?" tanya Sandy melirik Jeremy.

"Udah dong," jawab Jeremy tersenyum bangga.

   Pacar yang dimaksud Sandy adalah Mama Jeremy sendiri. Karena Jeremy sudah menganggap Mamanya sebagai pacarnya.

   "Diizinin nggak main kesini?" Sandy bertanya lagi.

   "Enggak sih. Tapi, gue kasih alasan ke dia. Yah, begitulah."

   Sandy hanya mengangguk singkat. Ia kembali fokus pada komputer di depannya. Saat ini ia sedang bermain game online yang saat ini sedang ramai dibicarakan.

   Jeremy hanya menunggu Sandy sampai ia selesai bermain. Karena setelah Sandy bermain, ia yang akan menggantikan posisi Sandy dalam permainan itu.

   Kata Sandy sih, Jeremy jago dalam bermain game itu. Jadi, Sandy mempercayakan Jeremy untuk membantunya dalam permainan itu.

   "Ngomong-ngomong, lo sama Aurel gimana?" tanya Sandy memecahkan keheningan yang melanda mereka.

   Jeremy menatap Sandy dengan alis terangkat satu.

   "Tahu darimana lo tentang gue dan Aurel?" tanya Jeremy bingung. Setahunya, ia tidak pernah memberitahu Sandy mengenai Aurel.

   "Oh, itu gue tahu dari Rico," jawab Sandy.

Aurel & Jeremy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang