47. kejutan

1.2K 34 2
                                        

Pagi terasa sangat dingin seolah matahari masih bersembunyi dan belum mau menampakkan sinarnya, seperti halnya sepasang insan yang saling mencintai ini masih tak ingin lepas dengan selimut hangatnya yang menutupi tubuh.

"Sayang......." Ucapanya yang masih memejamkan mata namun tangannya tak henti bergerak mengacak ngacak wajah lelaki di hadapannya.

"emmmmeoh" Dehem Lelaki itu dalam tidurnya yang sudah berulang kali membuang tangan istrinya itu supaya menjauh

"Bangun, kamu hari ini nggak berangkat kerja emang" Ujar Lia yang memaksakan matanya untuk terbuka sambil memaksakan dirinya untuk segera bangkit dari tidurnya

"Entar dulu ah" Sahutnya sambil menarik selimut itu menutupi wajahnya

"Maa Syaa Allah sayang bangun" ucapnya sambil menarik alih selimut itu dari suaminya "Kamu udah gede jangan kaya anak kecil" gerutu Lia sambil menarik narik tangan Iwan

"Dingin tau" Jawabnya yang masih saja memejamkan mata

"Mandi cepetttt, aahhh kamu bauu iiii suami jelek, mageran, masa sama dingin takut" Gerutu Lia semakin mejadi, kini ia mengumpulkan seluruh tenaganya untuk menarik tubuh Iwan dengan kuat agar ia bangkit dari tidurnya, namun semuanya Nihil, bukannya Iwan yang bangkit namun Lia yang jatuh ketubuh Iwan, meskipun Iwan masih memejamkan matanya namun otak dan nafsunya masih berfungsi wkwkwkwk akhirnya Lia langsung mendapat pelukan di pagi hari yang dingin "Owalah kalo minta peluk bilang nggak usah maksa aku bangun" Ucapnya sambil mengeratkan pelukannya "Oaaaaaaaaaa lepasinnn dasar suami mesum, ini masih pagi bolong, lepasin akuuuuu bangun kamuuuuu, suami bauuuuuuu, suami pedofillllll, dasar gorilaaa asemmm lepasinnaaaaaaa" Teriak Lia sambil mengoyang goyangkan tubuhnya agar telepas dari pelukan Iwan "Bodo amatttt mau kamu ngomong kaya gimana mau kamu teriak teriak nggak ada yang bakal nolongin kamu dari gengaman aku Lia Stefia, istri tomat gorilaa" katanya yang semakin mengeratkan pelukannya "Howaaaa mama, anakmu nggak bisa nafas" Ucap Lia yang sontak mendapat balas tawa dari Iwan "Bilang aja seneng" Godanya "Seneng, apanya lepas ah, kasiah debaynya" Ucap Lia yang langsung membuat Iwan melepaskan pelukannya "Kamu mandi sana" Usir Lia dengan wajah dinginnya "Masih pagi kok mukanya dingin kaya es" Ucap Iwan sambil mencium dahi istrinya itu "Aaaaaa dasar suami ganjennnn" teriak Lia yang kini menatap langkah kaki suaminya itu menuju kamar mandi.

Kini Lia mulai bernafas lega akhirnya Iwan melaksanakan rutinitasnya yaitu mandi pagi meski pagi ini benar benar terasa sangat dingin
"Sayang" Panggilnya dari balik pintu kamar mandi
"Apa?" Tanya Lia yang kini sibuk membereskan tempat tidurnya "Mandi bareng ?" Ajak Iwan nada mengoda mata yang berkedip sebelah dan senyum seribu makna
"Dasar suami mesum" Gerutu Lia yang di balas tawa dari Iwan "Nggak papa kali mandi bareng kamu nggak pernah baca cerita romantia Rasull yaaa" Godanya "Au ah gelapp" Sahut Lia "Yo mandi bareng aku" Tawarnya lagi "Nggak maooo" "Ayolah" Ajaknya yang tak kenal lelah di tolak "Lain kali aja yaa" Ujar Lia sambil memutar bola nata malesnya "Oke aku pegang janji kamu" Sahut Iwan yang langsung menutup pintu kamar mandi "Hoaaaaaaaa salah ngomong lagikann dasar suami ngeselinn" Teriak Lia "Ngeselin ngeselin gini kamu juga cinta" Balasnya yang ikut berteriak di kamar mandi.

Beberapa menit telah berlalu, kini Iwan keluar dengan rambutnya yang masih basah dan badannya yang kotak kotak mirip roti, Lia tersenyum sambil berjalan menuju suaminya itu, dan mengambil alih anduk yang ada di tangganya "Sini biar aku yang andukin kepala kamu" Ucap Lia yang langsung mengambil alih handuk itu, setelah air di rambut Iwan sudah mulai mengering.

kini Iwan bergegas memakai kemeja yang sudah Lia siapkan dari tadi, matanya melihat tingkah istrinya itu yang sedari tadi tak beranjak pergi namun masih tetap disini

"Sayang kamu nggak mandi?" Tanya Iwan
"Oh iya sayang, udah selesai pake bajunya, sini aku benerin kerahnya dulu" Ucap Lia yang melenceng dari pertanyaan Iwan, Iwan hanya melongo melihat tingkah Istrinya itu, "Oh iya kamu pake dasi yang ini aja ya soalnya cocok sama kamu" Ucap Lia yang hanya mendapat anggukan dari Iwan "Sayang sayang kamu duduk dulu dong disini" Ujar Lia sambil menepuk nepuk kursi riasnya "Ngapain aku duduk di sini?" Tanya Iwan "Biar aku bisa nyisirin rambut kamu sayang" Jawabnya "Tumben mau nyisirin rambut aku" Ucap Iwan "Hehehehe ngikutin keromantisan nabi,kan lumayan dapat pahala terus bisa nyenengin kamu, ya itung itung tabungan buat ke syurga nanti, sama kamu"

JAGA AKU DAN HATIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang