15. HARI YANG MELELAHKAN

751 41 0
                                    

Tak perlu waktu lama, kini Iwan membawa lia ke rumahnya yang supper gede itu, ya wajar saja lah diakan anak pemilik prusahaan hehehe

"Ya" kata iwan yang kini menatap lia

"Iya" jawabnya dengan menundukan kepalanya

"Ayo masuk" ajakan ter basi wkwkwk kalo Lia nggak masuk Lia ngga bisa masak buat Haikal kan heheh

"Tunggu bentar aku ambil bahan di belakang" tolak Lia

Namun satu suara mengalihkan fikiran lia
"Tantle masuknya bareng Haikal ya" anak ini sepertinya begitu nyaman dan terlihat begitu akrab dengan Lia padahal mereka baru bertemu.

"Iya sayang" jawab Lia yang mirip seperti Iwan.

*******

       Tak butuh waktu lama kini Lia sudah berada di dapur Iwan, dengan seijin Iwan, Lia menggunakan dapur Iwan untuk membuat bubur ayam untuk Haikal, namun dua sosok lelaki di hadapannya tak henti memperhatikan Lia yang tengah memasak.

"Tantle tantle" kata haikal

"Iya sayang" jawab Lia dengan penuh kehangatan.

"Tantle haikal boleh bantu nggak"

"Nggak usah sayang, kamu duduk aja di situ tunggu sampai buburnya mateng ya"

"Iya tantle" jawab nya dengan menurut

Namun satu suara lagi mengalihkan mata lia.

"Tantle tantle" kali ini bukan Haikal melainkan Iwan

Lia hanya menatap dan tersenyum melihat tingkah konyol bos nya itu

"Ngomong apa sih wan"

"Tantle Iwan boleh bantu nggak" tanya Iwan meniru tingkah polos Haikal.

"Oh om iwan mau bantu silahkan om" ajak Lia yang mulai sengaja memancing Iwan.

"Okeh Haikal, Haikal bakalan liat om Iwan yang ganteng ini masak, sekarang perhatiin om ya" peryataan iwan yang begitu pede membuat keponanakannya itu bersorak gembira dan Lia hanya tersenyum sambil mencuci beras di tanganya.

"suttt... suttt... Lia"

" Ada apa"

"Aku harus apa ya" tanya Iwan polos wajar ini anak ngga pernah nyentuh dapur.

"Kamu tolong kupas bawang merah bawang putih wartel kentang sama daun bawang terus potong ya."

"Siap bu bos" jawabnya.

     Dan lagi lagi lia hanya tersenyum melihat kelakuan bosnya itu.

*******

Kini Lia mulai memasak beras itu terlebih dahulu

"Lia ini wartel gimana ngupasnya yah"

Lia hanya tersenyum melihat bosnya yang mampu meneliti berbagai penyakit dan dampak dari perubahaan alam namun tak tau bagaimana mengupas sebuah wartel itu fikirnya.

"Sini saya contohin" kata Lia sambil mengambil alih semuanya.

"Loh kok kamu kerjain semua terus saya" tanya Iwan

"Yaudah kamu duduk aja tunggu dulu"

"Yaudah lah aku juga nggak ngerti dapur" kata aiwan dan kini Iwan kemabali duduk di sebelah Haikal.

namun selagi menunggu beras itu hancur menjadi bubur dan sebelum menambahkan bahan yang sudah siap untuk di masukan, kini Lia mengambil buah mangga dalam kantong belanjaannya lia melihat di sana ada blender karna dari tadi Lia lihat hlahaikal dan bosnya itu terlihat lelah sekali, kini tangan lia tak bisa di tahan, Lia kalo sudah liat dapur sama bahan masakan jangan di tanya ini hobby nya.

JAGA AKU DAN HATIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang