Twenty: Dufan (Part 3)

545 135 92
                                    

Sorry for hurting you. -Alvio

.

.

.

.

.

.

.

*play song if you want*

And sorry for making you bored with this chapter. I've tried my best anyway :(



Alvio


"Makanya, sana pacaran sama Vio aja, Chel."

Gue langsung ngelirik Mine waktu sadar dia bawa-bawa nama gue dalam obrolan mereka. Gue ngeliat Iyan yang ngangguk paling semangat, gitu juga sama Mine dan Raina. Satu-satunya orang yang keliatan nggak mau terlibat dalam obrolan ini cuma Rion.

Akhirnya gue cuma geleng-geleng kepala sambil senyum nggak jelas dan bilang, "apa deh dibawa-bawa lagi gue. Padahal gue udah diem perasaan."

Gue sendiri nggak ngerti kenapa mendadak jadi pendiem. Biasanya gue akan menimpali becandaan mereka dengan becandaan yang lebih gila lagi. Tapi, nggak tau sama sekarang. Belakangan ini, emang setiap yang berhubungan sama Rachel selalu bikin gue bungkam dan nggak bisa berkutik. Gue jadi terlihat aneh dari biasanya.

"Lo lahir ke dunia ini aja emang udah salah Sat."


Gue bersyukur karena Iyan menanggapi gue dengan kalimat itu. Jadi gue punya alasan untuk mengalihkan pikiran gue yang tiba-tiba error dengan cara meninju lengan atas Iyan. Nggak keras sih, tapi emang dasar pacarnya aja yang lebay bikin gue malah diomeli Mine, terus dia elus-elus lengan cowoknya bikin gue rasanya pengin terjun bebas aja dari sini. Untung sih bukan cuma gue aja yang gini, soalnya reaksi Rachel dan Raina juga sama eneknya.


Mata gue langsung menoleh waktu Rion tiba-tiba memecah keheningan di antara kita berenam. Dia menawarkan diri untuk disenderin ceweknya. Suatu keajaiban buat gue, terlebih buat Raina sendiri karena jujur aja, gue pikir hatinya masih belum bisa lepas dari Rachel. Tapi gue salut, beneran salut sama usaha dia buat bisa menyayangi Raina dan melepaskan cinta pertamanya. Soalnya, gue tau banget sesayang apa dia sama Rachel dulu. Seterpuruk apa dia di kelas 10 dulu, waktu siap mengejar Rachel tapi Raina tiba-tiba datang merusak semua rencananya.

Menurut gue ya... Raina nggak sepenuhnya benar sih karena cara dia buat memiliki Rion juga salah. Bahkan di awal-awal mereka jadian gue sempet benci sama dia. Please deh Ra, sayang sama orang jangan bikin lo jadi sebego itu juga. Tapi, lama-kelamaan gue nggak tega juga sama dia. Dua tahun, bayangin aja sekeras apa usaha Raina buat bikin Rion sayang sama dia. Bahkan di setiap perjalanan pulang ke rumahnya, ada aja hal-hal menyedihkan yang dia ceritain ke gue soal dinginnya Rion. Tapi yang gue salut, cewek sengak banget kayak dia punya hati yang tulus.


Semua makanan atau barang yang dikasih dari fans-fansnya beneran dia simpan atau dia makan. Kalau nggak suka, ya kadang dia bagi ke temen-temen kelas sih. Dia juga sering ngasih gue makan siang hasil dari bekal-bekal yang dikasih fansnya. Sampai waktu itu dia bingung gak sanggup lagi nampung makanan, dengan sopannya dia menolak buat nerima makanan. Alasannya ya perut dia nggak akan muat menampung semua bekal makan yang dikasih para fansnya.

Remorseful [SKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang