SEMESTA DI DALAM JIWA

14.9K 874 31
                                    

        Saat itu menjelang tengah malam, Kesempatan untuk menghirup udara segar di pagi hari selalu terbantahkan. Menunggu kebaikan pengguna jalan untuk tidak menggunakan penghemat waktu dalam menempuh perjalanan.

Oh, yang benar saja. Itu namanya mencari sebuah perkara. Tidak akan ada yang mau.

      Wanita ini bersama seseorang yang juga temannya.

      Langkah kaku setiap detiknya sambil mengatur deru nafas yang terbagi.

      "Stop dulu deh, capek banget nih." Membungkukkan badan untuk memegang kedua lutut sekaligus menarik nafas yang lebih panjang.

      Temannya juga merasakan hal tidak jauh berbeda, mengatur perlahan nafasnya. Menghapus peluh yang bercucuran semakin banyak. Mengembalikan beberapa langkah ke belakang.

      "Lo yang ajak olahraga, lo juga yang tepar. Jangan duduk disitu ih...kotor."


      "Capek."

       "Berdiri Je. Ya udah kita jalan aja. Gak pake lari." Ia menarik paksa kedua pergelangan tangan wanita yang menggelung rambut pirangnya.

       Keduanya kembali melangkah namun, hanya dengan langkah pendek. Tidak ada yang mau memulai pembicaraan karena masih lelah.


       "Se, orang yang udah meninggal. Bisa hidup lagi gak?"


        Wanita yang di berikan pertanyaan, menghentikan pergerakan handuk kecil yang sedang menghilangkan peluh dari wajahnya, tempat ini dan sekitar mereka sunyi dan semakin remang. "Je, jangan aneh-aneh. Liat sitkon dong. Apaan coba pertanyaan lo begitu."

Di depan sana, beberapa meter–––

Seberkas cahaya putih berangsur mendekat dengan cepat, hingga menembus tubuh kedua wanita ini.

Semuanya kembali gelap, dan sunyi seperti sedia kala. Tanpa suara.

Regnbue || Jeon - Rosé [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang