Hari semakin menjelang sore,matahari mulai menutup sinarnya dan mengukir seberkas cahaya merah di langit sebelah barat...
Matahari perlahan menghilang di garis cakrawala,bercak-bercak merah di langitpun mulai menghilang dan terganti oleh pekatnya malam.
Mobil rama terhenti di sebuah restoran yang sangat mewah,rahma melihat tempat itu.bukan cafe adiputra...
Rahma turun dari mobil dan menatap tempat yang baru di jumpainya itu.~sangat indah.
"Rama ini dim___" ucapan rahma terhenti setelah merasakan tangan yang menutupi matanya.
"Jangan ngintip ya" ucap rama menghentikan pandangan kekasihnya itu.
"Kamu mau apa sih?" Tanya rahma mulai penasaran sekaligus terharu melihat kekasih dinginnya yang sangat romantis bila di dekatnya.
"Ayo masuk dulu" balas rama mulai menuntun gadis itu ke dalam dengan tangan yang masih menutupi mata gadis itu.
Setelah sampai di dalam restoran mewah itu,rama mendudukkan kekasihnya itu dikursi yang telah di sediakan.
Rahma bisa merasakan empuknya kursi yang di dudukinya,tangan rama masih saja menempel di kedua matanya..
"Udah boleh buka mata gak nih?" Ucap rahma mulai tak sabar.
"Oke aku itung sampe tiga ya" balas rama mendekatkan bibirnya ke telinga rahma sedikit berbisik namun masih terdengar jelas.
"Satu"
"Dua"
"Tiga"
Rama melepaskan tangannya dari mata rahma...
Perlahan-lahan,mata rahma mulai terbuka sempurna.pertama tama ia mengadarkan matanya ke arah meja yang ada di depannya,terdapat sebuket bunga disana.
Matanya mulai melihat sekeliling tempat itu,kini ia melihat begitu banyak balon gas yang berbentuk hati.bahkan saking banyaknya,mata rahma pun tak sanggup mengitung berapa banyak balon yang dilihatnya.
"Suka gak?" Ucap rama bertanya.
"Sukaa" lirih rahma sangat terharu dan mengulurkan tangannya memeluk pria dihadapannya itu.
Rama membalas pelukan kekasihnya itu,sesekali dia mencium puncak kepala gadis itu.
Rahma semakin membenamkan wajahnya dibalik jas hitam rama,kenyamanan yang sangat dahsyat mendekapi rahma saat itu.rasanya ia ingin memeluk pria itu sangat lama sampai dia benar benar tertidur dipelukan pria itu.
Tangan rama terjulur mengambil buket bunga yang ada di meja,dan mulai menyodorkan bunga itu ke arah rahma.
"Ini bunganya" ucap rama mulai melepaskan pelukan gadis itu.
Rahma menerima bunga itu dan kembali duduk dikursinya.rama juga ikut duduk disampingnya.
"Tuan putri mau pesan apa?" Tanya rama sangat lembut.
"Mm bubur" jawab rahma semangat.
"Wahh sepertinya pacar aku itu suka banget sama bubur ya" balas rama mencubit pipi kiri gadis itu dengan tangan kanannya.
"Hehe" gelagak rahma menggaruk belakang lehernya.
"Sebelum pesan makanan...Mm" ucap rama menggerakan jari telunjuk di dagunya.
"Apa?" Tanya rahma bertanya.
Cupp
Bibir rama mendarat di pipi merona rahma.
Ya ampun!
Ya tuhaan!
Mimpi apa hambamu semalam!Rahma sangat melongo lama,dan mencoba menyadarkan dirinya dari lamunannya.
"Yah pipi aku udah gak perawan deh" ucap rahma mengelus-ngelus pipinya.
"Nanggung,sebelahnya lagi ya?" Balas rama menggoda gadis dihadapannya itu.
"Gak" spontan rahma memegangi kedua pipinya dengan erat.
Rama tertawa kecil melihat tingkah gadis bodoh di hadapannya itu.
"Ishhh,lucunya pacarku ini" ucap rama mengacak-ngacak puncak kepala rahma dengan semangat.
"Ishh" rahma menepis tangan kekasihnya itu "berantakan tau rambut aku"
"Walau rambutnya berantakan,tapi tetep cantik kok" jawab rama mengeles.
"Sejak kapan sih kamu jadi tukang gombal?" Tanya rahma mulai serius.
"Sejak aku kenal kamu lah" balas rama langsung.
~chika author✔
Hi guys
Semoga kalian suka sama ceritanya yaa❤
jangan lupa promosikan ke sahabat atau teman kalian tentang cerita Rama Rahma✔ yaa...
Jangan lupa baca,komen dan vote juga yaa...
tanpa partisipasi dari kalian,aku bukan siapa-siapa...
Maaf bila ada kesalahan dalam cerita ini,karena saya masih belajar☺
Jangan lupa follow akun instagram aku:
@chika_cantikaa2204
Dan follow juga akun Watpad aku yaa:
Klik di bawah ini👍