DUA PULUH DUA

2.2K 148 0
                                    

"Dari semua orang, kenapa harus kamu? Dan dari semua kemungkinan, kenapa harus kita?"

Jasmine memasukkan segala keperluannya ke dalam slingbag yang akan ia bawa, tidak seperti gadis yang lain yang isi tasnya penuh dengan alat rias maupun keperluan lainnya, tas gadis itu berisi obat yang bisa saja ia butuhkanㅡtapi semoga saja tidak untuk malam ini.

Tiba-tiba handphone Jasmine berdering menandakan panggilan masuk, dengan cepat ia meraih benda tipis itu dan menggeser tombol hijau.

"Halo?"

"Halo Min? lo udah siap? mau gue jemput?" tanya suara di seberang.

"Eh? Gausah. Pasti lo sibuk juga kan ngurus yang lain, gapapa kok."

"Oh yaudah deh, hati-hati ya. Jangan lupa kabarin kalo lo udah sampe."

"Oke" jawab Jasmine singkat.

"Ah iya," suara itu terhenti "Lo pergi sama Chika kan?"

Tiba-tiba pintu kamar Jasmine dibuka dengan sosok Bi Ina "Non, ada tamu di depan, katanya mau jemputㅡ"

"Iya-iya Bi, suruh tunggu sebentar." potong Jasmine dan Bi Ina mengangguk mengerti.

Jasmine kembali berfokus pada percakapannya di telfon "Sorry gue lupa bilang, Chika lagi halangan jadi gabisa bareng gue." jawab Jasmine

"Jadi lo bareng siapa?"

"Dareen."

Jasmine mempercepat langkahnya menuju ruang tamu, takut jika Dareen sudah menunggu lama. Tapi cowok itu sudah lebih dulu menyambutnya dengan senyum, yang otomatis membuat Jasmine balik tersenyuman.

"Udah lama?" tanya Jasmine basa-basi.

"Ga kok." jawab Dareen.

"Yaudah, sekarang?" tanya Jasmine lagi.

"Terserah sih, besok juga gapapa."

Jasmine tertawa lalu memukul lengan Dareen pelan.

"Yaudah ayuk."

"Nyokap bokap lo gaada?" tanya Dareen sambil berdiri dari duduknya.

"Belum pulang." jawab Jasmine singkat kemudian berjalan duluan menuju pintu utama.

"Eh bentar!" cegah Dareen membuat langkah gadis itu terhenti.

Jasmine kemudian berbalik memandang Dareen yang belum beranjak dari tempatnya "Kenapa? mau ke toilet?"

"Bukan," jawab Dareen "Belum pamit sama Bi Ina."

"Lah?" Jasmine tertawa lalu berjalan menuju dapur sambil berteriak "Biii temen ku mau pamit nih."

"Iya, non!" balas Bi Ina dari arah dapur dan segera menghampiri majikannya dan Dareen.

"Si Dareen mau pulang?" tanya Bi Ina lagi membuat alis Jasmine terangkat.

Ini orang kapan kenalannya sih batin Jasmine.

"Iya Bi, saya pamit dulu." jawab Dareen dan menyalami Bi Ina.

"E-eh? iya." jawab Bi Ina sedikit terkejut dengan tingkah Dareen.

"Oiya, hati-hati. Pulang bareng Non Jasmine lagi 'kan? tolong pulangnya cepet yah." pesan Bi Ina.

"Iya, Bi. Aku pergi dulu yaaa." Jasmine dan Dareen lalu berjalan keluar rumah menghampiri motor vespa Dareen yang sudah lebih dulu terparkir disana.

Dareen menyerahkan helm yang ia bawa dan segera dipakai oleh gadis itu.

"Bentar." jeda Dareen lagi.

DareenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang