Mereka memiliki kegiatan sendiri-sendiri sambil menunggu sore hari. Jungkook sibuk dengan kegiatan workoutnya. Sedangkan Rosie lebih memilih beristirahat: tidur sesudah mandi. Tiga jam yang lalu mereka makan siang bersama diselingi dengan obrolan seadanya. Keterbatasan waktu untuk bersama, menyebabkan keduanya membuat kesepakatan yaitu mematikan ponsel masing-masing, tidak ada pembahasan pekerjaan, tidak ada pembahasan lain, tidak ada urusan eksternal. Agar tidak menggangu dan merusak suasana bulan madu.
Jungkook mendongak setelah merasakan percikan sedikit basah, lembut dan dingin dari bulir air dari luar jendela. Ia menutup dua jendela besar yang ada di depannya. Tetapi tidak dengan tirainya. Ingin melihat pemandangan saat hujan dari dalam kamar. Seperti melihat sosok istrinya yang tersenyum di bawah guyuran air hujan. Cantik.
Senyum itu menular kepadanya, memutar beberapa derajat sudut kepalanya untuk sekedar memandangi seseorang yang sedang tidur di belakang sana. Mengenakan kembali kaus yang ia letakkan di atas badan sofa. Kemudian duduk pada tepian tempat tidur di dekat tubuh Rosie. Terakhir mengusap-usap pipi dan kening istrinya dengan gerakan teratur yang lembut.
Wanita itu mengerjap-ngerjap tidak yakin, raut wajahnya setengah bingung masih mengantuk. Dan menemukan senyuman di wajah suaminya. Biasanya, ada sesuatu yang tidak beres jika tersenyum seperti ini.
"Di luar hujan tuh,"
"Apa hubungannya sama aku, biarin aja," memang sih sebetulnya sudah lama tidak melihat hujan. Rosie suka mencium aroma tanah setelah hujan reda. Aroma airnya juga khas yang hanya terjadi di saat hujan.
Iseng mengintip sekilas di balik tubuh Jungkook, diluar benar-benar hujan. Suara airnya terdengar samar seperti tangga nada melodi. Menyejukkan hati, Rosie beringsut dari tempat tidur. Berlari kecil ke jendela. Tersenyum-senyum sendiri. Dua detik kemudian melambaikan tangan, dengan maksud mengajak sang suami untuk keluar. "Temenin ya."
"Aku disini aja."
"Gak boleh, sayang harus ikut."
Jungkook ingin menolak tapi kekuatan istrinya bertambah tiba-tiba setelah bangun tidur.
"Yeey. Eh..biasanya rawan petir. Ini aman kan ya."
"Jangan lama-lama. Nanti flu."
"Minum obat kalau flu, hehe."
Bermain-main dikala senggang saat hujan. Melompat-lompat kegirangan. Menyukai hal sederhana untuk sebuah kebahagian. "Bahagia banget dia." Jungkook berdiri dengan senyuman. Memperhatikan istrinya yang menari-nari sendirian.Tiba-tiba Rosie kembali, lalu mengulurkan tangannya lurus dari bahu. "Sayang keliling yuk. Sini deh kamu liat. Disana bagus."
Bukannya menyambut tangan istrinya, Jungkook melebarkan kedua lengannya, mendekat dan memeluk istrinya, sangat sangat erat. Akhirnya mereka berdua tertawa bersama. "Aku sayang kamu."
"Apa siiihhhh."
Dengan kaki telanjang, bebas menikmati pijakan tanah yang basah. Sekarang dendam Jungkook pada hujan sudah pergi.
❄️❄️❄️
Pukul 20.00 p.m
Sudah berjalan tiga hari bulan madu pasangan ini memang, hari ini sengaja mengosongkan jadwal mereka. Tidak pergi kemanapun, memilih berdiam diri di penginapan saja. Lebih banyak menghabiskan waktu berdua di atas tempat tidur. Malam ini kali pertama mereka pergi keluar. Jungkook sudah memesan tempat khusus untuk mereka berdua di Bracu restaurant. Tidak muluk-muluk, berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi. Ketika suasana itu diadakan secara romantis, istrinya tidak begitu antusias dan selalu saja ingin pergi, atau sudah pergi entah kemana. Membayangkan nya membuat Jungkook bergidik ngeri. Tidak ingin terulang seperti yang sudah pernah terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regnbue || Jeon - Rosé [END]
Fanfiction[ C O M P L E T E D] "Beauty is formed from the many wounds of the past. Life that isn't easy will still be someone who goes through a lot." Dalam satu malam, setelah cahaya putih membias tubuh Jungkook dan Rosie, ada bagian dari diri mereka yang bi...