43. Rencana

577 28 0
                                    

Tiga minggu setelah kejadian itu, Kini Lia merasa lega karna semuanya telah baik baik saja, dan kembali seperti biasa, di lihatnya dari balik pintu mobil Iwan melaju semakin menjauh dari perkarangan rumah sampai akhirnya tak terlihat lagi. Baru Lia masuk kedalam dan menutup pintu rumahnya, langkah kakinya terhenti saat ia berjalan menuju dapur, di lihatnya kalender cantik yang tergeletak di atas meja itu, Dan ia baru menyadari kalo satu minggu lagi suaminya itu akan semakin tua. Terlihat senyum indah terukir di wajahnya itu. bukannya terus melangkah kedapur malah sekarang ia berjalan ke arah taman belakang rumahnya, di pandangnya seluruh taman yang lumayan luas itu. Kini ia mengambil hp di dalam kantong bajunya, di tekannya satu nomer, dan saat ini ia menempelkan telpon itu ketelinganya.

"Assalamu'alaikum" Ucapnya sembari tersenyum

"............"

"Apakabar?" Tanyanya basa basi

"........."

"Kamu tau nggak seminggu lagi hari apa?" Tanyanya lagi

".........."

"Baguslah kalo gitu, aku mau minta bantuan kamu boleh?" Tanyanya lagi

".........."

"oke, kalo gitu aku mau minta izin dulu ya nanti aku hubungi kamu lagi" Ujar Lia sambil tersenyum

"......."

"Wa'alaikumussalam" Ucapnya sambil menutup telpon itu, sekarang ia mencari kontak suaminya itu, tapi saat Lia ingin menelpon tiba tiba ia urungkan niatnya, karna dia baru sadar kalo suaminya baru saja berangkat jadi dia akan menelponya satu jam lagi, fikirnya.

******

satu jam telah berlalu di lihatnya jam dinding sudah menunjukan jam 09:00 di raihnya telponnya yang sedari tadi ngangur di sebelahnya, kini ia menunggu suaminya itu mengangkat telpon.

"Assalamu'alaikum" Ucap Lia

"Wa'alaikumussalam" sahut Iwan

"Sayang, aku mau izin keluar" Ujar Lia yang sambil meletakkan telponnya itu di depan cermin, karna saat ini ia sibuk membenahi hijabnya

"Sama siapa?" Tanyanya

"Sama temen" Ujar Lia

"Oh berapa banyak emang orangnya" Tanyanya lagi

"Bertiga sama aku" Ujar Lia

"Siapa siapa aja sayang" Tanyanya lagi

"Aku Norma sama Yudha mas" Ujarnya, tiba tiba Iwan tidak merespon dan hening untuk beberapa saat "Loh kenapa? nggak boleh ya?" Tanya Lia

"Boleh kok, nggak papa" Ujar Iwan

"Cemburu yaaaa" Ujar Lia dengan nada mengoda

"Nggak" sahutnya dingin

"Habis ketemu mereka aku kekantor ya, mau di bawain apa?" Tanya Lia dengan semangat

"Cukup bawa senyum kamu aja aku udah seneng" Ujar Iwan dengan tawanya

"Yaudah, aku tutup dulu ya, Assalamu'alaikum sayang" ujar Lia

"Wa'alaikumussalam" sahut Iwan yang kini di tutup oleh Iwan

Senyumnya mengembang membuat pipinya itu terlihat semakin membesar, di ambilnya tas di atas mejanya. Dan bergegas turun kebawah, ia juga sudah menchat teman temannya itu.

JAGA AKU DAN HATIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang