Kedua telapak kaki pemberani, ia melawan apa yang bukan menjadi takdirnya
Tidak ada kekuatan sebagai pelindungnya, ia lemah
Harus berjalan di atas batu yang membentuk barisan merah karena api
Satu senyum lagak kemenangan dari kepolosan tak bersalah oleh seseorang
- Torelynda -
▫▫▫
Bidang-bidang langit biru cerah bermunculan di atas sana, musim kemarau belum berakhir. Pantulan sinar panasnya menembus hingga dasar kolam, tidak ada yang Jungkook temukan sejak ia tiba di tempat ini. Hanya air tenang berwarna kehijauan yang menyapanya.
Tidak lama, langkah kaki seseorang terdengar olehnya. "Bro..."
"Lo bawa yang gue minta gak?," Jungkook memberikan tatapan serius atas pertanyaannya.
Mingyu mengeluarkan air mineral dalam gelas kemasan yang masih belum di gunakan. Mengulurkan benda itu pada Jungkook.
"Buat apa sih, mau ambil air kolam?"
Malas berdebat dengan Mingyu, Jungkook memilih diam. Kemudian satu tangannya memegang badan gelas, dan satunya lagi merobek paksa segel tipis penutup gelas.
Setelah terbuka, air tumpah sedikit karena getaran tangannya membasahi sisi gelas kemasan.
Mingyu yang bingung sedang apa ia disini dan bersedia meluangkan waktunya yang berharga melihat tingkah laku Jungkook, semakin tidak mengerti ketika lelaki itu mengambil botol kecil berwarna hitam pekat seperti berisi tanah hitam atau kayu yang dibakar menjadi hitam di dalam saku tasnya. Membuka tutup botol, lalu mengangkat dengan jarak beberapa centi di atas permukaan air dalam gelas kemasan. Tiga tetesan cairan hitam itu membuat warna air kemasan berubah.
"Kalau udah begini, gak akan bisa balik seperti semula. Kalau Tuhan hukum kita semua kayak air ini. Akan banyak manusia yang nasibnya mengerikan. Tapi Tuhan pemaaf, selalu kasih kesempatan, mengembalikan kita seperti air yang bersih tadi. Dan manusia.....salah satu ciptakan Tuhan. Kenapa lebih suka memilih untuk tidak menjadi pemaaf. Padahal kita bukan Tuhan."
Mingyu menelan salivanya, bergantian memindah atensinya dari lawan bicara, kemudian air dalam gelas.
"Ngomong apa sih? Gue gak ngerti Jung. SERIUS. Lo kerasukan ya."
Jungkook memberikan benda cair dalam gelas kemasan itu pada Mingyu, lalu Mingyu tertegun menerima secara tidak sadar. Setelahnya Jungkook pergi begitu saja.
Seperti orang totol, Mingyu baru menyadarinya. "TERUS NGAPAIN AERNYA LO KASIH KE GUE. INI MAKSUDNYA LO SURUH GUE MINUM. KELAKUAN LO MAKIN-MAKIN GAJE. YA TUHAAN." Ia berteriak lantang pada punggung kepergian Jungkook.
Mingyu tahu...Jungkook tidak sedang bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regnbue || Jeon - Rosé [END]
Fanfiction[ C O M P L E T E D] "Beauty is formed from the many wounds of the past. Life that isn't easy will still be someone who goes through a lot." Dalam satu malam, setelah cahaya putih membias tubuh Jungkook dan Rosie, ada bagian dari diri mereka yang bi...