Chapter 36 : Berbeda

63 6 0
                                    

"Aku lebih suka kamu menunjukkan emosimu padaku daripada mendiamkanku."
-A&J-

Pagi ini Aurel malas untuk melakukan sesuatu. Semalam, sebelum tidur Aurel dan Jeremy sempat bercekcok hebat. Karena tubuh mereka yang kelelahan membuat keduanya beradu dalam pesan singkat.

   Membuat Aurel maupun Jeremy tidak melakukan rutinitas pagi mereka. Biasanya, Aurel sudah mengirim pesan pada Jeremy dengan mengucapkan selamat pagi atau menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas pagi mereka. Begitu juga dengan Jeremy yang biasanya sudah mengirim Aurel pesan dengan mengucapkan selamat pagi dengan emot yang akan membuat Aurel tersenyum bahagia. Tapi untuk pagi ini tidak ada sapaan hangat.

   Keduanya sama-sama menjauh.

   Aurel ingin meminta maaf, tapi ia tidak tahu salahnya dimana. Jeremy juga tidak meminta maaf padanya. Membuat Aurel merasa sebagian dari dirinya hilang.

   Mood Aurel benar-benar hancur pagi ini. Ia menyesal karena menyinggung status mereka. Tapi dia tidak salah kan kalau menyinggung tentang status mereka? Aurel juga tidak ingin digantung seperti ini. Aurel butuh kepastian!

Flashback.
Malam ini Aurel benar-benar mengantuk. Jeremy meminta Aurel untuk menunggunya karena temannya mengajaknya bermain Mobile Legend. Kata Jeremy sih 15 menit, tapi sudah 1 jam Jeremy belum juga mengirimnya pesan. Apa laki-laki itu sudah tidur?

   Entah sudah yang ke berapa kalinya Aurel menguap dengan mata sayunya. Jam sudah menunjukkan pukul 11 lebih 23 menit.

   Ting!

Jeremy: Udah selesai. Aurel?

   Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Aurel menghela nafas legah. Ia sudah mengantuk. Ia ingin memberitahu Jeremy kalau ia sudah sangat mengantuk sekarang. Tapi saat Jeremy menceritakan betapa bahagianya dia saat memenangkan pertandingan tadi membuat Aurel mengurungkan niatnya itu.

   Ia tidak mau merusak kebahagiaan Jeremy. Lagipula Aurel cukup bisa menahan rasa kantuknya untuk beberapa menit kedepan.

   Sampai akhirnya, sesuatu yang membuat Aurel kesal setengah mati pun datang. Jeremy membuat lelucon disaat yang tidak tepat.

Jeremy: Btw, sekarang gue lagi di Net nih
Jeremy: Karena itu gue lama balasnya, sekarang gue lagi main nih

Aurel: Serius? Masa sih jam segini lo masih disana?

Jeremy: Iya. Hp gue baterainya udah sekarat nih bentar lagi gue off ya?

Aurel: Hmm

   Jujur saja, sekarang Aurel benar-benar mengantuk. Ia tidak tahu apa yang dibicarakan Jeremy. Yang ia tahu sekarang matanya sudah mulai menutup. Tangannya juga bergerak pelan di atas keyboard handphonenya.

Jeremy: Nggak kok, gue bercanda doang. Sekarang gue lagi di rumah. Gila kali gue main tengah malam gini

Aurel: Hmm. Iya

Jeremy: Udah deh, mending gue off

Aurel: Off aja
Aurel: Salah sendiri lo bohong. Kan lagi serius

Jeremy: Kan gue udah bilang tadi kalau gue bercanda
Jeremy: Udahlah! Malas gue bercanda lagi sama lo

   Aurel mengerjap cepat. Mulutnya terbuka karena menguap. Aurel menghembuskan nafas lelah. Jeremy benar-benar tidak tahu situasi. Dia juga salah sih, tapi dia benar-benar mengantuk sekarang.

Aurel & Jeremy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang