Chapter 41 : Bahagia

58 4 0
                                    

"Bahagiaku sederhana. Cukup melihatmu nyaman berada dekat denganku dan tersenyum padaku, itu sudah cukup."
-A&J-

Pagi ini Aurel sudah siap dengan seragam sekolahnya. Sambil menyantap sarapan paginya, telinganya sibuk mendengar lagu yang dikirim Jeremy semalam. Ia mencoba kembali mengartikan makna dari lagu itu.

   Jeremy mengatakan bahwa lagu itu sama seperti perasaan mereka. Tapi, sampai sekarang pun Aurel tidak bisa mengartikannya.

   Aurel menghabiskan susu cokelatnya dalam sekali teguk. Ia beranjak dari meja makan dan pergi ke ruang tengah. Dimana adiknya dan Mamanya sedang membicarakan sesuatu.

   "Mama," panggil Aurel.

   "Kenapa kak?" tanya Mama melihat Aurel yang duduk di kursi sebelahnya.

   "Hari ini kayaknya Aurel bakalan pulang telat deh. Mau latihan nyanyi dulu, biar besok Aurel dapet nilai bagus."

   "Nggak apa-apa, yang penting udah kasih tahu Mama."

   Aurel mengangguk lalu sibuk dengan handphone-nya lagi. Ia membuka roomchat-nya dengan Jeremy dan membaca pesan dari Jeremy.

Jeremy: Lagunya udah didenger belum?
Jeremy: Btw, selamat pagi

Aurel: Udah kok, selamat pagi juga

Jeremy: Terus lo ngerti maksud dari lagu itu?

Aurel: Gue baru sekali dengar dan belum paham juga sih

Jeremy: Artiin ya? :)

   Aurel menarik nafas panjang. Ia melihat adiknya yang sedang memakai sepatu. Aurel segera memakai sepatunya juga.

   Setelah selesai memakai sepatu, ia mengambil handphone-nya yang terus saja berbunyi.

Jeremy: Aurel?

Aurel: Sorry tadi gue dipanggil nyokap sekalian pakai sepatu
Aurel: Gue juga tadi langsung cepet-cepet temuin nyokap, karena nyokap gue kalau udah panggil 3× terus gue-nya nggak ada bakalan dikasih amanat yang panjang nanti

Jeremy: Kalau gue dipanggil sama lo sampai 3× dan gue nggak ada, apa gue bakalan dikasih amanat juga nanti?

   Aurel diam.

   Kenapa tiba-tiba saja Jeremy mengatakan itu? Apa sebenarnya yang ingin dilakukan Jeremy? Apa tujuan Jeremy?

   Jarinya mulai bergerak di atas papan keyboard handphone-nya.

Aurel: Mungkin?
Aurel: Lihat situasi hehe

Jeremy: Oh okay hehe
Jeremy: Oh iya, lagunya bagus nggak?
Jeremy: Kalau lo bilang jelek, gue bakalan block nomor lo. Gue serius

   Aurel melongo membaca pesan Jeremy. Jeremy mau memblock nomornya? Memangnya, laki-laki itu bisa?

   Ia tersenyum sinis. Lalu menggeleng pelan.

Aurel: Bagus kok, gue suka.

Jeremy: Yaudah, lo dengerin aja lagunya
Jeremy: Emangnya lo bisa hafalin lagu itu dalam sehari?

   Aurel menggeleng tanpa sadar. Ia juga tidak bisa menghafal lagu yang baru saja di dengarnya dalam waktu satu hari. Apalagi ia akan disibukkan dengan kegiatan di sekolahnya. Lalu, setibanya di rumah ia akan disibukkan dengan kegiatan di rumahnya.

Aurel & Jeremy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang