5. mengingat

1.2K 70 1
                                        

"Eh yud, lu kenal sama papah gua dari mana"

"Sebenernya aku itu, temen kamu waktu kecil, Mungkin kamu lupa sama aku tapi aku nggak pernah lupa sama kamu mungkin wajah kamu udah beda tapi mata kamu dan senyum kamu itu masih sama" jawabnya. yang saat ini mampu membuat lia tercengang dengan kata katanya itu.

"Apah, lo boong kan, ih lo becanda nya nggak lucu deh" sahut Lia

"Ya udah nyampe, ini rumah kamu kan" tanyanya.

"Ah iya kok lu tau sih, kan lu nggak pernah ke rumah gua? kan gua belum bilang juga nomer rumah gua?" tanya Lia dengan beribu keheranan di benaknya

"Kan sudah aku bilang kamu itu temen aku waktu kecil. Cuma kamu udah lupa" kekehnya mengingatkan Lia

            Memang benar Lia tidak mengingat apapun, entah apa yang Yudha katakan tapi memang benar dia tidak mengenal Yudha. Dia baru mengenal yudha hanya 2 hari yang lalu itu pun dia menemuinya di sekolah, lalu bagimana Yudha bisa jadi teman masa kecilnya. Semua itu terus teringang di kepala Lia

              Setelah Yudha mengantar Lia pulang ia langsung pamit dan beranjak pergi tanpa mau mampir terlebih dahulu.

    ********

       Kini Lia memasuki kamarnya dan terus memikirkan apa yang di ceritakan yudha tadi padanya, dia merasa benar benar tak percaya jika Yudha teman masa kecilnya, karena seingatnya dia tidak pernah mempunyai teman bernama Yudha, dan satu lagi yang membuat lia bingung kenapa ayahnya mempercayakannya pada Yudha memang siapa Yudha, ada apa dengan Yudha. Apa yang sebenarnya terjadi entahlah Lia tidak tau itu, dan ini hanya membuat Lia pusing saja

**************

ketika malam tiba di meja makan

"Mah pah lia boleh nanya" katanya sambil menaruh gelas yang habis di gunakannya untuk minum

"Nanya apa ya" Jawab sang ayah dan ibunya saat ini hanya menatap anak nya yang tengah serius itu

"Papah sama mamah tau sama anak cowo yang umurnya satu tahun lebih tua dari aku yang namanya yudha abraham salih" jujur saja saat ini lia gugup menanyakan hal itu.

"Aduh anak mamah kenapa nih ngomongin cowo" sanggah mamahnya dengan logat meledek anaknya

"Ngga Mah, tadi si Yudha itu bilang ke aku katanya pulang sama dia, katanya papah yang nyuruh aku kan bingung"

"hemm.... emang kenapa" sahut ayahnya datar

"aku pengen tau aja pah"

"gini yah ya, coba kamu ingat siapa dia, Papah sama mamah gak bakal jelasin apa apa ke kamu, sekarang ini pecahkan sendiri. Jika kamu memang ingin tau tanyakan saja pada yudha" jawaban ayahnya itu membuat lia semakin pusing dia nanya nya apa papah nya jawab nya apa kan nggak lucu

setelah selesai makan lia kembali kekamarnya dan termenung mengingat kalimat yudha tadi sore, hingga saat ini ia masih tak percaya dengan apa yang di katakan yudha dan apa yang di maksud ayah nya dia juga tidak mengerti.

"ya allah berikan jalan keluar untuk ku memahami teka teki ini ya allah" doanya dalam hati

ke esokan harinya

suara motor terdengar di depan rumahnya dan saat ini ayahnya sudah tidak ada di rumah kata mamah papah ada urusan mendadak namun siapa yang saat ini ada di depan rumahnya

tok.. tok.. tok..
"Assalamu'alikum" suara di balik pintu yang seakan lia kenal

"Wa'alaikumussalam" jawab lia dan mamah nya serentak

JAGA AKU DAN HATIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang