Langitnya berwarna kelabu, tidak ada petir atau tanda-tanda akan turun hujan. Di bawahnya hanya ada satu tempat berwarna biru gelap. Sunyi, tenang. Dan menyeramkan jika dilihat dari atas.
Rosie menahan tubuhnya agar tidak terlempar kesana, ia menarik, mencabik udara kosong sekuat tenaga di depan tubuhnya. Tidak mengubah apapun. Rosie tetap terjatuh dengan cepat ke bawah. Nafasnya terdekat di tenggorokan. Dinginnya air tenang ini semakin menyulitkan nafasnya.
Kedua kelopak matanya terbuka dengan kuat, menarik nafasnya sebanyak mungkin.
"Ya Tuhan." Rosie terbangun, memeluk lututnya. Menenggelamkan wajahnya disana. Irama detak jantung nya dapat ia rasakan hingga keluar tubuhnya.
Sudah lima kali ia bermimpi air laut yang luas dan selalu sama. Rasanya sungguh tak nyaman.
Rosie turun dari tempat tidur, berjalan memegang kepalanya yang sedikit pening karena harus bangun secara mendadak. Membuka pintu kamar dan menyalakan lampu ruang tengah.
Mengambil gelas kaca kosong, mengisi dengan air dingin dari dalam lemari pendingin.
Duduk dengan memutar jari telunjuknya pada lingkaran gelas. Pikirannya masih mengingat jelas tempat yang membuatnya takut.
Suara pintu lain terdengar baru saja dibuka, Sejeong muncul dengan, wajah khas bangun tidur, karena kesadarannya hanya setengah dalam tubuhnya. Kedua, ia hampir terjatuh karena terkejut saat menemukan seorang wanita mengenakan dress tidur selutut berwarna krem, serta membiarkan rambutnya tergerai di belakang punggung.
Rosie menoleh ke belakang pada Sejeong dengan masih memijat keningnya.
"Ya ampuuuuun, gue kira setan beneran. Habisnya lo gak ngomong apa-apa."
Rosie baru meminum air dingin yang mengeluarkan bulir disisi gelas. "Mana ada setan cantik kayak gue."
Sejeong mengibaskan tangannya, berjalan mengambil gelas melakukan hal yang sama seperti Rosie.
"Gue takut Se." Rose menopang dagunya.
Sejeong meletakkan gelas di atas meja. "Ada apa?" Dipandanginya wajah Rosie benar-benar ketakutan.
"Udah berkali-kali mimpi air laut, gue jatuh. Gue gak bisa berenang, sumpah rasanya gue kayak mati tenggelam, gak bisa bernafas. Sesek rasanya. Gue beneran kayak di dalam air."
Sejeong mengangguk, "Bunga tidur Je, gak usah dipikirin."
Sejeong menempelkan gelas kosong dingin di samping pipi Rosie.
"Balik tidur lagi yuk."
Sejeong menaruh gelas di atas westafel cuci piring, mengacak kepala Rosie, berjalan kembali ke kamarnya.
"Gue ngerasa ada yang berubah sama gue. Makin gue pikir. Memang ada yang berubah."
Sejeong membalikkan tubuhnya, kedua bola matanya membulat sempurna.
"Dari kapan lo ngerasa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Regnbue || Jeon - Rosé [END]
Fanfiction[ C O M P L E T E D] "Beauty is formed from the many wounds of the past. Life that isn't easy will still be someone who goes through a lot." Dalam satu malam, setelah cahaya putih membias tubuh Jungkook dan Rosie, ada bagian dari diri mereka yang bi...