TIGA PULUH TIGA

2.2K 149 17
                                    

"Just a simple days. Simple days of laughing lots and breathing deep and loving with my whole heart and feeling that love back."

Nampak siaran di TV terus berganti menandakan si pemegang remote sangat jenuh dengan channel yang itu-itu saja, bosan dengan TV, Jasmine beralih ke handphonenya namun hasilnya sama saja, tidak ada yang menarik.

Gadis itu memutuskan menelfon Dareen, segera ia tempelkan benda pipih itu di telinga kanannya, tak butuh waktu lama suara dering di telinganya berubah menjadi suara Dareen yang terburu-buru.

"Halo? Kenapa Mine?" ucap cowok itu dari seberang membuat Jasmine auto-smile, cukup mendengar suara Dareen ia sudah senang.

"Assalamualaikum?"

"E-eh iya Assalamualaikum, eh waalaikumsalam," balas Dareen plin-plan.

Jasmine memperbaiki posisinya "Kok panik?"

"Aku panik? kapan?"

"Iyalah kamu, tadi."

"Masa?"

"Ih Dareen!" ucap Jasmine gemas.

Terdengar suara tawa dari Dareen "Iya panik, kiraiin kamu kenapa-napa."

"Emang aku lagi kenapa-napa kok."

"Hah? kenapa? kamu kambuh?" tanya Dareen bertubi-tubi.

Jasmine balik tertawa karena respon Dareen yang bisa dibilang berlebihan itu "Ngga hehe canda kok,"

"Ga lucu loh," ucap Dareen malas.

"Iyaiya, aku lagi bete aja."

"Terus?"

Jasmine memindahkan handphonenya ke telinga kiri "Ya menurut kamu aja gimana?"

"Emang gimana?"

Jasmine mendengus sebal "Ajak jalan kek, kemana gitu?"

"Jalan kan bisa di mana aja, kamu ke dapur ngambil makan juga namanya jalan."

"Iya sih, tapi bukan itu maksudnya.."

Jasmine belum selesai bicara Dareen sudah lebih dulu memotong ucapan gadis itu "Yaudah tunggu aku di rumah kamu."

"Siap, bos!" ucap Jasmine senang lalu memutuskan sambungan telfon.

Dareen hanya menatap layar handphonenya yang sudah berubah menjadi homescreen, lalu ia tersenyum.

"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri? kebanyakan belajar sih," Dian, Mama Dareen baru saja duduk di ruang tengah mengambil alih remote.

"Mama mau tau aja" balas Dareen sambil beranjak dari duduknya.

Wanita parubaya itu hanya memandang putra tunggalnya "Oh, gara-gara pacar baru kamu itu ya? bawa lah sekali-sekali ke rumah, Reen."

Dareen yang sudah berjalan menjauh beberapa lama berbalik ke arah Dian "Gamau."

"Loh kenapa?"

Dareen yang sudah hilang dari pandangan Dian itu lalu berteriak "Abisnya Mama kepo!"

Dian hanya mendecih pelan dengan pandangan ke TV "Dasar."

• • •

Tak butuh waktu lama--alias Dareen yang memang selalu gercep jika menyangkut soal Jasmine, akhirnya sudah berada tepat di depan rumah gadis itu.

"Nak Dareen masuk dulu." Bi Ina mempersilahkan Dareen masuk sambil membuka pintu pagar.

"Gausah suruh masuk, Bi!" potong Jasmine cepat dan buru-buru keluar menghampiri pacarnya.

DareenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang