Chapter 4: Nonton Dilan 1990

180 14 0
                                    

"Jangan pernah mengatakan sayang jika hanya hadir untuk sebentar."
-A&J-

Bulan Januari tahun 2018 ada film yang lagi booming. Film yang bikin para remaja baper sampai terus mengingat kata-kata yang diucapkan oleh pemeran utama. Film yang lagi booming itu ialah Dilan1990.

   Selain filmnya yang seru dan romantis bagi kalangan remaja, para pemainnya juga tampan dan cantik.

   Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Aurel segera pergi ke bioskop bersama Silvi. Setelah membeli tiket beserta minuman, Aurel dan Silvi duduk di kursi tunggu sambil memainkan handphone mereka.

   Aurel memberitahu Jeremy bahwa ia sedang berada di bioskop dekat tempat tinggalnya. Jeremy yang sedang di jalan menuju rumahnya tidak percaya dengan apa yang diberitahukan Aurel.

Jeremy: Ngapain lo disana?

Aurel: Mau masak
Aurel: Udah tahu mau nonton masih aja nanya. Gimana sih?

Jeremy: Maksud gue, lo nonton apa disana? Sama siapa?

Aurel: Nonton dilan1990 sama silvi

Jeremy: Oh gitu

   Aurel diam. Ia berpikir, apa sebaiknya ia mengajak Jeremy untuk menonton bersama? Lagipula tidak ada salahnya kan mengajak teman lama untuk bertemu?

Aurel: Sini Je

Jeremy: Kemana?

Aurel: Ke bioskop

Jeremy: Ngapain?

Aurel: Nonton bareng

   Tidak ada balasan dari Jeremy. Aurel mendengus lalu mengajak Jeremy kembali.

Aurel: Sini Je

Jeremy: Otw nih
Jeremy: Bentar kalau udah dekat, gue kabarin lagi

Aurel: Iya

   Aurel tersenyum menatap handphone-nya. Silvi yang duduk di sampingnya menatapnya bingung.

   "Kesambet apaan lo?" tanya Silvi bergidik ngeri.

   Aurel menatap Silvi sejenak kemudian ia tertawa.

   Hal itu benar-benar membuat Silvi merasa bingung dengan sikap Aurel yang berubah seperti ini.

   "Jeje mau datang," ucap Aurel tersenyum manis.

   "Jeje?" tanya Silvi mengernyit bingung.

   "Jeremy," jawab Aurel.

   "Datang ke sini? Nonton bareng kita?" tanya Silvi sedikit menaikkan suaranya.

   "Iya," jawab Aurel mengangguk antusias.

   "Sendiri?" tanya Silvi lagi.

   Aurel mengangguk pasti.

   Silvi menatap Aurel tidak enak, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Aurel & Jeremy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang