Chapter 26 : Mengembalikan Mood Aurel

71 5 0
                                    

"Tugasku adalah untuk menyenangimu. Aku tidak akan pernah membuat airmata jatuh dari mata cantikmu."
-A&J-

Play: Gummy - You are my everything

Aurel tidur sambil mendengarkan lagu yang ia putar dari handphone-nya. Pikirannya kembali melayang mengingat ucapan Tessa dan Silvi. Mereka seperti tidak menyukai kedekatannya dengan Jeremy.

   Sebenarnya, Aurel bisa saja tutup mulut dan tidak membahas tentang Jeremy pada mereka. Tapi, mereka sahabat Aurel dan ia tidak tahan kalau hanya diam dan menyimpan sendiri.

   Aurel membuka mata dan melirik handphone-nya yang bergetar. Ia mengambilnya dan melihat dua pesan masuk dari Jeremy.

Jeremy: Gue baru sampai di rumah
Jeremy: Basah deh gue hehe

   Aurel menghela nafas panjang.

Aurel: Langsung ganti baju sama minum air hangat
Aurel: Jangan sakit Jeremy, gue nggak suka [delete]

   Ia tidak jadi mengirim pesan yang kedua pada Jeremy. Aurel menghembuskan nafas pasrah dan  memejamkan mata. Menunggu balasan pesan Jeremy.

   Lima menit berlalu, tapi Aurel belum juga mendapat balasan dari Jeremy.

   Ting!

Jeremy: Mbb Rel, tadi dimarahin Mama

Aurel: Dimarahin gimana?

Jeremy: Marahnya biasa doang kok, tenang aja
Jeremy: Gue sudah ganti baju juga kok

   "Dimarahin ya?" Aurel bergumam pelan. Ia sebenarnya tidak suka kalau Jeremy dimarahi, tapi itukan demi kebaikannya juga.

   Aurel memijit pelipisnya pelan lalu menghembuskan nafas lelah. Ia sudah mengantuk tapi ia masih belum ingin tidur.

Jeremy: Cuman diperingatin doang kok, katanya jangan pulang larut malam lagi.. gitu

Aurel: Dengerin tuh, jangan pulang larut lagi

Jeremy: Iya-iya, enggak kok

   Aurel ingin tersenyum. Tapi, ia kembali teringat dengan ucapan teman-temannya.

   "Ada baiknya kalau mulai sekarang lo lupain Jeremy dan menjauh dari dia. Takutnya, dia cuman nyari lo pas dia butuh doang."

   "Jangan sampai lo jatuh cinta sendirian Aurel."

   Aurel menghembuskan nafas kasar. Memangnya mereka tahu kalau Jeremy tidak menyukainya? Memangnya mereka tahu kalau Aurel benar-benar mencintainya?

   Memikirkan semua ini, membuat Aurel sakit kepala. Lebih baik ia tidur.

Aurel: Jangan lupa buat PR ya
Aurel: Maaf, gue tidur duluan

-A&J-

"Aurel kenapa sih sebenarnya?!"

   Jeremy mengacak rambutnua frustasi. Bahkan ia berteriak saking kesalnya. Mendengar suara teriakan Jeremy, tentunya membuat seisi rumah panik dan langsung masuk ke dalam kamar Jeremy tanpa mengetuk terlebih dahulu.

   Hal itu membuat Jeremy terperanjat kaget dan langsung menatap bingung orangtua dan Adiknya.

   "Ngapain kalian di kamar Emy?" Jeremy bertanya dengan dahi berkerut bingung.

Aurel & Jeremy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang