Chapter 8: Membuat Tugas Kelompok

123 9 0
                                    

"Kalau aku sayang, aku nggak perlu repot-repot untuk mengatakannya secara langsung padamu. Cukup menjaga dan melindungi kamu semampuku, secara tidak langsung aku sudah mengungkapkan rasa sayangku padamu."
-A&J-

Setelah mendengar bel berbunyi, Aurel dan teman-temannya bergegas menuju kantin sebelum kantin bertambah ramai. Hari ini Aurel ingin membeli minuman dingin, minuman rasa buah. Aurel ingin membeli minuman rasa buah Melon bersama Silvi. Sementara Tessa dan Tiffani membeli minuman yang berbeda.

   Sesampainya di kantin Aurel langsung membeli minuman yang diinginkannya. Setelah itu ia meminum minumannya dengan santai.

   Mereka kembali ke kelas setelah membeli minuman. Tapi melihat suasana kelas yang berantakan dan bikin gerah jika berada di dalam, keempatnya memutuskan untuk duduk di depan kelas. Beruntung ada tempat duduk yang disediakan oleh pihak sekolah untuk sekolah ini.

   Handphone Aurel berdering lagi. Sedaritadi ia saling membalas pesan dengan Jeremy.

Jeremy: Gue males aja kalau guru yang ngajar gitu
Jeremy: Lagian kalau gue mau bolos, gue bolosnya di pelajaran yang nggak gue suka

   Aurel berdecak pelan. Jeremy memang tidak pernah berubah. Kalau ada pelajaran yang tidak ia suka, pasti ia akan memilih bolos daripada tidur di kelas.

Aurel: Pelajaran apa yang nggak lo suka?

Jeremy: Sejarah sama kepariwisataan gitu

Aurel: Bukannya lo suka sama pariwisata?

Jeremy: Iya, gue suka
Jeremy: Sukanya jalan, tapi nggak suka sama pelajarannya
Jeremy: Makanya gue sering bolos

   Mulut Aurel terbuka sedikit. Ia mengerjap pelan membaca pesan Jeremy.

Aurel: Kalau lo nggak suka ya nggak apa-apa, tapi jangan sampai bolos dong

Jeremy: Yah, habisnya gurunya nyebelin sih
Jeremy: Masa iya sih orang seganteng gue dia nggak suka? Tuh guru selalu saja kalau marah lampiasin ke gue
Jeremy: Padahal gue nggak ada salah apapun

   Aurel tersenyum menahan tawa. Membayangkan bagaimana raut kesal Jeremy karena guru yang memarahinya.

Aurel: Mungkin gurunya nggak suka lo tebar pesona

Jeremy: Gue nggak tebar pesona, tapi emang dasarnya tuh guru nggak suka sama gue

Aurel: Udahlah, anggap aja dia itu nyokap lo yg lagi nasehatin lo

Jeremy: Ngomongnya gampang bener

Aurel: Hehehe

   Aurel meng-lock handphone-nya dan menatap teman-temannya yang asik dengan obrolan mereka. Entah topik apa yang mereka angkat, tapi obrolan mereka kelihatan asik. Aurel memilih untuk ikut bergabung dengan mereka.

   Setidaknya Aurel juga harus meluangkan waktu untuk teman-temannya. Selagi ia masih memiliki waktu bersama teman-temannya dan masih berada di sisi mereka, Aurel akan menggunakan waktunya sebaik mungkin.

Aurel & Jeremy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang