" Jika kamu ingin bahagia jangan biarkan masa lalu mengusikmu. Kamu boleh melihat kebelakang Namun Jangan membawanya kembali"
Baru juga Lia ingin meletakan tas pink yang di berikan Iwan kepadanya kemarin, terdengar satu notifikasi muncul di hp suaminya itu. yang sontak membuat Lia penasaran, tapi ia merasa takut untuk membuka, yang akhirnya hanya membuat Lia duduk dan menatap ponsel itu sampai suaminya itu kembali dari wc.
Kini ia meminum kopi hangat yang baru saja di antarkan pelayang cafe tadi. dan terlihat sebuah senyum yang sedari tadi di tunggu sudah hadir di depan mata, siapa lagi kalau bukan Iwan.
"Mas" kata Lia yang kini meletakkan cangkir nya itu.
"Ah iya ya"
"Tadi hp kamu bunyi mulu, coba cek gih"
"Kenapa nggak kamu aja tadi yang cek" Jawab Iwan yang kini membuka hpnya
"Ya nggak enak aja sih" sahut nya
"Sejak kapan ada kata nggak enak di antara kita" sahut Iwan yang membuat Lia mendecik tawa
"Ih kok aku geli ya dengernya"
"Hah emang kenapa?" tanya Iwan
"Ya kamu itu mirip kaya iklan itu loh" kata Lia yang tiba tiba mengentikan kalimatnya saat ia melihat ada sosok lelaki yg kini berdiri tepat di hadapannya.
"Asaalamu'alaikum, eh maaf ya telat" kata Yudha yang membuat Lia tercengang dengan kehadirannya.
"Oh iya nggak papa Yud" sahut Iwan yang kini mempersilahkan yudha untuk duduk tepat di hadapan Lia
"Ya, kamu ingetkan sama Yudha, dia ini temen yang dulu pernah aku ceritain sama kamu. Dia temen aku waktu di jepang dulu, dia ini orangnya asik banget loh ya." kata Iwan yang sontak membuat lia menjawab
"Iya aku tau kok mas" kata Lia yang kini terlihat begitu risih dengan kehadiran Yudha.
"Oh iya Yud gimana sekarang lo masih sendiri" Tanya Iwan
"Menurut lo Wan" tanya balik Yudha
"Emang siapa sih cewe indonesia, yang buat lo nggak bisa move'on, emang dia sesoleh dan sebaik apa sih Yud" tanya Iwan, yang sontak membuat Lia menghentikan makannya.
"Kaya istri lo wan" sahut Yudha yang sontak membuat Lia tercengang.
"Eh lu ini cewe punya gua" kata Iwan yang kini tertawa, Iwan mungkin bisa berfikir itu hanya becandaan kecil yang di buat Yudha tapi tidak bagi Lia.
Sejujurnya ia risih dengan semua ini, ingin dia pulang namun tak bisa ia hanya bisa menahan semuanya. dengan canda dan tawa yang terdengar dari mulut suaminya dan Yudha rasanya ia ingin lari saja, ia begitu mengerti apa maksud dari yang Yudha katan tapi Iwan hanya mengira itu becandaan.
"Terus sekarang lo masih cari tu cewe Yud" tanya Iwan
"Ya gitu deh" Sahutnya yang sedikit sedikit melirik ke arah Lia
"Terus ketemu"
"Ketemu kok"
"Terus gimana"
"Ya sekarang cuma bisa ngeliatin doang"
"Loh emang kenapa?" Tanya Iwan
" Karna untuk memulai sesuatu yang sudah pernah di mulai dan hancur itu nggak semudah memulai sesuatu yang belum pernah di mulai mas" sahut Lia yang sontak membuat Yudha tercengang mungkin saja Yudha mengerti maksud Lia.
"Hahahaha benar kata istri lo Wan" kata Yudha
"Duh duhhh kamu ini belajar dari mana sih" kata Iwan yang mencubit pipi istrinya itu yang sontak membuat Lia tersenyum, dan karna hal itu entah kenapa Yudha mengatakan.
"Aku pulang duluan ya Wan, soalnya ada hal yang harus aku urus maaf ya aku nggak bisa lama lama" katanya yang menjabarkan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAGA AKU DAN HATIKU
РазноеDi pagi yang begitu panas, seakan langit tengah berbahagia bersama matahari yang bersinar begitu cerah di pagi ini. Namun bukan hal nya dengan wanita yang tengah duduk di bangku sekolah menengah Atas yang satu ini, dia merasa sekakan hidupnya di pen...