DUA PULUH DELAPAN

2K 162 3
                                    

"Orang bilang, cinta itu rumit. Tidak bisa dijelaskan, dijabarkan apalagi diterka. Tapi bagiku, hal itu lah yang membuat cinta sederhana."

Tentang bagaimana Jasmine menerima Dareen, dan tentang bagaimana gadis itu bisa mengungkapkan perasaannya--sama seperti Dareen, benar-benar diluar kendali.

Lagu Secondhand Serenade dengan judul Fall For You, sukses membuat seisi sekolah gempar. Dalam hitungan 24 jam, Jasmine membalas 'peluru' Dareen juga melalui pengeras suara.

"Untuk Dareen Narendra yang lagi tiduran di UKS--padahal sama sekali ga tidur, gue kena peluru lo."

Lagu itu juga sempat Jasmine nyanyikan dengan lirik yang ia ubah.

Because today will be the day that i will fall for you
Over again don't make me change my mind
Or i won't live to see another day
I swear it's true

Because a boy like you is impossible to find
You're impossible to find.

Dan respon Dareen kala itu? yah--sama seperti Jasmine juga, mematung dan berusaha menahan diri untuk menemui Jasmine di ruang informasi. Tapi hasilnya nihil, tubuh Dareen dengan cepat berlari ke tempat Jasmine berada, bahkan cowok itu kaget, nyali Jasmine lebih besar dibanding ia kemarin, Jasmine ke ruang informasi sendiri sementara Dareen masih ditemani Rifai.

Dareen membuka pintu ruang informasi bahkan lebih cepat sebelum Bu Erna menghampiri, Jasmine baru saja selesai melakukan pembajakan pengeras suara kemudian mendapati Dareen yang ada di hadapannya membuat gadis itu mati kutu.

Jasmine diam, menunggu Dareen yang membuka suara lebih dulu. Tapi sama sekali tidak ada suara dari mulut cowok itu, yang ada hanya kaki Dareen yang melangkah maju menghampiri Jasmine kemudian memeluk gadis itu pelan.

"Kenapa lo lakuiin hal yang memalukan kek gini sih, Min?"

Jasmine yang berada di pelukan Dareen berusaha mengatur napasnya, jantungnya berdetak cepat takut Dareen mendengarnya.

"Satu sekolah tau lo nembak gue," Jasmine menjeda "Makanya satu sekolah juga mesti tau gue nerima lo."

Dareen melepas pelukannya memandang gadis bertubuh kecil di hadapannya "That was disgusting, you said."

"So am i." jawab Jasmine sambil tersenyum.

Mungkin, kalau kisah Dareen menembak Jasmine dijadikan buku, ia akan menulis thanks to kepada Rifai dan Bu Erna di baris paling atas.

• • •

"Gile, pendekatan cuman 4 bulan langsung jadian." Chika berjalan bersisian dengan Jasmine saat bel pulang berbunyi.

"Ya Allah Chi, ga di kelas, ga di wc, ga di koridor, perasaan lo bahas ini mulu."

"Sejujurnya saya iri, mba." jawab Chika "Saya mah boro-boro jadian, pedekate aja ngga."

Jasmine lalu tertawa membayangkan sosok Kak Izhar--kakak kelas yang sudah dikagumi Chika semenjak masa orientasi sekolah.

"Lagian kenapa sih suka sama yang udah sold out? nyadar diri napa, Chi?"

Chika memandang Jasmine dengan tatapan yang tidak bisa diartikan "Mentang-mentang udah taken, lo gaada hak ya nyindir gue." ucap gadis itu sinis.

Jasmine tertawa sambil memeluk gadis itu pelan "Jangan gitu, Chi. Bercanda kok."

DareenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang