I Loved You

2.4K 389 31
                                    

Jeon is calling...

Tidak salah lagi, suara mesin motor yang baru saja dimatikan milik lelaki itu.

Sudah tiba rupanya. Sengaja Rosie mengacuhkan ponselnya yang terus saja mengeluarkan bunyi memecah keheningan pagi hari hingga, sesi panggilan itu berakhir. Wanita ini dengan lincah mengetikkan kata menjadi kalimat dalam pesan dalam aplikasi ponselnya.

Rosie

Aku gak ada kelas
(read)

Jeon

(send picture)

Dari sini keliatan, kamu ngintip di belakang tirai jendela
(read)

Rosie menutup kedua matanya, menghempaskan tirai yang ia sibak, berayun di udara.

"Terniat bangeet. Dikirim ulang sama dia jadwal yang gue kirim." Gerutu Rosie membaca pesan dari Jungkook.

Hening–––setelah puas merutuki dirinya sendiri dengan mondar-mandir menggigit ujung ponsel. Sekarang dirinya kalah telak, usahanya menghindar atau bersembunyi juga tidak ada gunanya. Setengah menunduk, meraih agenda tebalnya dari atas meja. Keluar dari rumah menahan rasa malunya karena ulahnya sendiri. Seseorang tengah bersandar di samping motornya, melipat satu tangan di dada, satunya lagi melambai mengejek Rosie.

 Seseorang tengah bersandar di samping motornya, melipat satu tangan di dada, satunya lagi melambai mengejek Rosie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sangat tidak ikhlas menghentikan langkah di depan tubuh Jungkook, lelaki ini masih memainkan alisnya. Ejekan itu belum berakhir rupanya.

"Masih ketawa?, oke aku pilih bolos aja kalo gitu." Rosie memutar arah tubuhnya, membelakangi Jungkook berjalan menjauh. Membuat lelaki ini kelabakan, tertawa tiba-tiba memeluk leher Rosie.

"Bercanda sayang."

"Ih..aww, lepas gak. Patah juga nih tulang leherku. Tangan kamu berat Jeooonnn." Rosie menyikut sisi perut Jungkook. Menginjak sepatunya. Berhasil membuat Jungkook berhenti iseng, berganti mengusap-usap perutnya dan mengangkat satu kakinya yang menjadi korban Rosie.

Alhasil, wanita ini tersenyum puas, membuka lebar kedua tangannya. Memeluk Jungkook, mencium pipi kirinya. "Makanya jangan nyebelin."

Jungkook mengusap punggung Rosie. "Coba liat mataku bentar, rasanya aneh." Rosie mendongak khawatir, menyusuri kedua bola mata milik Jungkook, "Gak ada apa-apa. Kenapa, sakit ya. Kamu habis ngapain sih." Sahutnya.

"Mataku lagi liatin kamu." Jungkook mengecup kening Rosie.

Wanita itu menatap sinis, lelaki yang tersenyum lebar.

Sampai–––

Mereka berdua tidak berbicara lagi, Jungkook memberikan helm ke Rosie. Langsung membantu memasangkannya. Tidak lupa mengunci tali helm di bawah dagu Rosie. Menjulurkan tangannya pada Rosie sebuah jaket kulit berwarna hitam senada dengan yang dia kenakan.

"Ya ampun, ribet kayak mau touring aja."

Jungkook membuka kaca helmnya, menoleh kepada tubuh Rosie yang sudah naik di atas motor sportnya. "Masih pagi, dingin di jalan."

Rosie mengangguk, "Iya bawel." Mengeratkan pelukan di belakang tubuh Jungkook.

◽◽◽

Begitu tiba di area parkir. Satu senyuman tidak berjalan mulus dari wajahnya.

Rosie turun cepat-cepat dari jok belakang motor Jungkook. Mempertahankan wajahnya menahan rasa jengkel. Lelaki ini melepaskan helm yang menyesakkan kepalanya tergesa-gesa. Mencegah Rosie melenggang pergi.

"Ini kenapa lagi?"

"Kan aku bilang, aku gak suka bubur."

Jungkook menahan tawa nya mendengar penuturan Rosie. "Gitu ya, gak suka...tapi makannya kok habis."

Rosie ternganga, memang yang Jungkook katakan tidak ada yang salah. "Babe, buang makanan itu dosa." Dia menegaskan kalimatnya. Diluar kesadarannya, jika area parkir sedang di penuhi hilir mudik mahasiswa. Semua atensi tertuju kepada mereka berdua.

'Kurang kenceng Rosieeeeee. Duh...'

Menggerakkan langkah kaki, menutup sebagian wajah dengan buku agendanya. Meninggalkan Jungkook disana. Tetapi laki-laki itu juga beranjak, berusaha menyamakan dengan langkah kaki Rosie.

Langkah keduanya seirama. Jungkook lebih suka berbicara dengan berbisik di telinga Rosie. Begitu pula sebaliknya. Sepanjang menyusuri langkah, Rosie tidak melepas lengannya yang bergelayut di lengan Jungkook.

Lobi utama juga tidak kalah ramai oleh semua jurusan yang memiliki jadwal di pagi hari.

"Mata gue gak salah liat kan?."

"Jungkook...Jungkook. Lo liat deh."

"Apaan sih, mana Jung–––HAH sama siapa tuh ? Itu Jungkook ????. Ceweknya siapaa. Anjaay."

"Rosie kan itu? Gak kaget gue, kalo dia. Temennya cowok semua."

Beberapa pasang mata yang sedang duduk di bawah pohon besar dekat wifi corner tak ketinggalan heboh.

"Kak Jungkook sama siapa itu?"

"Ceweknya kah itu? Kayak pernah liat...cantik, iya lah dia pilih yang cantik. Akhirnya...terjadi pengurangan  pasukan halu secara besar-besaran."

"Jaketnya couple. Kak Jungkook gue. Huaaaaaaa."

"Lo liat, liat tuh, lengan kak Jungkook dia pegang. Berasa dunia milik berdua."

"Gue tau, gue tau...yang cewek itu satu geng isinya cantik semua anjiirr. Mana anak hits kebanggaan kampus. Gengnya kak Lisa."

Sedangkan–––

Rosie sibuk tertawa mendengar lelucon-lelucon yang Jungkook buat. Atau ketika tangannya bergerak menghancurkan puncak kepala Jungkook. Setelah melepaskan topi lelaki itu.

Dari koridor sebelah barat. Sungjae, Mino, Johnny, Brian berjalan beriringan rapi dengan seragam Pdh BEM fakultas.

"Rosieeee." Sungjae tersenyum menyapa, ketika menemukan sosok wanita tersebut melangkah diiringi tawa bersama seseorang. Jungkook mendengar nama Rosie disebut, menghentikan senyumnya. Segerombolan lelaki berjalan ke arahnya dan Rosie. Membasahi bibir bawahnya. Rahangnya terlihat mengeras.

"Wah, rame bener. Ada acara ya?." Celetuk Rosie.

"Iya, tapi bukan acara kita. Acara anak himpunan." Jawab Brian.

Rosie mengangguk-angguk mengerti. Dia mencoba melirik arloji yang di pergelangan tangan, pamit pergi ke arah gedung kelasnya tak lupa melambaikan tangan singkat.

Mino meletakkan sikunya di bahu Johnny, "Terlambat sudah kau katakan padanyaaaaaa." Refleks membuat kepala Johnny bergerak ke sisi kiri, "Berisik bang."

"Santai lah muka lo. Keliatan banget gak sukanya." Brian mengeluarkan suara mengingatkan atensi seseorang yang masih dengan objek yang sama. Hingga langkah Jungkook, Rosie semakin menjauh.

Regnbue || Jeon - Rosé [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang