Chapter 21 : Rumah Nenek

63 5 0
                                    

"Rumahmu juga rumahku. Milikmu juga milikku. Hatimu juga hatiku."
-A&J-

Pagi ini Aurel bangun lebih awal dari biasanya. Karena kata Mamanya, mereka harus mengantarkan Tante Helen yang sudah menjaga mereka selama Mama sedang pergi berlibur.

   Karena itu, Aurel sekarang sudah siap dengan kaos berwarna pink dengan celana jeans panjang. Ia juga membawa tas kecil berisikan powerbank, charger, dan earphone.

   Jujur saja, Aurel tidak bisa lepas dari benda-benda itu.

   "Kakak sudah siap?" tanya Mama.

   "Iya. Sudah Ma," jawab Aurel sembari keluar dari kamarnya dan menghampiri Mamanya yang sudah berada di ruang tamu.

   "Ya sudah, ayo."

   Setelah mengunci pintu dan memastikan kondisi rumah dalam keadaan baik-baik saja, mereka pun naik ke dalam mobil.

   Dalam perjalanan menuju tempat tinggal Tantenya, Aurel menyalakan handphone-nya yang dari semalam ia matikan karena harus di-char. Saat handphone-nya sudah aktif, banyak notifikasi yang masuk.

   Terutama pesan dari Jeremy. Tanpa menunggu lama Aurel segera membaca pesan dari Jeremy.

Jeremy: Good morning
Jeremy: Happy Sunday😙

   Aurel tertawa membaca pesan tersebut. Sedetik kemudian, ia teringat sesuatu. Sontak saja ia melihat kalender dari handphone-nya dan menghembuskan nafas pasrah.

   Hari ini adalah hari Minggu. Sebagai orang beragama Kristen, tentunya Aurel harus beribadah di hari Minggu. Tapi, apa yang ia lakukan sekarang?

Aurel: Good morning Je and happy Sunday too🤗

Jeremy: Telat bangun ya? Lama balasnya

Aurel: Dih! Enggak ya

Jeremy: Jangan lupa masuk Gereja

Aurel: Nanti deh, gue masuknya malam aja.

Jeremy: Kenapa nggak pagi? Ibadah tuh baiknya pas pagi.. biar pas lo beraktivitas udah terasa nyaman

Aurel: Sekarang gue lagi nganterin tante ke rumahnya, jadi nggak bakalan sempet masuk ke Gereja pagi

Jeremy: Oh, pagi ini lo sibuk dong
Jeremy: Tapi, nanti jangan lupa masuk ya?
Jeremy: Awas kalo enggak !

   Aurel tertawa lalu segera menutup rapat mulutnya ketika melihat semua orang di dalam mobil menatapnya aneh.

   Aurel tersenyum tipis lalu mengalihkan pandangannya keluar jendela.

Aurel: Iya, ingetin lagi ya hehe

Jeremy: Siap ibu ketua❤

Aurel: Emotnya gak nahan 😫

Jeremy: 😍😍😙😘😘😚😗

Aurel: Hahaha

   "Astaga! Gue butuh oksigen!" ucap Aurel memekik senang.

   "Aurel! Berisik banget sih."

   Aurel melirik adiknya yang menggerutu kesal. Aurel tertawa pelan lalu melihat handphone-nya yang bergetar.

Jeremy: Hati-hati ya disana
Jeremy: Jangan nakal disana
Jeremy: Bye Aurel

   Aurel tersenyum.

Aurel & Jeremy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang