TIGA PULUH LIMA

1.7K 125 8
                                    

"Kita dibuat utuh karena Tuhan tahu; kalau kita saling butuh."
-atrenal

Peluit panjang terdengar di seluruh penjuru lapangan, anak-anak berbalut baju dan training olahraga buru-buru menjauh menuju sisi lapangan, tapi ada juga yang masih asik memegang kendali memainkan bola basket yang sedari tadi dipakai.

"Ah capek!" Chika mengeluh dengan napas yang tidak teratur, jalannya sempoyongan berusaha mencapai pinggir lapangan indoor.

"Min, temanin gue beli minum yuk." ajak gadis itu pada sohibnya.

Jasmine yang sudah lebih dulu duduk di pinggir lapangan hanya menggeleng, bulir-bulir keringat terlihat jelas di keningnya "Ngga dulu deh Chi, gue capek banget."

"Yaudah, gue ke kantin dulu ya, lu tunggu disini."

Chika akhirnya pergi meninggalkan Jasmine yang pandangannya masih lurus ke depan, kedua kakinya ia luruskan berharap bisa menghilangkan lelah.

Hari ini hujan, mau tak mau pelajaran olahraga dialihkan ke lapangan indoor, ya walaupun tidak seluas lapangan outdoor, tapi  tetap saja yang namanya olahraga itu melelahkan.

"Ah capek!"

Nyaris saja Jasmine bertanya kepada Chika kenapa ia kembali lagi ke lapangan, tapi saat mendengar kalimat itu dari Dareen, Jasmine hanya memandang pacarnya datar.

Dareen tiba-tiba menyusul Jasmine duduk di pinggir lapangan dengan menyandarkan badannya ke arah gadis itu.

"Berat, woy!" protes Jasmine cepat sambil mendorong badan Dareen untuk menjauh.

"Yang ada itu kamu yang lebih berat." Dareen terkekeh pelan "Yaudah sini kamu yang sandar."

Tingkat kepekaan Dareen memang di atas rata-rata, mungkin karena cowok itu tahu Jasmine benar-benar capek sejam-an memantul-mantulkan bola orange disana.

Tanpa berpikir panjang Jasmine menyandarkan punggungnya di lengan Dareen dan posisi mereka sekarang seperti membentuk angka jarum jam tiga.

"Kok kamu sendirian?"

"Kan ada kamu nemenin."

"Iya sekarang, maksud aku sebelumnya. Chika mana?"

"Beli minum."

"Kamu ngga beli?"

"Kepo banget ini orang kayak reporter." singgung Jasmine.

Dareen hanya bisa tertawa dengan respon Jasmine "Kita ke kantin juga ayo," ajak cowok itu "Badan kamu keringatan, butuh cairan buat gantiin."

"Gamau, maunya disini aja." jawab Jasmine "Enak nyender di kamu." kalimat yang sedari tadi mengelilingi kepala gadis itu akhirnya ia keluarkan juga.

Dareen tersenyum, darahnya berdesir saat Jasmine mengucapkan kalimat itu. Kalau Jasmine suka, dia bersedia menjadi tempat sandaran gadis itu, kapanpun ia butuh.

"Reen.."

"Iya,"

"Pick one." jawab Jasmine "Dicintai atau mencintai?"

Dareen nampak berpikir sebentar "Dicintai, kedengarannya egois banget ya? kalo kamu?"

Jasmine menengadah memandang langit-langit lapangan indoor "Kalo aku mencintai."

"Kenapa?" tanya Dareen.

"Hm.. i don't know, i just like the idea of loving someone." balas Jasmine "Dengan dicintai balik sebagai bonusnya."

DareenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang