Tiga hari telah berlu sejak permintaan Iwan kepada Omnya itu agar ia di gantikan oleh yang lain. Hari ini Om Ridwan bersama Rahman berangkat, Pagi ini Iwan melihat Lia yang tengah sibuk di dapur dengan wajahnya begitu manis dan pipinya yang semakin membesar itu membuat Iwan ingin sekali mencubitnya, namun ia mengurung niatnya itu. "Dari pada kena omel pagi pagi, jadinya entar entar aja deh" Ucap Iwan dalam hatinya.
"Sayang" Ujar Lia yang kini tengah sibuk menata makanan di atas meja makan
"kenapa" Jawab Iwan dari depan ruang keluarga sambil menatap laptopnya
"Makan dulu"
"Supin yaa" Sahut Iwan sambil melangkahkan kakinya untuk mendekat
"Masih pagi, makan sendiri aja ah" Sahut Lia yang kini tengah sibuk dengan piring Iwan
"Gini aja, kita maen yooo" ucap Iwan
"Maa syaa Allah, maen apaan?" tanya Lia dengan sabaranya
"Maen gunting batu kertas" Jawabnya singkat
"Kaya bocah" ujar Lia yang kini menyodorkan piring itu ke Iwan
"kalo aku menang kamu wajib nurutin apapun yang aku mau, kalo aku kalah aku bakalan ngikutin apa yang kamu mau seharian penuh" Tantang Iwan kepada istrinya itu sambil mengangkatkan satu alisnya
"Tau aja kalo aku anaknya nggak bisa di tantang" ujar Lia
"Kann aku hebat, pasti kamu nggak nolak yakannn" Ujar Iwan sambil ketawa, karna dia tau kalo istrinya yang supper bawel ini kalo di tantang nggak bakalan mau ngalah
"Yaudah sini kita itung ya" Ujar lia
"Satuuuu..... dua...... tigaaaa" Ucap Iwan sambil menunjukan bentuk tangannya
"Yes aku menang ujar iwan" yang sangat cepat merubah bentuk tangannya dari kertas jadi batu
"Apaan kamu curang" Ujar Lia
"Itu namanya trik bukan curang" Jelas Iwan dengan senyum liciknya
"Dasar kancil bego" Ujar Lia
"Kanci itu cerdik nggak bego" Sahut Iwan yang mendapat suapan roti dari Lia
"Iyaaa, kalo kamu rada bego bego gitu" Jelas Lia
"Iya kalo emang aku bego, kamu mau aja nikah sama orang bego" Kata Iwan sambil menjentik dahi Lia
"Makanya karna kamu bego aku sayang" Ujar Lia yang balik menyelentik dahi suaminya itu
"Tapi aku nggak sayang sama kamu" Ujar Iwan
"Ooo sekarang gitu" sahut Lia yang menatap sinis Iwan
"Ngak deh nggak jadi, sekarang jadi sayang lagi" ujar Iwan sambil tertawa kecil
"Tapi sayangnya aku udah nggak sayang lagi" sahut Lia sambil senyum
"Udah ahh, aku mau berangkat kerja dulu ya sayang" Ujar Iwan sambil mencium kening Istrinya itu, kemudian membungkukan badanya dan menyentuh perut buncit Lia " Sayang papa kerja dulu ya, jangan nakal, jangan nyusahin mama ya, jagain mama, nanti pas papa udah pulang kita kerjain mama yah" Ujar Iwan yang ngomong sesukanya
Satu tangan menyentik dahinya yang sontak membuat Iwan menatap wajah Istrinya itu " Sejak kapan mau jailin orang bilang dulu" ujar Lia " Dasar suami bego" lanjutnya sambil ketawa
"Dasar istri bego suaminya sendiri di bilang bego" Ujar Iwan yang kini memeluk istrinya itu.
"Yaudah aku pergi dulu ya, kalo ada apa apa telpon aku" Ujar Iwan sambil melangkah pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
JAGA AKU DAN HATIKU
De TodoDi pagi yang begitu panas, seakan langit tengah berbahagia bersama matahari yang bersinar begitu cerah di pagi ini. Namun bukan hal nya dengan wanita yang tengah duduk di bangku sekolah menengah Atas yang satu ini, dia merasa sekakan hidupnya di pen...