Chapter 13: Larangan

102 9 0
                                    

"Bahkan ketika dunia tidak menyetujui hubungan kita. Aku akan terus bersamamu dan membahagiakan dirimu."
-A&J-

Di kelasnya Jeremy sibuk mengotak-atik handphone-nya. Saat ini kelasnya tidak ada guru yang masuk jadi ia menghabiskan waktu lowongnya dengan bermain handphone. Dengan telaten Jeremy melihat satu persatu story whatsapp teman-temannya.

   Hingga sampai di story whatsapp Silvi, Jeremy kembali dikejutkan dengan kemunculan Aurel yang terlihat lucu dimatanya. Wajahnya yang polos menatap kamera dengan tubuh yang menunduk dan tangan kanan yang terangkat seperti memegang sesuatu. Padahal Aurel sama sekali tidak memegang apapun.

   Jeremy mengambil gambar Aurel dan menyimpannya di gallery lalu mengirimnya pada Aurel dengan emot yang tertawa.

Jeremy: *send a pict*
Jeremy: 😂😂

   Jeremy diam menunggu balasan dari Aurel. Ia tertawa sendiri memikirkan reaksi Aurel yang akan terkejut dengan gambar yang dikirimnya.

   Beberapa menit setelah fotonya ia kirim, handphone-nya berdering memunculkan satu notifikasi dari whatsapp. Balasan pesan dari Aurel.

   Tanpa menunggu lama, Jeremy membukanya dan tertawa melihat respon Aurel.

Aurel: Yaampun! Aib gue

   Jeremy tertawa membacanya. Aib? Jadi Aurel berpikir foto cantiknya itu aib? Jeremy menggeleng pelan sambil tertawa.

Jeremy: Gue berterima kasih sama teman lo

Aurel: Gila

Jeremy: Gue upload yaa

Aurel: Jangan disebar
Aurel: Itu aib gue

Jeremy: Wkwk
Jeremy: Tapi gue mau sebar

Aurel: Yaudah terserah lo aja deh

   Jeremy memposting foto manis Aurel dengan caption, 'cute girl❤'.

   Jeremy tertawa melihat sudah banyak yang memberi komentar dalam postingannya. Tanpa menunggu lama Jeremy segera memberitahu Aurel.

Jeremy: Wkwk udah gue upload coba lo lihat
Jeremy: Bagus nggak?

Aurel: Gue udah lihat
Aurel: Bagus apaan
Aurel: Aib gue yaampun Jer

   Jeremy tertawa membaca balasan Aurel.

   "Foto manis dibilang aib. Gimana sih?" ucap Jeremy menggeleng pelan.

   "Apa gue edit aja ya biar dibilang aib?" pikir Jeremy terkekeh pelan.

Jeremy: Tunggu bentar gue mau edit dikit biar makin bagus

Aurel: Yaampun masih sempat-sempatnya

   Jeremy tertawa lalu segera mengedit foto Aurel. Setelahnya ia mengirim foto itu pada Aurel agar Aurel melihat hasil editannya.

Jeremy: *send a pict*
Jeremy: Wkwk udah coba lihat lagi

Aurel: Kurang kerjaan ya lo?

Jeremy: Pegang pisau ya bu?

Aurel: Ihh Jere!!
Aurel: Nggak ada bagus-bagusnya

Jeremy: Wkwk sabar beb:v
Jeremy: Cobaan

Aurel: Ampunilah salah dan dosa hamba ya Bapa

Aurel & Jeremy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang