Kalender Ketakutan

2.2K 404 8
                                    

Untuk kalian semua yang pernah atau yang baru saja mengalami sebuah trauma. Kesembuhan memerlukan banyak step, waktu, kesabaran. Berbahagia...lupakan semua hal yang membuat luka dan ketakutan semakin menyeruak. Tuhan menyayangi kita semua. Don't give up

◽◽◽

Tidak ada yang salah dengan ajakan itu bukan?

Tetapi ada yang salah dengan dirinya sendiri. Harusnya tetap pergi, namun sebaliknya. Membatalkan rencana untuk mengisi perutnya yang lapar. Setelah mendapat penolakan dari Rosie. Ada banyak pilihan, bisa pulang ke rumah sewaan, atau ke pergi ke salah satu bengkelnya, atau seperti orang yang tidak tahu jalan pulang—hanya ingin mengukur luasnya jalan yang membentang dengan kemacetan yang semakin parah.

Kedua tangannya memang sedang memegang setir kemudi, namun sebagian pikiran melayang kesana-kemari di luar sana. Tersenyum, dan kembali tersenyum sejak tadi seperti ini seraya menggigit kuku ibu jari tangannya, pikirannya melayang mengingat kejadian sepuluh menit lalu menemukan tingkah konyol Rosie. Setelah ajakan yang dia tawarkan, tepat saat itu nada dering ponsel wanita yang bersamanya mengeluarkan bunyi, membuat polusi suara di sekitar mereka.

Rosie mengambil jarak sedikit menjauh dari Jungkook saat berbicara melalui sambungan telepon.

Gerak geriknya, tidak lepas dari perhatian Jungkook, mulai dari menjawab telepon, berbicara dengan orang yang menghubunginya, hingga memutuskan sambungan. Rambutnya yang semula rapi berubah menjadi acak-acakan karena ulahnya sendiri. Dia panik, bukan karena khawatir. Dilihat dari raut wajah, wanita itu menyesali sesuatu. Apa yang disesali ?

Senyum ini mendadak sirna, Jungkook mengurangi kecepatan mobil. Lamunan yang terjadi menghilang dan pergi. Apa yang tergambar dari ekspresi wajahnya sudah bukan seseorang yang sedang bahagia.

Dia menepikan mobilnya di tepi jalan. Keluar dari dalam tergesa-gesa, tidak menutup dengan benar pintu mobil. Pikirannya pada masa lalu mengisi relung hati, ketakutan itu juga datang bersama.

Mesin mobil sedan merah, mengeluarkan banyak asap.

Jungkook menemukan sosok yang dia ingin lihat dalam keadaan baik-baik saja.

"Lo gak papa....?" Jungkook memegang kedua lengan Rosie, pegangan tangan yang erat, kembali mengagetkan Rosie atas kemunculan dirinya.

Wanita ini mendengus, tiga kali dalam satu waktu dirinya bertemu dengan lelaki yang sama. Sebanyak ini. Mulutnya sudah mengatur kalimat jawaban atas kelalaian yang dibuatnya, melupakan kewajiban service rutin untuk mobilnya.

Jungkook tidak meminta ijin, merengkuh pinggang Rosie, memeluk wanita ini, sebelumnya dia memeriksa apakah terdapat luka pada sekujur tubuh Rosie.

Hasilnya baik-baik saja, tidak ada sedikit pun luka.

Dapat Rosie rasakan kondisi Jungkook ketakutan, telapak tangannya gemetaran.

"Ini, astaga...lo kenapa, ada apa. Gue baik-baik aja." wajah Rosie berubah khawatir.

Jungkook diam, meletakkan dagunya diatas bahu Rosie.

Rosie menjelaskan jika dirinya baik dan sangat baik-baik saja, agar Jungkook bisa melepaskan pelukan yang membuatnya terkejut sekaligus tak nyaman.

"Ehm, lo peluk gue di pinggir jalan. Kita diliatin pengguna jalan yang lewat."

❄️❄️❄️

Rosie sudah berpidato panjang seperti kereta api, sebelum mobil ini membelah jalan beraspal. Kekesalan hari ini bertubi-tubi. Sekarang ia tidak berani menjawab panggilan telepon yang masuk ke ponselnya, sudah lima belas panggilan tidak terjawab dari Mina. Mobil Rosie sedang dalam perbaikan setelah Jungkook menghubungi bengkelnya. Seperti sudah mengerti, para montir yang datang semuanya tidak ada yang bicara siapa Jungkook sebenarnya.

Lelaki yang dibicarakan sedang dalam mode diam. Bukan Jungkook yang mengemudi. Rosie yang melakukan, karena permintaan Jungkook.

"Ini gue arahin ke alamat gue, trus dari sana lo langsung pulang." Tutur Rosie.

Tidak ada jawaban dari Jungkook saat Rosie mengakhiri kalimat itu. Menurutnya Jungkook setuju atas usul yang dia tawarkan.

Tetapi, ini kesenangan sesaat, setelah suara lelaki ini mengudara.

"Gue gak mau kemana-mana. Anter gue pulang. Setelahnya, terserah lo mau bawa mobilnya."

"What???." Rosie menekan setir kemudi berkali-kali, jengkel, Jungkook sangat menyebalkan baginya.

Regnbue || Jeon - Rosé [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang