TIGA BELAS

2.7K 199 10
                                    

"Aku sudah tahu itu, bahkan sejak pertama kali kita bertemu, bahwa kamu, akan menjadi orang yang berarti bagiku."

Ulangan mid semester atau tengah semester makin dekat, hal ini makin membuat Jasmine dengan tekun mengejar segala ketertinggalan pelajaran, ia tidak ingin nilainya dibawah rata-rata hanya karena baru sekolah.

Bantuan dari Dareen sudah pasti sangat membantu Jasmine, setidaknya ia lebih mengerti pelajaran khususnya biologi. Seperti janjinya beberapa waktu lalu, Dareen akan mengetes dan memberi beberapa pertanyaan menyangkut pelajaran biologi, agar Dareen tahu sampai mana kemampuan gadis itu.

Bola mata Jasmine terus memperhatikan ke segala arah, mulutnya komat kamit seakan mengingat sesuatu. Sementara Dareen masih duduk di posisinya memperhatikan gadis itu dengan meja sebagai pemisah.

"Ayo apa?" Dareen kembali bersuara membuat fokus Jasmine buyar.

"Aaah pas aja deh," jawab gadis itu frustasi karena tak kunjung bisa menjawab pertanyaan yang diberikan Dareen.

Dareen tertawa kecil "Yaudah, kalau soal ini masuk di ulangan, lo tulis aja tuh 'aah pas aja deh,' gitu."

Jasmine memandang Dareen kesal "Emang jawabannya apa?"

"Virus dapat digolongkan makhluk hidup karena dia dapat berkembang biak dalam sel hidup," jelas Dareen "Dapat digolongkan benda mati karena virus dapat dikristalkan alias dibekukan."

Jasmine hanya mangut-mangut tanda mengerti "Gue tadi mau jawab itu."

"Alasan lo," jawab Dareen sambil tertawa "Lo harus ingat yah yang gue bilang barusan, ulangan nanti soalnya essay."

"Serius essay?" tanya Jasmine tidak percaya, saat SMP dulu soal-soal ulangan selalu berbentuk pilihan ganda.

Dareen hanya mengangguk "Gausah panik gitu dong," ucap cowok itu sambil tersenyum "Kan ada gue."

Jasmine nyaris saja berkata kasar, perkataan Dareen terlalu frontal membuat gadis itu dapat merasakan detak jantungnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jasmine nyaris saja berkata kasar, perkataan Dareen terlalu frontal membuat gadis itu dapat merasakan detak jantungnya sendiri.

"Ya itupun kalau pengawasnya baek, kalo killer mah boro-boro lo nengok." jawab Jasmine.

"Bukan gue yang boro-boro nengok, lo aja yang boro-boro manggil." koreksi Dareen.

"Hahaha ya juga sih."

"Oiya lo ga ke kantin? Chika udah daritadi aja tuh nyelonong ke kantin," tanya Dareen dengan sisa tawanya.

"Kenapa? Mau bareng?" tanya Jasmine "Ini ngetesnya udahan?"

"Udah ah, cape." jawab Dareen sambil meregangkan badannya yang sedari tadi berhadapan duduk dengan Jasmine.

"Kapan pertama kali Adolf Mayer menemukan virus!?" tanya Dareen tiba-tiba, sangat cepat dengan jari telunjuk yang menunjuk ke arah Jasmine, membuat gadis itu tersentak.

DareenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang