44. Hari pertama

585 22 0
                                    

Matahari telah menampakkan sinarnya dan bumi yang kini telah tersenyum mendapatkan hangatnya. sebuah cahaya masuk melalui jendela kaca yang telah terpisah dengan gorden penghalangnya.

"Selamat pagi sayang" Ucap Lia sambil menatap hangat wajah suaminya itu "Loh aku ketiduran ya?" Tanya sambil mengucek ngucek matanya "Iya, tadi habis selesai sholat kamunya malah tidur lagi" ujar Lia sambil menyiapkan pakaian suaminya itu "Kenapa nggak bangunin dari tadi?" Tanya sambil turun dari atas tempat tidurnya "Gimana mau bangunin, muka kamu aja keliatan banget capeknya, Udah cepet sana mandi, aku mau nyiapin sarapan dulu" Ujar Lia sambil melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya itu

selesai Iwan mandi, ia melihat kamarnya yang sudah tersusun rapi dengan wangi yang sangat menenangkan Iwan hanya tersenyum sambari mengambil kemeja yang tadi sudah di pilihkan oleh istrinya itu 'Nggak nyangka tangan cewe itu cepet juga buat ngeberesin ini semua' Ucap Iwan dalam hatinya.

Kini terdengar seperti ada yang membuka pintu, di lihatnya dan benar saja itu adalah istrinya yang kini tengah tersenyum manis dengan pipi yang begitu chubby "Apa tatap tatap" Ujar Lia sambil melangkahkan kaki menuju suaminya itu "Emang siapa yang natap" Sahut Iwan mengalihkan pandangannya "Ngeles" Ujar Lia mengambil alih dasi dari tangan suaminya itu. Iwan hanya menatap dengan wajah datarnya "Sini" Ujar Lia yang mencoba memasangkan dasi suaminya itu "Aaaaaaaa arghh" Ucap Lia yang terluhat kesal "Kenapa sih?" Tanya Iwan "Udah tau aku pendek nunduk dikit kek" Rengeknya "Makanya tumbuh itu ke atas bukan kesamping" Ujar Iwan dengan sedikit senyum di bibirnya "Iya iyaaa, bawel" Ujarnya yang sibuk dengan dasi itu, "Muach" satu ciuman tepat jatuh di kening Istrinya itu "Halah modus" Ujarnya sambil mencubit pinggang suaminya itu "Bilang aja seneng" godanya "biasa aja tuh" Ujar Lia dengan sombongnya "Oh gitu" Ujar Iwan yang tiba tiba memeluk Lia dan menatapnya dengan sangat dekat "Gimana kalo sekarang?" Tanya iwan "Apaan sih" Ujar Lia sambil membuang wajahnya dari tatap Iwan, cup satu ciuman tepat mendarat di bibir merahnya itu, mampu membuat wajah Lia menjadi memerah "Hahahahahaha, pipi udah gede merah lagi kayak tomat" Ujar Iwan yang tersentak tertawa sambil memegang perutnya "Aaaaaaaaa Kok julit bangett" Ujar Lia dengan merengek sambil memegang kedua pipinya "Udah Udah, meski pipi kamu kayak bakpau tapi aku suka, kan enak buat di cium " Ucapnya sambil mencium pipi istrinya itu " Dasar cowo mesum" Ujar lia menginjak kaki suaminya itu "Iya ya ya ya terserah kamu aja yang pasti aku nggak dosa cium cium kamu, tapi malah pahala" Ujar Iwan yang menarik tangan istrinya itu melangkah keluar.

Sesampainya di meja makan, ia menarikan bangku mempersilahkan Istrinya itu buat duduk "Silahkan duduk ratu tomatku" Ujarnya sambil tersenyum "Terimakasih suami tomatku" Sahut Lia yang kini mengambil beberapa lembar roti "Makasih istri tomat ku" Ucap Iwan sambil mengelus elus kepala istrinya itu "Cepet makan suami tomat, jangan natap istri tomat terus" Ujar Lia sambil tertawa receh "Maa syaa Allah, debay tomat, mamah tomat kegeeran" Ujar Iwan sambil menatap perut Lia yang semakin membuncit itu Lia hanya tersenyum mendengar perkataan suaminya itu.

Entalah beberapa hari ini pagilan mereka selalu berubah rubah, kini Iwan melirik jam yang melingkar di tanganya itu, sontak ia langsung berdiri dan mencium kening Istrinya itu "Aku berangkat kerja dulu ya, di rumah jangan aneh aneh, jangan cape cape, banyakin istirahat, jaga debaynya baik baik, jangan ngomong aneh aneh, entar debaynya ikut aneh kaya kamu" Ujar Iwan dengan sebuah senyum di wajahnya "Iya sayang, ati ati di jalan ya, jangan jelalatan, awas kalo ketauan aku ku masukin kamu kepenjara bawah tanah" Ujar Lia dengan tatap sinis "Siap bu bos Dinarwan, entar kalo ada cewe cantik nggak bakal aku angurin deh" Ujarnya mengoda istrinya itu "Berani kamu yaaa" Ujar Lia yang mencubit pingang suaminya itu "Hahahahaha becanda doang becanda" Sahut Iwan yang kini menunduk kebawah sambil berbicara dengan debay yang ada di kandungan Lia "papah berangkat dulu ya sayang, jangan nakal, jangan nyusahin mama, baik baik di perut mama ya, jangan suka aneh aneh" Ujar iwan sambil mencium perut Istrinya itu. "Iya iya, udah sekarang berangkat sana ujar Lia yang membangunkan tubuh Suaminya itu.

JAGA AKU DAN HATIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang