13. SABAR

827 51 0
                                    

Hari ini adalah hari Senin hari yang begitu membahagiakan untuk lia stefia, kenapa tidak hari ini adalah hari genap satu bulan ia telah mengabdi di sebuah perusahaan yang sangat berguna untuk kehidupan manusia, hari ini ia tersenyum lebar menyabut pagi yang cerah yang bersinar seakan hari ini sama bahagianya dengan Lia, Lia pergi ke kantor tempat nya kerja hanya dengan menggunakan sepeda motor kesayangannya, Lia itu kalo di suruh naik motor sama mobil, dia pasti milih motor, ya mau gimana lagi pengen sih pengen naik mobil, tapi sayangnya jangankan buat naik berdiri di sebelah mobil aja dia udah mual tingkat akut, apa lagi buat naik.

      Hari ini cuaca begitu cerah, jalanan yang begitu lancar dan kali ini Lia sudah berada di tempat ia bekerja, kali ini ada rapat untuk para pegawai baru di sini, ya Lia bergegas menuju lantai 5, hari ini setiap langkah Lia di penuhi dengan senyum ia berpakaian rapi seperti halnya pakaian yang di pakai karyawan di kantor itu, tapi satuhal Lia terlihat sangat menarik dari yang lain dan menurut mereka unik, karna lia bekerja mengunakan syar'i yang begitu sederhana namun elegan, dengan kerudung panjang yang menyelimuti sebagian dari tubuhnya.

Lia stefia tak kalah cantik dan menarik dari wanita yang kini tengah memamerkan kecantikan tubuhnya dengan memakai rok mini dan baju yang membentuk tubuh serta rambut yang menjadi mahkota mereka yang tengah mereka pamerkan.

kali ini saat Lia ingin memasuki ruang rapat, ketika ia tengah menarik pintu untuk masuk langkahnya terhenti jujur saja saat itu ia sangat gugup, ia mencoba mengatur napasnya dan membaca basmalah dalam hatinya, dan tak lupa ia mengucap salam sebelum ia masuk

"Assalamu'alaikum" pecah lia dalam kehiningan di dalam area itu

"wa'alaikumussalam" jawab pak iwan, ya dia adalah anak pemilik saham terbesar di sini

kini seluruh mata memandangi Lia yang tengah sibuk melirik kanan dan kiri untuk mencari tempat duduk.
Kali ini Ridwan yang memulai rapat pembahasan demi pembahasan argumen demi argumen pendapat demi pendapat terus terdengar di dalam ruangan itu dan yang aku lakukan untuk ini hanyalah diam, karna beberapa pendapat yang ada di otakku seakan sudah di jiplak langsung oleh orang lain dan beberapa pertanyaan ku seakan telah di potocopy oleh beberapa pihak, hehehehehe.

Dan sekarang hampir 30 menit rapat telah selesai, saat semua orang telah meninggalkan ruangan itu, kini hanya tersisa Lia yang tengah sibuk dengan beberapa dukument nya dan iwan yang tak berhenti menatapnya.

"Lia" suara irwan terdengar begitu halus namun tegas.

"Ah iya pak" kali ini Lia khawatir ada apa dengan bos nya yang satu ini.

"Gimana kamu, betah kerja di sini?" pertanyaan yang umum sih hehehhe

"Betah kok pa" jawabnya singkat

"Yaudah bagus, kalo gitu saya mau minta kamu buatkan saya sebuah dokument yang kini tengah menjadi kesulitan di masyarakat, dan satu lagi kamu cari bagaimana cara memecahkannya, saya kasih kamu waktu dalam dua minggu untuk menyelesaikan, dan untuk hal ini kamu harus turun langsung kelapangan " wow tugas yang terlihat mudah namun sulit untuk di kerjakan

"Iya pak" jawab lia singkat "Ah iya pak saya permisi dulu ya" pinta Lia yang kini melangkah menuju keluar dari ruangan itu namun lagi lagi langkahnya tergalang oleh satu suara

"Lia"

kali ini lia mulai geram ada apa dengan bosnya yang satu ini tak cukupkah memberi tugas yang begitu sulit untuknya lalu memanggilnya lagi namun ia mencoba sabar dan mengatur ekspresi wajahnya agar selalu terlihat bahagia.

"Iya pa"

"Kalau nanti kamu kesulitan bisa bilang ke Saya"

"Oh makasih pa, saya nggak mau ngerepotin bapa"

JAGA AKU DAN HATIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang