41. Alhamduliah

564 26 0
                                    

Tak terasa sekarang kandungan Lia Stefia sudah menginjak usia 7 bulan ia sudah tak sabar menantikan buah hatinya dengan Iwan itu, rasanya ia sangat ingin celat cepat merasakan gengaman bayi yang ada di kandungannya melihat wajahnya dengan senyum dan suara tangisnya yang nanti akan menambah warna indah pada rumah tangga mereka.

"Sayang" Pangil Iwan dari sudut ruang keluarga

"Iya kenapa" Sahut Lia yang langsung menghampiri suaminya itu

"Sini deh aku mau cerita sama kamu" Ujar Iwan yang menepuk nepuk sopa di sebelahnya tanda untuk menyuruh Lia stefia duduk

"Kenapa sih kok serius banget" Sahutnya dengan tatap penasaran

"Jadi gini, aku ada kerjaan di suruh ke papua ada sesuatu yang harus aku urus di sana" Ujar Iwan dengan ekspresi wajah yang tidak mengenakan

"Terus" Tanyanya

"Kamu izinin aku apa nggak kesana, kalo kamu nggak ngizinin biar entar aku bilang sama om kalo aku nggak bisa ikut" jelasnya

"Izinin nggak ya?" Ujar Lia sambil berfikir

"sebernya aku tu berat buat ninggalin kamu sama calon anak kita pergi jauh meski cuma beberapa hari" kata iwan yang kini menatap mata Lia dengan sangat dalam

"Sebenernya aku juga berat sih buat lepasin kamu mas, soalnya gimana yaa, kalo aku rindu gimana dong, kan selama kita nikah aku nggak pernah jauh sama kamu" Jawab Lia dengan nada sedikit pelan

"Iya yah, aku baru sadar loh kalo selama ini kita itu hampir 24 jam setiap harinya nggak pernah kepisah" Ujar Iwan sambil mengelus elus pucuk kepala istrinya itu

"Tuh tau" Sahut Lia

"Jadi gimana?" aku ikut nggak

"Hemm, penting banget ya" Tanya Lia dengan wajah serius

"Ya penting sih tapi mau gimanapun izin dari kamu itu prioritas utama aku" jelas Iwan yang kini tengah memegang wajah istrinya itu

"Kenapa sih hari ini kok ngomongnya manis banget" Ujar Lia sambil menatap sinis kepada suaminya itu

"Ya suka suka aku dong, jadi gimana nih aku ikut nggak" Tanyanya lagi

"emang berangkatnya kapan?"

"masih 3 hari lagi" ujarnya

"Terserah kamu aja sih baiknya gimana"

"Aku tu pengen ikut tapi di sisi lain aku nggak mau ninggalin kalian, ada rasa gimana gitu yang bikin aku ragu makanya aku nanya sama kamu"

"Gini aja deh, karna kita sama sama berat gimana kalo hari ini kita ketemu sama om terus nanya boleh nggak kalo kali ini kamu di gantiin sama yang lain aja" kata Lia sambil mengambil buku di hadapannya

"okede" sahutya sambil membulatkan kedua jarunya

"Tapi kalo emang harus kamu yang berangkat mau nggak mau turutin aja" Ujar Lia

"Gimana kalo kamu ikut aja" Ujar Iwan dengan senyum

"Nggak ah, sekekali kalo kamu tanpa aku gimana" sahutnya dengan senyum indah di bubirnya

JAGA AKU DAN HATIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang