21. Bahagia ku bersamamu

870 51 3
                                    

             Hari ini adalah hari yang di tunggu tunggu oleh seluruh keluarga, hari yang di mana adalah hari bahagia bagi semua orang, kenapa tidak hari ini adalah hari pernikahan mereka hari yang akan menjadi saksi janji suci cinta mereka di hadapan tuhannya.

lia stefia

"Mah gimana bajunya"

"Kamu cantik banget nak"

"Makasih mah"

"Iya sekarang kamu duduk biar muka kamu mama bikin cantik"

"Mah tapi tolong ya make'up nya jangan tebel tebel"

"Ih kenapa emang, biar cantik"

"Iiii mamah, tipis tipis aja Lia nggak mau yang tebel tebel orang lia juga cuma diem di kamar"

"Enggak lah nanti kamu turun"

"Apa mah"

"Iya nanti kamu turun buat ketemu sama keluarga besarnya iwan"

"Oh gitu ya mah"

"Ya iya kalo nggak turun gimana caranya kamu bisa beradaptasi dengan keluarganya nanti"

"Iya mah iya, tapi mamah janji jangan tebel oke"

"Iya anak ku yang cantik"

"Heheheh mamah bisa aja"

"Udah diem entar cemong tu muka"

"Hemmm"

           Tak butuh waktu yang lama, kini Lia berdiri tepat di depan cermin menatap dirinya yang kini terlihat berbeda, jauh berbeda bahkan. Sampai sampai ia terpukau dengan dirinya sendiri di depan cermin, ya wajar Lia kan nggak pernah pake make'up jadi pas pakai ya kaya gitu jadinya. Tak di sangka saat ia tengah sibuk dengan cerminnya satu suara mengejutkan lia.

"Tantle lia"

"Hai sayang"

"Tantle cantik banget"

"Makasih sayang"

"Haikal"

"Iya ibu"

"Sini sayang kita turun kebawah, jangan gangu tante"

"Iya ibu"

"Tukan Haikal udah di panggil"

"Tantle Haikal turun dulu ya, dadah tantle cantik"

"Dadah sayang" kata Lia sambil melambaikan tangannya dan senyum nya yang begitu mengisyaratkan banyak hal, salah satunya rasa gugupnya yang begitu mendalam.

Lia yang kini tengah gugup di kamarnya dan Iwan yang saat ini tengah gugup di bawah di hadapan penghulu, seluruh keluarga Lia dan kelurga besarnya, Iwan takut jika ia sampai salah dalam pengucapan izab kobul nanti.

suara riuh dari bawah jelas terdengar di telinga Lia dan kini ia hanya duduk termenung di kamar bersama dengan ibunya, namun sejenak suara bising itu berubah menjadi hening, dan satu suara yang terdengar jelas hingga ke dalam kamar Lia adalah suara yang sudah di nantikan semua orang di sana

JAGA AKU DAN HATIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang