Hari ini Rosie tidak berada di toko yang merupakan tempat ketiga setelah
1. rumah dan
2. Kampus
Melainkan menjadi salah satu panitia penyelenggara untuk acara exhibition karya seni lukis, keramik kontemporer, rupa, dan fotografi.
Rosie berkeliling sejak pagi mengawasi, memperbaiki jika ada yang salah dalam tata letak. Sikap perfeksionisnya selalu ia lakukan diwaktu serius seperti hari ini. Menyapa dan mengajak berbicara pengunjung yang datang untuk sekedar melihat hingga tertarik untuk membeli.
"VINAAAN." Suara berat dari seorang laki-laki yang datang dari pintu masuk. Menarik atensi pengunjung yang berada di sekitar lelaki ini.
Merasa terpanggil, Vinan memutar tubuhnya, tersenyum kemudian menyambut pelukan hangat dari orang yang tidak asing baginya.
"Wah, kesini pak?"
"Haha, iya saya pas kebetulan ada acara di daerah sini." Keduanya melepaskan pelukan.
Vinan mengangguk, sumringah.
"Tadi saya liat yang dekat pintu, makin bagus Vin, seni tidak bicara hanya unik dan cantik. Tapi saya suka yang memanipulasi benda yang tidak layak pakai menjadi berkelas. Hebat kamu." Lelaki ini mengusap bahu Vinan memberikan selamat.
"Ah iya, terima kasih pak." Vinan membawa lelaki bertubuh tinggi dan besar ini berjalan menghampiri seseorang.
"Hari ini dia yang urus semua pak, termasuk yang bapak katakan tadi."
Rosie terperanjat saat tiba-tiba Vinan ada di sampingnya bersama seseorang yang tidak ia kenal.
"Ini Rosie, ini pak Choi Seung Hyun." Vinan langsung menyebutkan nama keduanya.
"Pak Seung Hyun sudah hampir tujuh tahun di Indonesia. Jadi bahasa Indonesianya lancar."
Rosie membuka sedikit mulutnya, bukan karena terkejut. Melainkan karena kebiasaan jika ia baru mengetahui informasi baru.
Lelaki itu lebih dahulu menjulurkan tangannya pada Rosie. Mereka berjabat tangan saling menyapa dan tersenyum.
Seung Hyun memberikan sanjungan pada Rosie dan apresiasinya.
Wanita tersebut membalas dengan tersenyum simpul, dan mengucapkan terima kasih.
"Kalau setiap karya yang bapak lihat ada bunga mawar kecil, itu hasil karya dia sendiri." Vinan mengarahkan pandangan yang ia maksud adalah untuk Rosie. Seung Hyun mengangguk memperhatikan. Lelaki ini meminta agar ditunjukkan karya yang dibuat oleh Rosie.
Vinan menyetujuinya.
Rosie melangkah mengekor di belakang tubuh dua orang lelaki di depannya.
Vinan tiba-tiba merangkul tubuh lelaki yang lebih tinggi darinya, "Ada kursi unik, mau liat gak pak? Kali aja suka."
Seung Hyun tertawa mendongakkan kepalanya. "Kalo bagus boleh saja. Menambah koleksi."
Lelaki itu memang sangat menyukai kursi, Vinan pernah menyarankan agar membuka toko mebel saja, karena kegemaran beliau. Tapi, Seung Hyun menjawab dengan gelengan kepala.
"Ada pak, mas Vinan yang desain." Rosie menimpali dengan ramah.
Ia mudah menyesuaikan diri, karena sudah biasa bertemu juga berkomunikasi dengan orang baru.
Kegiatan ini berlangsung hingga pukul sepuluh malam. Jiwa seni yang ia miliki dan kegemarannya ini tidak datang tanpa sebab. Selain karena kondisi lingkungan yang menujukkan jika seni itu adalah hal yang dikaruniakan Tuhan kepada semua umat-Nya. Rosie benar-benar menggunakan hatinya dalam menyukai hal yang berkaitan dengan seni.
Wanita ini juga mampu menggunakan tangan kanan dan kirinya secara stabil dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Jika kebanyakan orang menggunakan pada aktivitas terbatas. Tidak dengannya.
Pengalaman adalah salah satu guru yang diperlukan dalam proses kehidupan, ini alasan Rosie bekerja di tempat Vinan. Agar bakatnya semakin bagus, dan banyak ilmu serta pengalaman bersama orang-orang hebat yang ia temui.
Karena dalam hidup tidak ada cara pasti bagaimana melalui setiap peliknya permasalahan yang terjadi. Setiap manusia memiliki jalan dan cara yang berbeda dalam menyelesaikan.
Lampu VHW art foundation sudah mulai dipadamkan sebagian, karena acara hari ini sudah selesai.
Rosie duduk dengan meluruskan kedua kakinya seraya menepuk-nepuk dan memijat ototnya yang terasa penat akibat berjalan sejak kegiatan dimulai hingga berakhir.
Seseorang datang menghampirinya dan menyerahkan satu botol air mineral pada Rosie.
"Nanti biar mas antar pulang."
Rosie menegak minuman, sambil menunjukkan satu telapak tangannya pada Vinan. Setelah selesai membasahi tenggorokannya, baru ia berbicara,"Gak usah mas, aku pulang sendiri."
"Ini sudah malam Rosie."
Rose tersenyum menunjukkan deretan seluruh giginya. "Sejeong yang jemput mas, tenang aja."
Vinan membuka sedikit mulutnya seraya mengangguk.
Seperti ada yang mebisikkan sesuatu pada pikiran Rosie, ia menpukkan kedua telapak tangan di atas pahanya. "Oh iya, aku gak ada liat tunangan mas Vinan ke toko akhir-akhir ini."
"Oh," air wajah Vinan berubah sembilan puluh derajat. Ia melangkah menjauh dari Rosie menatap intens pada salah satu lukisan.
"Iya–––sudah nggak sama dia."
Rosie menutup mulutnya, tidak enak hati menayakan hal yang ternyata disembunyikan oleh Vinan.
"Serius mas? Sori mas, aku gak tau." Rosie melengkungkan kedua sudtu bibirnya. Merasa bersalah.
Vinan membentuk kamuflase wajahnya agar terlihat biasa."Iya, santai aja. Berarti gak jodoh sama dia."
Sejeong masuk ke dalam dengan langkah cepat, seperti dikejar setan.
"Maaf Je, aduh lama yaa. Sori banget tadi udah selesai rapat BEM, itu pingsan. Adik tingkat yang suka heboh kalo liat siapa sih? Si Jungkook...jadinya gue rempong. Bantuin angkat."
Sejeong heboh seorang diri, padahal Rosie sudah menunjukkan dengan ekpresi jika jangan berisik, karena masih ada orang lain selain mereka berdua.
'Jungkook' Vinan yakin tidak salah dengar.
Sejeong mengatupkan bibirnya setelah Vinan berjalan ke arahnya dan Rosie.
Tuhan menciptakan banyak warna dimuka bumi. Mengapa hanya menyukai satu warna, jika ada banyak warna yang bisa kamu pilih. Seperti itulah proses di dalam kehidupan, akan ada banyak rasa yang terjadi. Kesedihan, kebahagiaan, kecewa, duka, pasrah, terluka, hancur. Jalani dengan ikhlas. Kamu akan menerima keindahan setelahnya.
Torelynda_
KAMU SEDANG MEMBACA
Regnbue || Jeon - Rosé [END]
Fanfiction[ C O M P L E T E D] "Beauty is formed from the many wounds of the past. Life that isn't easy will still be someone who goes through a lot." Dalam satu malam, setelah cahaya putih membias tubuh Jungkook dan Rosie, ada bagian dari diri mereka yang bi...
![Regnbue || Jeon - Rosé [END]](https://img.wattpad.com/cover/157312815-64-k767412.jpg)