Chapter 46 : Hari - H

51 2 0
                                    

"Selamat hari kasih sayang kamu yang kusayang."
-A&J-

"Selamat pagi!"

   Kalau yang biasanya Silvi menyapa seisi kelas dengan teriakan andalannya. Kini Aurel yang menyapa dengan teriakan yang entah sejak kapan ia memilikinya. Silvi dan Tessa terkejut mendengar teriakan Aurel namun tak urung mereka membalas sapaan Aurel dengan sukacita.

   "Seneng banget. Mau ketemu Jeremy ya?" tanya Tessa menebak.

   Aurel terkekeh pelan. Ia meletakkan tas-nya di tempatnya lalu berbalik menatap Silvi dan Tessa.

   "Kalian nanti mau beli cokelat? Gue bareng ya?" tanya Aurel.

   "Boleh. Duit yang kekumpul sama lo berapa?" tanya Silvi.

   "Ada pokoknya. Cukuplah buat beli cokelat untuk lo berdua dan Jeremy," jawab Aurel tersenyum manis.

   "Lo mau beliin kita cokelat?" tanya Silvi dan Tessa.

   "Iya dong! Kalian kan sahabat gue dan gue harus kasih kalian cokelat di hari valentine ini."

   "Makin sayang sama Aurel deh!"

   Aurel tertawa mendengar teriakan kedua sahabatnya. Ia bahagia melihat kedua sahabatnya bahagia. Aurel sengaja menabung lebih agar bisa membelikan sahabatnya cokelat. Ia juga harus berbaik hati pada sahabatnya, mengingat merekalah yang selalu ada disaat ia down dan terpuruk.

   Tessa lantas berhigh-five dengan Silvi karena merasa senang akan mendapatkan cokelat dari Aurel. Mereka tahu kalau Aurel pasti akan memberikan mereka cokelat yang mahal dan tentunya punya mereka tak sebanding dengan punya Aurel.

   Mengingat Aurel tergolong keluarga kaya. Keluarganya memiliki harta yang berlimpah walau mereka terlihat seperti orang biasa dan tidak memamerkan kepunyaan mereka.

   Silvi dan Tessa senang karena bisa menjadi sahabat Aurel. Aurel orang yang baik, pintar dan rendah hati. Ia juga gampang baper dan memiliki hati kecil yang kalau dibentak sedikit saja sudah pasti ia akan menangis. Karena itu, Silvi dan Tessa selalu berusaha agar Aurel tidak mengeluarkan air matanya.

   Keadaan kelas sudah mulai ramai dan Aurel benar-benar sudah tidak sabar untuk pergi membeli cokelat bersama Silvi dan Tessa. Ia juga sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Jeremy. Aurel benar-benar sudah tidak sabar.

   Aurel merasakan pundaknya sakit akibat pukulan dari Silvi. Ia kemudian menatap Silvi.

   "Berangkat sekarang!" ajaknya Silvi.

   "Nanti aja pas jam istirahat. Hari ini kita bakalan belajar kan?"

   Tessa menggeleng sedangkan Silvi berdecak kesal.

   "Hari ini kita nggak belajar. Lo ingat kan kalau hari ini ada fashion show?"

   Aurel menggeleng pelan. "Gue lupa," ujarnya terkekeh.

   Silvi berdecak sebal. "Udahlah, mending kita beli cokelatnya sekarang," ajaknya.

"Ayo."

"Iya."

-A&J-

"Cielah lo beli cokelat buat siapa dah?"

   Jeremy tersenyum kecil mendengar pertanyaan Henry. Ia duduk di tempatnya lalu membuka tas-nya dan mengeluarkan bunga yang ia simpan dalam tas-nya. Hanya untuk mengeceknya apa masih bagus atau sudah rusak.

Aurel & Jeremy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang