Kendati hampir dua minggu berjalan. Menurutnya tidak ada yang berubah, bagaimana sesungguhnya pandangan orang lain.
Apakah merasakan demikian?
Panasnya area luar, bertarung dengan dinginnya kondisi di dalam ruangan ketika pintu kayu besar kelas terbuka lebar.
Sejeong menempelkan satu sisi kepalanya dengan meja kecil yang bersatu dengan bangku tempatnya duduk.
Lisa berjalan pendek dengan mengangkut cemilan juga minuman dingin mengisi penuh kedua tangannya, wanita ini baru saja kembali dari berburu makanan.
"Katanya Rosie titip absen ke lo?" Lisa meletakkan semuanya di atas meja, mengisi tempat kosong di samping Sejeong.
"Jeje? Emang kok? Masih molor sebelum gue pergi."
Kedua alis Lisa bertautan ragu, "Tadi yang gue liat siapa dong? masa jelmaan dia."
Sejenak Sejeong kembali memikirkan ucapan Lisa, wanita ini perlahan mengangkat kepalanya.
"Masa? dia bilang masih ngantuk, makanya gak pergi."
Lisa mengangguk tanpa menatap Sejeong, ia sibuk membuka bungkus cemilan ringan yang menggelembung.
"Terus sekarang mana? Kok gak ke kelas?."
"Gak tau, tadi cuman lambai-lambai tangan aja ke gue. Gue kira bukan dia, soalnya warna rambutnya ganti."
'Nah, Lisa mabok nih, warna rambut ganti gimana? Rambutnya item kok.'
Dari tempat ini, Sejeong maupun Lisa dapat menemukan sebuah tangga akses penghubung yang berada di depan koridor kelas. Ada Joy dan Mina, bertahan pada salah satu anak tangga. Wajah mereka aneh, setelah melihat sesuatu.
Rosie berdiri, ia tersenyum lebar kepada Joy dan Mina. Setelahnya ia masuk, hanya sampai di depan pintu ruangan, wanita ini memberikan senyuman penuh arti pada Lisa maupun Sejeong yang melongo kepada dirinya. Entah apa yang ia inginkan, tindakannya memicu banyak pasang mata teman-temannya yang ada di dalam ruangan.
"ASTAGA."
Lisa langsung mengubah sudut kepalanya, mencoba mengikuti arah pandang suara Sejeong.
"Kok lo kaget sih Se, jangan bilang kalo lo gak tau." Mengembalikan atensinya pada Sejeong.
"IYA LAH KAGET LILIS SUGANDI, TADI SEBELUM BERANGKAT RAMBUTNYA GAK GITU."
"Nyalon kali dia, makanya titip absen ke lo."
"Sumpah gue udah gak ngerti lagi." Sejeong menutup wajahnya dengan modul yang ia ambil dari bawah kursi.
Joy turun dari anak tangga, memegang lengan Rosie, dan menatap wajah lawan bicaranya lekat, "Astaga Rosieeee ?"
Berbeda dengan Joy——Mina terlihat antusias. Ia terus saja memegang dan memilin rambut Rosie.
"Pengen makan, warnanya mirip gulali. Cantik ih,"
Rosie memeluk Mina tiba-tiba, "Sayang Mina pokoknya, gak kayak mereka."
Keduanya melompat girang di depan kelas. Tertawa bersama, tidak perduli menjadi bahan tontonan.
Beberapa meter di ujung persimpangan koridor sekitar tiga orang laki-laki berjalan dari koridor bagian utara. Wajah ketiganya tidak menunjukkan ekspresi yang sama, karena dua lelaki diantaranya berusaha mencegah langkah salah satunya agar tidak pergi sampai ke tempat tujuan.
Tetapi, tidak menghasilkan apapun.
Langkah bersama ini akhirnya berhenti di depan kelas Rosie.
Mingyu sangat berhati-hati dengan volume suaranya agar tidak ada yang mendengar. "Udah Jung, ngapain sih?"
"Biar gue yang urus. Lo ngapain ngikutin gue." Jungkook membalas lirih, bibirnya hampir tidak kelihatan jika sedang berbicara.
"Iya lah, lo mau bikin rusuh. Masa gue diem-diem aja. Balik udah—balik, jangan rusuh depan kelas orang." Yungyeom menarik lengan Jungkook namun pria ini dengan sopan mengembalikan tangan Yungyeom ke posisi semula.
"Di kelas ini ada yang namanya Rosie?"
Skakmat, suara Jungkook sudah mengudara bebas.
Mingyu menutup wajahnya di depan dinding Yungyeom mengikuti, sepersekian detik, berjongkok pasrah.
Sejeong saling tatap dengan Lisa.
"Lis, mata gue gak salah liat? Itu JUNGKOOK kan? ngapain kesini? wah, lupa gedung jurusannya sendiri."
"Aduh..masa Rosie bikin masalah sama dia?" Lisa balik bertanya panik.
Dikelas hanya ada satu nama Rosie. Jungkook tidak mengetahui jika sosok yang ia cari berdiri tidak jauh dari situ.
Wanita itu menatap sinis setelah namanya keluar dari bibir lelaki tersebut.
"Gue Rosie, ada urusan apa."
Akhirnya, seringai Jungkook keluar. Ia menoleh pada asal suara, memandang dari ujung kepala hingga kaki. "Oh lo orangnya. Pantesan."
Tiba-tiba saja membawa pergi Rosie, Pergelangan tangannya dalam genggaman tangan Jungkook.
"Eh, apa-apaan nih!!"
Sejeong, Lisa menghamburkan diri keluar kelas. Joy dan Mina ikut menjadi panik.
"Temen lo itu bawa temen gue kemanaaaa?"
Mingyu, Yungeyom di kepung wanita-wanita yang marah.
"Gue gak mau tau, kejar temen lo si JUNGKOOOOKKK." Sejeong emosi jiwa menatap dua lelaki yang tidak mengambil tindakan apapun.
"Baju gue, njirrr. Robek lama-lama." Yungyeom berusaha menghindar.
"Biarin mereka, Jungkook katanya ada yang mau di omongin." Mingyu menginterupsi dengan wajah tenang.
Mina, Joy dan Lisa berhenti mendorong-dorong tubuh Yungyeom maupun Mingyu. Tapi, Sejeong tidak, "Iya temen lo si Juki bisa tenang. Duh, Rosie itu Rosie, tapi...gimana ya gue jelasin."
Yungyeom setuju dengan Sejeong. "Mingyu sinting, itu cewek ntar habis kalo Jungkook ngamuk. Sejak kapan Jungkook kalem kalo marah...KIMING!!!."
Mingyu menggeleng, "Enggak, udah gak lagi."
"Apaan sih enggak lagi, enggak lagi." Yungyeom membantah ucapan Mingyu.
Seharusnya, mereka semua berlari dan mengejar. Kenyataan yang terjadi detik ini, mereka berdebat dengan pernyataan seperti sebuah kepastian. Tidak ada yang bergegas pergi menyusul.
"ADUH BABANG TAMVAN, YANG ADA TEMEN LO BONYOK, GAK BAKAL JELAS BENTUKANNYA KALO ROSIE NGAMUUKK. PERCAYA DEH OMONGAN GUE." Sejeong kembali mengeluarkan suara.
Lisa, Joy, Mina semakin bingung.
Setau mereka, Rosie tidak memiliki keahlian dalam ilmu bela diri, berkelahi pun tidak pernah.
Yungyeom diam di tempat.
'Berarti Bambam serius, itu cewek yang bikin dia babak belur.'
Sekarang mereka sudah tidak berbicara apapun satu sama lain, pemikiran mereka berisi pernyataan yang berbeda-beda lalu beberapa detik––– semuanya berlari kocar kacir mencegah terjadi sesuatu yang berakibat buruk.
"Berarti Jungkook dong yang dalam bahaya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Regnbue || Jeon - Rosé [END]
Fanfiction[ C O M P L E T E D] "Beauty is formed from the many wounds of the past. Life that isn't easy will still be someone who goes through a lot." Dalam satu malam, setelah cahaya putih membias tubuh Jungkook dan Rosie, ada bagian dari diri mereka yang bi...
![Regnbue || Jeon - Rosé [END]](https://img.wattpad.com/cover/157312815-64-k767412.jpg)