Chapter 45 : H-1 Hari Kasih Sayang

52 4 0
                                    

"Selamat malam, calon menantu. Jangan lupa bahagia ya? Karena Tante sudah merestui hubungan kalian."
-A&J-

Malam ini Aurel sedang video-call dengan Jeremy. Kata Jeremy, dia ingin Aurel melihat Mama-nya. Tapi, Aurel menolak dengan alasan dia malu. Tentunya Jeremy bersikeras untuk membujuk Aurel agar gadis itu mau video-call dengan Mama-nya walau hanya sebentar.

   "Gue nggak mau!" tegas Aurel menatap Jeremy tajam.

   Jeremy menghembuskan nafas beratnya.

   "Kenapa?"

   "Gue malu," ujar Aurel pelan.

   "Mama gue nggak gigit kok."

   Aurel mendengus kesal. "Gue malu bukan takut!" ujar Aurel berseru kesal.

   Jeremy mengangguk lambat. Jeremy diam menunggu Aurel berbicara. Jeremy sedang memikirkan cara agar Aurel bisa bercerita dengan Mama-nya.

   Aurel menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur. Ia menarik nafas panjang dan menetralkan detak jantungnya.

   "Hari ini hari terakhir buat lo nabung kan?" tanya Aurel.

   "Besok masih bisa kok. Kan dapet uang jajan besok."

   Aurel terkekeh pelan. "Besok cokelatnya nggak usah yang mahal," ujarnya mengingatkan.

   "Iya."

   "Gue juga cuman bercanda kok minta cokelatnya."

   "Berarti boleh dong kalau gue nggak kasih lo cokelat?"

   "Ish! Nggak peka banget sih jadi cowok," ujar Aurel kesal.

   Jeremy tertawa hingga matanya menyipit. Aurel tersenyum melihat tawa Jeremy. Laki-laki itu terlihat manis saat tertawa. Aurel makin mencintai Jeremy.

   Tawa Jeremy terhenti. Ia menatap Aurel serius membuat Aurel jadi salah tingkah.

   "Kenapa natap gue kayak gitu?" tanya Aurel gugup.

   "Gue mau ngajak lo ngobrol sama Mama," ujar Jeremy.

   "Eh? Jangan!"

   Jeremy berdiri dari duduknya dan berjalan keluar kamar.

   "Jeremy, jangan du- LOH?!"

   Layar handphone-nya sudah tidak ada wajah Jeremy. Yang ada hanyalah chat-an Jeremy dengannya sebelum melakukan video-call.

   Kenapa tiba-tiba mati? Apa Jeremy yang memutuskan panggilan video mereka?

   Ting!

   Ada satu pesan masuk dari Jeremy.

Jeremy: Dasar penakut,-

   Aurel mendengus kesal.

Aurel: Gue nggak takut!!

Jeremy: Terus kenapa dimatiin? Padahal gue udah sama Mama gue.
Jeremy: *Send a voice call*

   Aurel mendengar pesan suara yang dikirim Jeremy. Disana terdengar bahwa Jeremy sedang berbicara dengan Mama-nya.

   "Mama? Ini ada temen Jeremy yang mau ngobrol sama Mama. Katanya ada yang mau dia ucapin, Ma." Itu suara Jeremy.

   "Oh ya? Mana? Biar Mama ngobrol sama temen kamu. Oh ya, kakak beliin Mama pulsa dulu ya?" Itu suara Mama Jeremy.

Aurel & Jeremy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang